love me love me

77 8 0
                                    

⠀⠀
⠀⠀

⠀⠀⠀⠀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⠀⠀
⠀⠀

jinsol, jangeun, heejin, dan hyejoo beeakhir menghabiskan lebih dari setengah hari mereka hanya berbincang di rumah jangeun, dan pada saat malam pun tiba hyejoo dan heejin pamit untuk pulang duluan sebelum memesan taxi masing-masing.

sementara itu jinsol, yang membawa mobilnya sendiri, malah memutuskan untuk menghabiskan malamnya dirumah jangeun.

seperti mereka berdua sama-sama adalah sahabat sooyoung, mereka berdua juga adalah teman dekat bagi satu sama lain meski usia mereka berbeda.

karena persahabatan mereka, tidak terlalu aneh bagi jangeun untuk mengizinkan jinsol menginap di rumahnya sewaktu-waktu, ia bahkan menyediakan kamar sendiri bagi jinsol (sebenarnya itu adalah kamar tamu jangeun, hanya saja tamu yang paling sering menempatinya adalah jinsol).
⠀⠀
⠀⠀
"apakah kau tidak khawatir dengan sooyoung?" jinsol memulai percakapan mereka.

kedua gadis itu sekarang sedang di dapur setelah kedua mereka selesai mandi. jinsol terduduk di salah satu kursi yang tertata di dekat meja makan jangeun, sementara sang pemilik rumah sedang menghangatkan sesuatu di microwavenya untuk makan malam.

jangeun mengalihkan perhatiannya dari microwavenya ke gadis berambut biru-navy yang menatapnya dengan tatapan khawatirnya itu.

"ya iyalah, tadi cuma mengalihkan pembicaraan aja biar hyejoo sama heejin ga panik," jawab si pirang sebelum perhatiannya kembali ke microwavenya yang masih menghangatkan makan malam mereka.

jinsol menghela nafasnya, "apa aku telfon aja ya?" ia bertanya.

jangeun menggelengkan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya. "jangan deh, besok pagi aja, tau kan biasanya sooyoung malam-malam sibuk?"

"iya tau.. tapi kan aku juga takut dia kenapa-kenapa, lippie..,"

mendengar nama julukannya itu, jangeun melirik ke arah jinsol tetapi tak menolehkan kepalanya, takut gadis yang lebih tua dapat melihat pipinya yang perlahan memerah pada saat yang sangat tidak tepat.

"ya coba aja di chat dulu, siapa tau dijawab," jawab jangeun.

"baiklah," jawab jinsol dengan ekspresi yang sesikit rileks dari sebelumnya sementara kedua tangannya mengeluarkan handphonenya dari kantung celana piyamanya.

jangeun dapat mendengar suara ketikan yang disebabkan oleh kuku-kuku jinsol yang mengetukkan layar handphonennya dibawah suara dengungan microwavenya.

sekitar dua menit berlalu setelah jinsol mengirim pesannya. dan seiring dengan suara microwave yang berdering, jinsol mendapat sebuah notifikasi.
⠀⠀
⠀⠀

⠀⠀⠀⠀helaan nafas yang dikeluarkan jinsol membuat jangeun penasaran, tetapi ia tak dapat mengalihkan fokusnya sekarang karena ia sedang menyiapkan malam makan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⠀⠀
⠀⠀
helaan nafas yang dikeluarkan jinsol membuat jangeun penasaran, tetapi ia tak dapat mengalihkan fokusnya sekarang karena ia sedang menyiapkan malam makan mereka.

"ia menjawabku," kata jinsol, sebelum jarinya kembali lagi mengetikkan sesuatu pada layarnya.

ia menghabiskan beberapa saat saling mengirim pesan pada sooyoung sebelum ia akhirnya mengalihkan pandangannya dari layarnya ke jangeun yang masih menyajikan makanan.

"lippie lihat ini,"

jangeun sedikit terkejut saat tiba-tiba jinsol berjalan kearahnya dan menunjukkan apa yang ada di layarnya.

jangeun sedikit terkejut saat tiba-tiba jinsol berjalan kearahnya dan menunjukkan apa yang ada di layarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangeun menghela nafasnya dengan lega saat mengetahui sooyoung masih responsif terhadap jinsol.

"gila, jam 5 subuh?" ujar jangeun.

jinsol mengangguk sembari memasukkan handphonennya kedalam saku piyamanya lagi.

"mhm, nanti aku bilang suruh kesini aja,"

jangeun hanya bisa mengangguk, "baiklah, oh- ini, makan malam," si pirang berkata sebelum menyodorkan sebuah mangkuk yang berisi telur kukus.

jinsol tersenyum saat indra penciumnya terisi dengan aroma yang lezat.

meskipun sebuah telur kukus adalah makan malam yang murah dan sederhana, fakta bahwa jangeun lah yang memanaskannya untuknya membuatnya lebih dari senang.

"aww terimakasih, lippiee," setelah itu ia mengecup dahi jangeun, "selamat makan, aku makan duluan ya di ruang tamu," dan dengan itu gadis berambut navy itu berjalan pergi menuju ruang tamu jangeun dengan semangkuk telur kukus di tangannya.

meninggalkan sahabatnya hanya melongo di tengah dapur seperti orang bodoh.

jangeun benar-benar membenci jinsol dan ketidakpekaannya terhadap perasaannya.

⠀⠀
⠀⠀
🐟

⠀⠀⠀





short in-between chapter

spotlight - loona auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang