0.2

2.1K 306 42
                                    

Pagi itu Jaehyun terbangun dengan kepala yang terasa berat dan rasa sakit yang sangat mengganggunya. Sepertinya efek dari minum-minumnya semalam baru terasa sekarang efeknya. Jaehyun menyesali tingkah cerobohnya dan seharusnya ia jauh lebih mendengarkan nasehat Mingyu untuk berhenti minum-minum. Dan lihatlah sekarang keadaan mengenaskannya, terkapar dengan pakaian kerja yang masih dikenakan. Wajah bengkak akibat terlalu banyak minum. Wajah menyedihkan macam apa ini.

Dengan langkah malasnya Jaehyun perlahan berjalan menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Lain kali Jaehyun akan lebih mendengarkan nasehat Mingyu. Jika tak ingin menyaksikan dirinya yang menyedihkan lainnya terpampang dipagi hari.

Selepas membersihkan dirinya, dan merasa sedikit lebih segar. Jaehyun merasa ada yang aneh dengan apartementnya. Seperti ada yang salah disini.

"Tunggu! Sejak kapan apartement ini menjadi rapi? Dan dari mana asal bau sarapan ini? Mama tidak mungkin datang ke apartemen tanpa pemberitahuan!" Monolog Jaehyun yang lantas segera saja berlari menuju ruang makannya.

Dan jelas saja, Jaehyun dibuat terkejut dengan kehadiran bocah tanggung yang tengah sibuk didapurnya sambil mengenakan apron orange. Sejak kapan ia menyewa maid? Atau room service? Seingatnya ia tak pernah melakukan hal itu. Apakah ini orang suruhan mamanya?

"Permisi, siapa anda?" Celetuk Jaehyun dengan nada sanksinya. Merasa keberadaan lain disekitarnya pria manis itu sontak saja mematikan kompornya dan menatap kearah Jaehyun dengan senyuman manis yang sangat kentara. Untuk beberapa saat Jaehyun dibuat terkesima akan hal itu.

"Ohh! Sudah bangun rupanya, sarapan sudah siap. Langsung ke meja makan saja ya" pria manis itu mengabaikan pertanyaan Jaehyun beberapa saat yang lalu.

"Saya tanya siapa anda? Kenapa anda bisa ada di apartement ini?" Sekali lagi, dengan ekspresi dinginnya Jaehyun menatap kearah bocah tanggung yang berada dihadapannya.

"Kenapa sekaku itu berbicaranya? Apakah semua orang dewasa seperti ini saat menyambut pasangannya? Aku tak pernah tahu akan hal itu. Ck! Baiklah, sepertinya kita harus saling memperkenalkan diri dengan benar.

Perkenalkan aku, Huang Renjun. 18 tahun dan musim semi nanti akan memasuki universitas. Kau bisa memanggilku Renjun atau apapun yang kau suka. Dan yang terpenting, apakah sepasang kekasih memang harus sekaku ini ya untuk menyambut satu sama lain?" Dengan pandangan lugunya Renjun layangkan kepada pria dewasa dihadapannya saat ini.

"Jung Jaehyun, 25 tahun. Anda bisa memanggil saya tuan Jaehyun atau kak Jaehyun. Ehh! Tunggu sepertinya ada yang salah disini. Barusan anda bilang sepasang kekasih? Maksud anda?" Dengan tampang dungu Jaehyun tampilkan kearah Renjun yang kini telah menujukan ekspresi malasnya.

"Tuhkan! Sudah kubilang kau pasti akan menyesali ucapanmu semalam,cih! Kau sendiri yang duluan memulainya, singkatnya semalam kau mengajakku berpacaran dan semalam adalah hari jadi kita. Dan ya kita sepasang kekasih sekarang."dengan entengnya Renjun menjelaskan semuanya pada Jaehyun secara ringkas dan santai. Bahkan pria manis itu mengabaikan ekspresi shock dari Jaehyun yang sepertinya telah mengingat rangkaian kebodohan dan kecerobohannya semalam.

"Tu-tunggu! Ini pasti kesalahan. Bagaimana bisa anda menerima semuanya begitu saja! Kita berbeda usia sangat jauh, 7 tahun perbedaan usia kita dan itu tak masuk akal! Bisakah kita lupakan semuanya ini dan kembali kejalan kita masing -masing saja?" Jaehyun berusaha untuk bernegosiasi dengan bocah tanggung dihadapannya saat ini.

Ini gila! Tentu saja sangat gila! Bagaimana mungkin ia bisa mengencani pria muda berusia 7tahun dibawahnya. Ini sama saja tindak kriminal. Bisa-bisa ia dilaporkan kepihak berwajib karena melakukan tindak asusila pada anak dibawah umur.

[✔️] Apricot Jam| JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang