2. Sekolah

3 1 0
                                    

Dikantin SMA Gentarjaya masih kelihatan sepi cuma ada beberapa siswa siswi yang berada dikantin.

"Lo mau pesen apa?" ujar Adit yang berdiri disamping Navilla.

"Gue somay dit" bukan Navilla yang jawab tapi Riski.

"Gue juga dit" ujar Iraham

"Gue nggak nanya ke kalian" ujar Adit dengan muka datarnya.

"Yaelah dit sekalian kek pesenin buat kita-kita" ujar Rizki.

"Ogah" tolak Adit mentah-mentah.

"Gue pesen es teh aja dit, soalnya gue masih kenyang" ujar Navilla yang sudah duduk di meja kantin.

"Jangan es masih pagi, teh anget aja ya?"Navilla mengangguk.

"Ya udah diem disini tungguin gue" Adit melangkahkan kakinya menuju stand makanan.

"Riz lo mau kemana?" ujar Irham yang melihat Riski beranjak dari tempat duduknya.

"Mau pesen makanan"

"Gue ikut"

"Lo nggak ikut pesen?" ujar Navilla yang menanyakan Aldi.

"Gue udah sarapan dirumah" ujar Aldi yang sedang memainkan hpnya.

"Hubungan lo sama Tessa gimana?"

"Biasa aja"

"Lo masih belum nerima Tessa jadi tunangan lo?"

"Nggak akan pernah"

"Kenapa?padahal-kan Tessa cantik, baik,pinter lagi"Aldi hanya diam.

For your information Aldi dan Tessa dijodohkan oleh kedua orang tuanya, itu karena kedua orang tua mereka bekerja sama dalam dunia bisnis dan ingin mencapai keuntungan dan kekayaan. Aldi tidak menyukai perjodohan ini karena ia hanya ingin fokus dengan sekolahnya. Bahkan sebelum aldi bertunangan dengan Tessa. Aldi tidak pernah sama sekali pacaran.

🌼

Navilla memasuki kelasnya, terlihat di kelas Navilla sudah banyak teman kelasnya yang sudah berada di kelas. Navilla dan Adit beda kelas, Navilla berada di kelas 12 IPS 1 yang tergolong murid - murid yang pintar sedangkan Adit di kelas 12 IPS 3.

"Vil!! tugas sejarah lo udah selesai belum?" Agista –teman sebangku Navilla sekaligus sahabat Navilla semenjak SMA.

"Udah dong" jawab Navilla yang sudah duduk di samping Agista.

"Gue nyonto dong!!! gue kemarin lupa, soalnya ketiduran abis nonton drakor"

"Nihh!!!" ujar Navilla sambil menyodorkan buku tugasnya. Agista mengambil buku tugas Navilla dengan senang hati.

7 menit kemudian.

"Pagi anak-anak" sapa Bu Sari–wakel 12 ips 1 sekaligus guru sejarah.

"KITA BUKAN ANAKMU BU" teriak Navilla dengan tampang tak berdosanya.

"Kan guru adalah orang tua kedua kalian di sekolah"

"Iya tapikan kita bukan anak situ"balas Agista.

"Siapa juga yang anggap kalian anak saya"

"Berarti ibu anggap kami cuma murid dong  bu?" Saut teman sekelas Navilla yang berada di pojok.

"Iya ih ibu mah, bu sari kan wali kelas kita. Iya nggak guys?" satu kelaspun menganggukan kepala.

"Lah...kalian gimana si"

Navilla dan Agista yang melihat gurunya tertekan merasa puas akan ke jahilan yang mereka buat.

🌼

Suara bel sekolah sekolah udah bunyi sejak lima menit yang lalu.Navilla dan Agista sedang memasukkan buku kedalam tasnya masing - masing.

"Lo pulang sama siapa"

"Biasa sama adit"

"vill.....lo masi suka sama adit?" Ucap agista seraya mencekal tangan navilla

Navilla menatap sahabatnya "menurut lo" Jawab Navilla dengan senyuman di wajahnya

"Tapi dia cuma anggap lo sebagai sahabat"

"Lo tenang aja, gue akan berjuang"

"Tapi vill–"

"sssttt....sekarang kita ke parkiran, pangeran lo pasti nungguin" Keduanya pun langsung berjalan menuju parkiran.

🌼
.
.
.

Hai hai hai
Jangan lupa follow akun

Ig : wp_naneunnacha

09/03/2023

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang