⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀
hyunjin menghela nafasnya sembari keluar dari kamar mandi, hanya dengan sebuah bathrobe yang menyelimuti badannya.ia baru saja pulang setelah menyelesaikan jadwalnya hari ini, dan saat ia keluar dari mandinya ternyata sudah pukul 8 malam.
jadi ia harus bersiap-siap lagi untuk pergi ke tempat haseul untuk membantunya lagi.
sebelum ia memakai bajunya, ia menyempatkan dirinya untuk mengecek handphonenya, dan hanya menghela nafas lagi ketika tidak mendapat notifikasi apapun dari heejin.
hyunjin tau bahwa gadis pirang itu sibuk, tetapi tetap saja ia tak dapat menahan rasa kecewa terhadapnya.
bagaimana ia tidak kecewa? heejin mengingkari perkataannya sendiri untuk menelfonnya malam sebelumnya, dan pada akhirnya hyunjin masih belum mendapat nomornya.
gadis berambut hitam itu pun mematikan handphonenya sebelum ia menaruh gadgetnya itu diatas kasurnya dan pergi untuk bersiap-siap.
⠀⠀
⠀⠀usai bersiap-siap, ia pun langsung berangkat ke rumah haseul.
ia berangkat menaiki mobilnya sendiri, menghindari resiko berbahaya dari bepergian menaiki transportasi umum pada waktu ini.
jalanan seoul pada malam hari tidak kalah ramai dengan jalanan pada siang hari, hanya saja mungkin sedikit sepi karena besok adalah hari sekolah dan kerja bagi beberapa orang.
ia menghabiskan perjalanannya ke rumah haseul hanya dengan mendengarkan siaran radio yang berputar.
perjalanannya pun syukurnya tak terlalu lama karena letak rumah haseul tidak terlalu jauh dari hotel yang ia tempati sekarang.
⠀
⠀⠀⠀
sesampainya ia di pintu depan haseul, ia sudah disapa oleh temannya yang membukakan pintunya sebelum hyunjin bahkan sempat untuk mengetuk pintunya."hyun! kau datang!" sapa haseul dengan sebuah senyuman yang dibalas dengan senyum kecil oleh hyunjin.
"hi haseul, apakah ada orang lain yang di dalam?" tanya hyunjin, dan dijawab dengan gelengan oleh haseul.
"tidak, ayo ayo masuk, malam ini dingin sekali," ajak wanita yang lebih tua itu sambil menarik hyunjin masuk ke rumah yang familiar itu.
⠀
⠀⠀⠀