8

17 2 0
                                    

"Perfect!" Ucap Sea semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect!" Ucap Sea semangat.

Aku hanya tersenyum melihat Sea yang sangat semangat dalam mendekor kamar ini. Sea sangat menyayangi bayiku.

"Mau dikasih nama siapa ya bayinya?" Tanya Sea tiba-tiba.

"Aku belum memikirkannya." Balasku.

"Gimana kalo cewe namaya Diandra trus kalo cowo namanya Arshaka." Kata Sea semangat.

"Nama yang bagus." Jawabku sembari mengusap perutku.

Karena hari sudah mulai malam Seapun pamit pulang. Aku kembali memikirkan apa yang ku dengar tadi. Ada apa diantara Calla dengan Arden? Kenapa Calla menyembunyikan semua ini dariku?

Aku kembali teringat dengan kata-kata Arden pada Archie dikantin waktu itu

"Perfect! Puas gue. But, dia udah gue buang sekarang. Dia cuma barang bekas bro! Haha. Gue menang taruhan!"

Bangga sekali Arden berkata seperti itu pada Archie. Tunggu... Taruhan? Taruhan dengan siapa? Archie? Aku harus mencari tau sekarang! Aku bergegas mengambil HPku dan menelepon Sea untuk menanyakan masalah taruhan itu. Tapi Sea tidak mengetahui apapun tentang taruhan itu. Namun, dia berjanji akan membantuku mencari tau pada Archie.

*Sea POV*

Taruhan? Arden bertaruh untuk meniduri Alea? Tapi dengan siapa? Dan kenapa Archie mengetahui itu? Batinku berkecamuk. Aku harus bertanya langsung pada Archie. Aku segera mencari HPku.

Setelah aku mengirim chat pada Archie aku segera tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah aku mengirim chat pada Archie aku segera tidur.

*Sepulang sekolah*

Aku membawa Archie menuju cafe dekat sekolah dan memesan 2 gelas coffee late untukku dan Archie. Setelahnya kami duduk di meja pojok cafe.

"Semalem Lea nelpon i, dia bilang waktu itu dia denger u sm Arden lagi ngomongin masalah taruhan! Taruhan apa?!" Tanyaku to the point.

Archie mematung beberapa menit.

Brakk!!!! Tiba-tiba Archie memukul meja dihadapan kami. Belum pernah aku melihat Archie semarah ini.

"Gausah ikut campur urusan itu!" Katanya ketus.

"Tapi Lea sahabat i! Dan sekarang dia hamil Chie!!! Bahkan Arden gatau itu sama sekali!" Bentakku

"Aaa... Apaa?! Alea hamil?! Jadi dia bukan pindah sekolah?" Tanyanya kaget.

"Iya.. Lea hamil... Dia homeschooling sekarang." Jelasku sedih.

Archie hanya terdiam dan dia memutuskan untuk meninggalkan aku sendiri di cafe.

*Pov end*

*Archie pov*

Apaa? Alea hamil?! Rapi sekali selama ini mereka menyembunyikan hal itu. Tunggu. Calla pasti mengetahui hal ini. Gue harus tanya sekarang!

*Telpon Calla*

"Lo kasih tau Arden kalo Lea hamil?" Tanya gue to the point.

"Arden ga perlu tau tentang itu. Biar Lea makin menderita!" Jawab Calla.

"Bangsat!" Batinku.

"Lo gila La?" Umpatku padanya.

"Gue benci Lea, Ar! Lo tau itukan. Sejak dulu Arkan selalu bandingin gue sama Lea. Gue ga suka Lea bahagia!" Jawabnya ketus.

"Arkan tau kalo Lea hamil?" Tanyaku.

"Gak. Ga akan gue biarin dia tau!" Jawabnya.

"Psycho dasar!" Umpatku pada Calla sembari mematikan telepon ku.

*Calla pov*

Brengsek! Archie udah tau kalo Lea hamil. Ini ga bisa dibiarin! Bisa-bisa rencana gue gagal! Umpatku.

Arkan! Ya gue harus cepet ke Arkan.

"Huhuhu... Hiks... Hiks.. hiks..." Aku berpura-pura menangis sendu didepan Arkan.

"Kenapa baby?" Tanya Arkan.

"Aaa... Kuu.. dimusuhi Sea dan Alea.." jawabku pura-pura terbata.

"Kenapa?? Apa masalahnya?!" Tanya Arkan lagi.

"Aaa..kuu.. ggaaa...ttttaaa...tttaaauu." jawabku

Arkan segera mengambil HPnya dan menghubungi seseorang disana. Mereka janjian untuk bertemu di cafe apart ini. Siapa? Apakah Lea? Gaa.. Lea ga boleh kesini. Gue rebut HP Arkan dan mematikannya. Gue dan Arkan pun bertengkar karenanya.

Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu apart Arkan. Gue mulai panik dan menangis sejadi-jadinya. Arkan mengunciku di dalam kamarnya.

*Arkan pov*

"Ceritain semua sama gue!" Pintaku pada Archie.

"Lo tau masalah taruhan Calla sama Arden?" Tanyanya hati-hati.

"Taruhan?! Taruhan apa?!" Tanyaku syok.

"Kalo Arden berhasil nidurin Alea dan mencampakkan dia." Jawabnya.

"Bangsat! Psycho emang!" Umpatku

"Lo sering bandingin mereka?!" Tanyanya.

"Ga. Tapi awalnya gue suka sama Lea. Dan gue deketin Calla biar bisa dapetin Lea. Eh malah jadi cintanya sama dia." Jawabku.

"Lea hamil..." Kata Archie.

"Aaa...apppaaa?!!" Teriakku syok.

"Arden gatau hal ini. Gue juga baru tau." Katanya.

Gue dan Archie sama-sama terdiam karena syok. Sementara itu Calla terus mengedor pintu dan meminta untuk dibukakan. Setelah aku mengatur emosiku. Aku bukakan pintu untuk Calla dan meminta dia untuk meninggalkan apartemenku.

"Jangan hubungin gue lagi!" Ucapku sinis pada Calla.

"Jjjaaa...jangan putusin aku Ar!!" Pinta Calla.

"Lo tau semua yang udah lo lakuin ke Lea itu ga bisa dimaafin!" Bentakku padanya.

Callapun meninggalkan apartemenku dengan menangis.

"Kita ke rumah Alea sekarang!" Kata Archie sembari mengambil kunci mobil.

*Pov ends*

Tiba-tiba Sea datang ke rumah dan menangis. Katanya dia bertengkar dengan Archie. Ku biarkan Sea tenang terlebih dahulu. Ku peluk Sea. Tapi tiba-tiba.............

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang