My Diary
19 Agustus 2019
Ada rasa yang tersirat dalam benak,rasa tak percaya diri hingga angkuh hati. Rasa ceria namun menderita. Tak sangka kan terjadi dalam hidup ini, satu langkah pasti menuju pendewasaan diri.
Hari pertama yang ku nanti dimana ku megenakan seragam putih abu.~~~~
" Na....Na...cepet turun kita sarapan bareng" ucap seorang wanita paruh baya yang tengah menghidangkan makanan di meja makan.
" Iyaaaa,maa tunggu Nana lagi pake seragam" ucap seorang gadis yang tengah bersiap untuk pergi ke sekolah.
" Yaaa ampun ini anak,dari tadi ngapain si?" Ucap wanita paruh baya itu pada dirinya sendiri
Tak lama munculah seorang gadis dengan menggunakan seragam putih abu kebanggaannya. Dia adalah Jihana Adityaswara,sering dipanggil Nana
" Maaa...liat deh cocok ga Nana pake seragam SMA?" Ucap gadis itu
" Iyaa iya cocok,liat kamu pake baju putih abu oma jadi keinget ibu kamu Na" ucap wanita paruh baya itu dengan raut wajah sedih.
" Ya ampun Oma, pagi-pagi udah galau aja. Mending kita sarapan aja yu, nanti Nana telat kalo Oma galau terus" ucap Nana dengan sebuah senyuman
Sejak dua tahun lalu Nana mulai tinggal berdua bersama Omanya, karena dua tahun yang lalu pula Nana mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawa kedua orangtuanya itu. Setelah beberapa hari setelah kepergian orangtuannya, Oma memutuskan untuk tinggal bersama dengan Nana dirumahnya dikarenakan ia khawatir kepada cucunya itu. Setelah kepergian orangtuanya pula, Nana menjadi anak yang selalu murung tak ada lagi senyum ceria terpancar dari raut wajahnya.
" Iya iyaaa,ohh iya nanti kamu kesekolah dianter supir kan?" Ucap Omanya lagi
" Iyaa omaa" ucap Nana. Setelah itu mereka pun menyantap sarapan mereka dengan tenang. Setelah sarapan, Nana pun berpamitan kepada Omanya untuk pergi ke sekolah.
~~~
Setelah Nana sampai di sekolahnya, yaitu SMA NEGERI 1 SUKARESMI. Ia langsung masuk ke kelasnya 10 IPA 7.
Awalnya ia merasa canggung dengan teman-teman barunya, namun untung saja ada Frianka teman SMP nya dulu. Walaupun keduanya tidak terlalu dekat, tapi setidaknya Nana kenal dengan salah satu teman barunya.
Hingga saatnya jam pelajaran berlangsung, Nana tetap merasa canggung dengan teman di sebelahnya. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Saat jam istirahat tiba, ada anggota ekstrakulikuler yang masuk ke kelas Nana bertujuan untuk mempromosikan ekskulnya. SANGBAHTERA, ekskul yang berada di bidang teater dan seni. Merasa tertarik dengan ekskul tersebut, Nana pun mendaftarkan diri untuk menjadi anggota SANGBAHTERA.
Ketika promosi dari ekskul SANGBAHTERA selesai, Nana berniat untuk mengistirahatkan raganya sejenak, karena mapel selanjutnya adalah Kimia, mapel yang entah mengapa tak pernah Nana pahami.
Belum saja ia menutup matanya, ada suara teriakan yang memanggilkan namanya, penasaran dengan suara yang memanggilnya Nana pun mencari asal suara tersebut. Ternyata suara itu berasal dari Djodi saudara Nana sekaligus kakak kelas Nana. Djodi adalah salah satu makhluk yang selalu Nana hindari, karena bagi Nana Djodi adalah pria yang terlalu cerewet.
" Woy Na, kantin kuy. Gua yakin lu belum punya temen kan" ucap Djodi
"Males" jawab Nana singkat,lalu ia membenamkan wajahnya di atas lipatan tangannya yang berada di meja.
" Gua traktir deh, mau yaaa.... Atau mau gua kenalin sama cogan sekolah ini?" Tawar Djodi,namun tak ada jawaban dari Nana.
" Ahhh elah ni anak, cepet ikut elah" paksa Djodi lalu menarik tangan Nana. Nana yang terpaksa pun mulai mengikuti langkah kaki Djodi yang menuju kantin.
Setalah sampai Djodi pun duduk di salah satu meja yang terdapat beberapa pria berkumpul. Sadar dengan wajah Nana yang kesal kepada dirinya, Djodi menarik tangan Nana untuk duduk disebelahnya.
" Nihhh Na,gua kenalin ini temen-temen gua" ucap Djodi
" Terus?" Tanya Nana datar
" Yaaa kenalan dong ogeb" kesal Djodi
" Apa manfaatnya buat gua?" Tanya Nana kembali
" Yaaaa lu ga tertarik apa sama mereka, lu tau ga mereka tu cogan-cogan di sekolah ini. Seneng dikit ke" ucap Djodi yang mulai kesal
" Ohhh mereka, berarti lu bukan termasuk cogan sekolah ini dong. Bagus deh,berarti Siwa di sekolah ini bisa bedain yang mana good looking mana yang biasa aja." Ucap Nana yang masih dengan wajah datarnya
" Hahahaha, sumpah Jo baru kali ini gua liat muka lu kecut gitu" ucap salah satu teman Djodi
" Diem lu kunyuk" ucap Djodi kesel
" Dah dah...kenalin gua Reno Setiawan panggil ae Reno. Ini Yogi, Dehan, sama ini Vano" ucap teman Djodi yang tadi tertawa.
" Oh" ucap Nana masih dengan wajah datar
" Gilaaa baru pertama kali gua, ada cewe yang kenalan sama kita tapi mukanya tetep datar kaya gitu" celetuk Reno
" Ga tau dah gua, kelainan kali ni anak" ucap Djodi yang disambut oleh tatapan tajam dari Nana dan dibalas dengan sebuah cengiran kuda oleh Djodi.
" Lu ngajak gua ke sini cuma buat kenalan doang? Dahlah ga jelas lu, mending gua balik ke kelas" ketus Nana lalu meninggalkan para cogan itu untuk kembali ke kelasnya.
" Yeuuuu ni anak bukannya makasih udah dikenalin sama cogan,malah pergi" kesal Djodi
Yogi yang sedari tadi melihat pertengkaran temannya dengan seorang wanita yang ia tak tau siapa namanya pun mengeluarkan seringai nya.
" Menarik" batin Yogi
___________________________________
Terimakasih kepada para readers yang telah membaca SANG PENGADIL. Jangan lupa vote dan koment yaa... 😉
Maaf apabila sedikit mengecewakan atau emang ga jelas, karena jujur gua bingung mau nulis apaan..huhuhu😭🙏
Sampai jumpa di next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengadil
Teen FictionJihan seorang remaja belia yang masih duduk di bangku SMA. Awalnya hari-harinya biasa saja, sama seperti remaja pada umumnya. Hingga suatu hari ketika ia terbangun dari tidurnya, sesuatu yang aneh terjadi. Note : Typo bertebaran