0.3

1.8K 256 42
                                    

Sesuai janji yang telah mereka buat, keduanya kini telah berada di seaworld. Raut bahagia Renjun terlukis dengan sangat jelas diwajah manisnya. Renjun sepanjang beberapa hari belakangan terus saja menyambangi apart Jaehyun hanya untuk merengeki pria dewasa itu untuk bisa diajak pergi mengahabiskan weekend mereka di seaworld. Renjun meminta itu bukan tanpa alasan, teman-teman sebayanya terus saja membicarakan seaworld dan kencan romantis mereka dengan kekasihnya.

Jiwa muda dan tak mau kalah dari Renjun pun tak bisa membiarkan hal itu. Ia memiliki kekasih tampan dan tentu saja mapan. Bagaimana mungkin kekasihnya bisa kalah saing dengan bocah tanggung seperti kekasih teman -temannya. Maka dari itu Renjun terus saja merengeki Jaehyun untuk pergi kencan weekend nanti.

Mendapatkan rengekan dan rajukan dari Renjun setiap harinya tentu saja membuat Jaehyun tak tahan dan kalah pada akhirnya. Tak tega mendapati wajah sedih dan kecewa dari si kekasih kecilnya. Mau tak mau ia harus menuruti pria manisnya jika tidak ingin terus direcoki atau diusik terus. Lagi pula Jaehyun sebenarnya tak tahan melihat wajah sedih dari kekasih mudanya. Bolah mata bulat Renjun yang menatapnya penuh permohonan dan rengekan manjanya yang menginginkan untuk kencan bersama diakhir pekan ini, bagaimana mungkin ia sanggup menolaknya.

Jaehyun begitu lemah saat mendapati wajah memohon dari Renjun. Ya, sebut saja si kaku ini mulai takluk oleh kekasih tanggungnya itu.

Jika saja Mingyu tahu kelakuan temannya ini, entah bagaimana respon yang akan ditujukan. Mungkin saja Mingyu akan segera melaporkan Jaehyun ke polisi dengan segera, siapa yang tahu kan?

"Wahhh! Ikan nya ada banyak!! Jaehyun lihat-lihat itu ikannya dateng gerombolann, wahhh" pandangan Renjun yang penuh binar itu menatap takjub kearah aquarium besar dihadapannya. Untuk beberapa saat pandangan Jaehyun terkunci kearah sosok Renjun yang begotu menarik perhatiannya.

Bagaimana bisa ia terjebak dalam situasi seperti ini? Terjerat oleh pesona bocah tanggung yang sama sekali tak mengerti soal percintaan. Hubungan ini akan dibawa kearah mana tentunya. Jaehyun tak ingin memikirkan kearah sana, rasanya hanya merusak suasana menyenangkan yang tengah melingkupinya saat ini saja.

"Panggil kakak, Renjun. Mana sopan santunnya" peringat Jaehyun yang tak kenal lelah memperingati kekasih manisnya ini.

"Cih! Dasar kaku! Kalau panggil kakak nanti orang-orang berpikir kita adalah sepasang saudara. Renjun ngga mau ya nanti Jaehyun digoda-godain cewek centil diluaran sana. Jaehyun itu ganteng, keren terus banyak uangnya juga. Kalo Renjun lengah aja sedikit Jaehyun bisa berpaling atau bahkan direbut orang lain.

Pertemuan kita tuh udah takdir. Jadi karena Jaehyun udah ditakdirin untuk bersama Renjun. Maka dari itu Renjun harus menjaga dengan baik Jaehyun disisi Renjun. Itu cara untuk menghargai pemberian atau anugrah yang udah ditakdirin ke kita. Karena kita ngga akan tahu bagaimana tuhan akan berkehendak. Selalu syukuri apa yang kita miliki sekarang, jangan sampai menyesal nanti dikemudian hari" dengan pandangan lembutnya Renjun menatap tepat kearah iris kelam milik Jaehyun. Dan untuk kesekian kalinya, Jaehyun selalu terjebak dan terpesona dengan kepribadian Renjun. Ia tak pernah tahu jika ada bocah seusia Renjun yang memiliki pemikiran sedalam itu tentang menghargai sesuatu yang dimilikinya.

"Renjun, kamu beneran bocah 18tahun kan? Kenapa omongan kamu udah macam orang yang berpengalaman banget sama kehidupan. Bahkan usia kamu belum ada menembus setengah abad"

"Untuk memahami arti kehidupan itu ngga harus berada diusia yang dewasa kayak yang Jaehyun pikirkan. Usia itu hanya perkara angka, pengalaman adalah jembatan kedewasaan yang sesungguhnya. Karena setiap orang terkadang ada yang didewasakan karena pengalaman hidup yang berbeda-beda. Jadi ngga harus segede Jaehyun baru bisa dikatakan dewasa. Tolak ukur pendewasaan itu bisa diambil dari perspektif yang berbeda. Karena pengalaman adalah pembelajaran hidup yang jauh lebih berarti, udah keren belum kata-kata Renjun, hehehe..."tawa kecil yang diselipkan oleh Renjun entah mengapa cukup mengusik Jaehyun kini. Seolah telah banyak hal yang dilewati oleh pria ini, bocah tanggung yang berusaha memahami seisi dunia diusianya yang masih belia.

[✔️] Apricot Jam| JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang