Semilir angin terbawa ombak
Secercah cahaya menembus lubang
Setetes air di tengah gurun
Sesejuk angin Pasifik
Sepanas angin Hindia
Semua bisa terjadi jika waktu telah menghendaki~~~
" Sumpah ya tu si Jojo, sabar Na sabar...orang sabar dinikahin Suga" rutuk Nana pada dirinya sendiri dan ia pun mencoba menenangkan dirinya.
Nana adalah seseorang yang gemar dengan idol Kpop, apalagi terhadap Suga atau Min Yoongi anggota boyband asal Korea Selatan BTS. Ia sangat tergila-gila terhadap Suga, hingga ia sudah tidak bisa membedakan yang mana rasa kagum dan yang mana rasa tertarik kepada seorang pria. Bahkan Nana sering menghayalkan dirinya di masa depan bisa menikah dengan sang pujaan Suga.
Saat Nana hendak duduk di kursinya, tiba-tiba ada notif masuk ke handphone nya.
CA SANGBAHTERA
Gentra :
Hallo semua, saya selaku ketua umum Sangbahtera atau yang sering kita sebut SB . Selamat datang kepada siswa baru dan selamat datang juga di SB, semoga kita bisa menjadi keluarga bukan menjadi senior atau junioraa Iki :
Hay Hay semuaa....salam kenal yaaaIki K.H :
Halloo Semua...salam kenal. Jangan lupa hari ini kita kumpul ya di lapang Chandra Dimuka abis pulang sekolah.Nazma :
Oiya ka, terimakasih. Salam kenal juga ya kaMe :
Salam kenal juga ka+185 chats
Nana kembali menaruh handphone nya di tasnya, karena sebentar lagi mapel kimia akan segera di mulai. Nana menyiapkan hatinya untuk menerima materi walaupun nanti ia pasti tak akan begitu mengerti.
~~~
Bel sekolah telah berbunyi menandakan kegiatan mengajar dan belajar sudah selesai untuk hari ini, jam menunjukkan pukul 15.45 WIB. Sebelum pulang, Nana teringat bahwa ia ada kumpulan SB yang pertama hari ini. Sebelum ia pergi ke lapangan, ia pergi ke mushola untuk menunaikan solat ashar. Setelah selesai, ia segera pergi ke lapang yang letaknya ada di depan mushola. Melihat beberapa orang berkumpul Nana pun segera menghampiri mereka.
" Permisi ka, ini kumpulan SB bukan ya?" tanya Nana kepada salah satu orang yang ada di lapang
" Oiya, saya Gentra Aji Sagala ketua SB. Salam kenal ya." Ucap orang itu yang ternyata adalah ketua SB
" Ohhh iya ka, saya Jihana Adityaswara panggil aja Nana" balas Nana
" Ohh Nana, silahkan gabung sama temen-temennya, dan tunggu sebentar lagi ya nunggu yang lain kumpul" ucap ka Gentra
" Oiya ka Gentra" jawab ku
" Panggil aja Gege" ucapnya lagi yang hanya di balas anggukan oleh Nana. Kemudia Nana pun duduk di lingkaran yang tadi di maksud oleh ka Gentra.
Semakin lama orang-orang yang berkumpul pun semakin banyak,hingga membuat sebuah lingkaran besar di tengah lapang. Setelah di rasa semua sudah hadir, Ka Gentra pun mulai membuka pertemuan pertama ini dengan kata sambutan, perkenalan diri, perkenalan pengurus, perkenalan kelas 11 dan di lanjut perkenalan anggota baru.
" Hallo semua nama saya Nazma Huzaimi Nur Fadillah kelas X bahasa" ucapnya
" Hai semua, saya Rania Anggraeni kelas X bahasa juga" sambungnya
" Hallo gua Suhib Aprilio Cathy, X bahasa"
" Hai semua gua Farlan Hidayat Nurwahid, dari X bahasa" ucapnya dengan wajah datar
" Halloo ka, saya Dipta Putri Kencana kelas X IPA 3" ucapnya hingga saatnya bagian Nana untuk memperkenalkan diri
" Hallo semua, nama saya Jihana Adityaswara dari X IPA 7, panggil aja Nana" ucap Nana
" Alasan lo masuk SB apaan?" Ucap seseorang yang baru datang
" Ohhh kenalin gua Aldiansyah Yogi Finanda kelas XII IPA 4" sambungnya lagi
" Ni orang maunya apaan si baru dateng juga" batin Nana
" Alasan saya masuk SB karena saya tertarik dengan teater" jawab Nana dengan senyum yang dipaksa
Menyadari raut wajah Nana yang menahan kesal kepada Yogi, ka Gentra pun melanjutkan perkenalan anggota baru hingga selesai
" Okkk saya rasa untuk sesi perkenalan sudah cukup" ucap salah satu pengurus yang ternyata adalah ka Rizki yang merupakan ketua 1 SB
" Okkk kalo buat hari latihan rutinan kita, itu hari Kamis sehabis pulang sekolah, jangan lupa memakai baju olahraga ya" sambungnya lagi
Hari ini tak hanya berupa perkenalan dari semua anggota SB dan para pengurus, tetapi ada juga penjelasan dari setiap sekbid, yaitu sekbid penulisan (puisi, cerpen,dll) ,sekbid pertunjukan ( teater, monolog,dll), sekbid stand up comedy. Tak terasa hari telah menunjukan pukul 17.30 WIB dan langit juga sudah menunjukkan akan segera hujan, dan sialnya Nana lupa dia tidak membawa payung.
Setelah ka Gentra menutup kegiatan hari ini, semua orang kemudian langsung pulang karena mungkin akan turun hujan besar, saat sudah sampai gerbang Nana teringat bahwa buku tugasnya tertinggal di mejanya.
" Astaghfirullah, lupaaa buku tugas kimia ketinggalan lagi mana besok dikumpulin. Yaudah bawa aja dulu" ucapnya pada diri sendiri,lalu ia pun kembali ke kelasnya.
Setelah berhasil membawa bukunya, ia pun segera meninggalkan kelasnya yang sudah mulai gelap. Nana berlari secepatnya karena takut dengan suasana sekolah yang mulai sepi. Nana sudah sampai di gerbang, namun hujan lebat sudah mengguyur bumi dan Nana merasa tinggal dirinya yang masih di sekolah. Apa boleh buat, Nana harus menunggu hujan hingga sedikit reda. Nana merasa dingin mulai menggerogoti dirinya, karena ia tidak bawa jaket ataupun payung. Sungguh sial hari ini untuk Nana.
Tin..tin..
Bunyi klakson motor dari arah belakang Nana, sempat tersirat bahwa semoga saja itu Jojo saudaranya yang cerewet itu. Lalu motor tadi pun berhenti tepat di samping Nana.
" Lo ga bawa payung" ucap sang pengemudi yang ternyata adalah Yogi.
"Sumpah kenapa harus dia si" rutuk Nana pada dirinya sendiri
" Heh, gua tanya lo ga bawa payung?" Tanyanya lagi
" Ga" jawab Nana singkat
" Mau bareng? Kebetulan gua bawa jas hujan lebih" tawar Yogi
" Ga makasih" jawab Nana
" Yakin, ini udah mau malem lho. Di sekolah juga udah sepi, ga tau kapan bakalan reda. Gua juga kebetulan bawa jas hujan tambahan" goda Yogi
Nana pun mulai melihat keadaan sekitar yang sudah sepi dan hujan yang semakin lebat. Alhasil Nana pun harus menerima tawaran Yogi, karena Nana takut Omanya akan khawatir jika ia belum pulang.
" Yaudah deh, mana jas nya" ucap Nana
" Nah gitu dong, jarang-jarang nih gua baik sama orang. Kalo lo bukan sodara si Jojo mana mungkin gua berbaik hati nawarin tumpangan " ucapnya sambil mengeluarkan satu jas hujan dari dalam tasnya
Lalu Nana pun memakai jas hujan itu lalu naik ke motor. Setelah Yogi memastikan Nana sudah duduk dengan nyaman, Yogi pun mulai memajukan motornya untuk mengantarkan Nana. Disepanjang jalan, tak ada satu orang pun yang memulai pembicaraan, Nana yang diam dan Yogi yang fokus membelah kota di tengah hujan yang semakin deras.
__________________________________
Okkk mungkin baru bisa update segini... makasih buat yang udah vote dan koment...
See you next part 🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengadil
Teen FictionJihan seorang remaja belia yang masih duduk di bangku SMA. Awalnya hari-harinya biasa saja, sama seperti remaja pada umumnya. Hingga suatu hari ketika ia terbangun dari tidurnya, sesuatu yang aneh terjadi. Note : Typo bertebaran