Part 2

13 15 12
                                    

•••"Kalian lari keliling lapangan sampai lima kali! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
"Kalian lari keliling lapangan sampai lima kali! "

"HAH! "

"Heh gausah hah huh hah! Napas kalian bau. Laksanain sekarang!" tegas bu Jessy.

Baru saja Devano hendak protes lagi, suara bel untuk istirahat telah berbunyi. Yang membuat kelimanya senang bukan main karena bebas dari hukuman.

"Kenapa senyum-senyum? Oh kalian pikir saya bakalan gak ngehukum kalian lagi? Jangan halu kalian. Lebih baik langsung laksanakan sekarang. "

"IYA BU! " jawab mereka kesal.

Dimas jadi ikut merutuki dirinya sendiri, kenapa tadi ia tidak memilih tinggal di kelas saja dan bermain game? Ah sudahlah.

Kelimanya mulai melaksanakan hukumannya. Berlari keliling lapangan yang besarnya bukan main. Oh ayolah, berlari satu keliling saja sudah lelah, bayangkan lima kali!

•••••

Dua orang gadis baru saja keluar dari kelas, tapi langkah mereka terhenti melihat siswi-siswi menatap ke arah lapangan sembari menjerit-jerit..

"kenapa tuh?. " tanya Syila

ARINDYA SYILA. Gadis yang terkenal jutek, memiliki paras yang cantik. Rambutnya panjang berwarna hitam pekat dan gadis itu memiliki kulit putih. Tidak sedikit yang menyukai seorang Syila, tak terkecuali juga Andhika, lelaki yang sudah mendamba-dambakan Syila cukup lama. Tapi yang didambakan tidak perduli.

"Gak tau, liat yuk! " ajak Aqeela pada Syila

Keduanya mulai mendekati pembatas koridor, menatap ke arah lapangan yang terdapat lima cowok-cowok tampan sekaligus most wanted SMA ANGKASA. Pantas aja mereka menjerit-jerit seperti itu, ada tontonan gratis toh!

"Gak ada habis-habisnya buat ulah. " ujar Syila malas.

"Tadi gue yang disuruh pak Heru ke kelas mereka anjir. Lo bayangin aja, yang itu tuh! Paling depan, " tunjuk Aqeela ke arah cowok yang paling depan "tadi dia yang minta kertas dari gue, mana dingin banget lagi."

Syila melirik Aqeela sebentar. "serius lo?. " tanya Syila memastikan.

"Iyalah! Masa gua boong sih. " Jawab Aqeela.

"Itu ketua Los Vagos. " ujar Syila menatap lapangan tepat pada seseorang.

"HAH?! " teriak Aqeela keras, sampai-sampai menjadi pusat perhatian. Aqeela menatap mereka yang sedang menatapnya lalu nyengir. Laki-laki yang melihat itu memberhentikan langkahnya, manisnya!

Syila menggeplak kepala Aqeela pelan, "lo gak tau?. "

"Kalo soal Los Vagos sih gue tau. Tapi ketuanya gak kenal. Sebatas tau nama doang, gue juga tau dia kok, sering liat. Tapi gak tau juga kalo dia yang namanya Devano".

"Dihh! Makhluk macam apa sih lo?! Cuma lo satu-satunya yang gak tau Devano itu leader LoVa, maybe. " ujar Syila

Syila tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini, Aqeela memang tidak terlalu update di sosial media, tapi ini Devano loh sang leader LoVa. Bisa tidak Syila menghempaskan Aqeela ke jurang? Gadis yang selalu berkutat dengan buku ini memang tidak pernah tau apa yang terjadi di dunia, terlalu monoton, terlalu tidak perduli, terlalu kolot untuk urusan yang menurutnya tidak penting.

Boy sucks but i love him [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang