Di kantin sekolah tepatnya pada jam istirahat kantin dipenuhi oleh orang orang yang sedang ribut antre makanan.
Semua spesies manusia di temukan di tempat yang bernama Kantin, dimulai dari yang tidak mau berdempetan.
"Minggir woy Aer panas!"
Yang kedatangannya langsung potong antrian.
"Woy geser geser, Bu saya dari tadi loh antre!"
Yang diam saja walau makanan atau antriannya di ambil.
"Ambil bego, diem Mulu Lo!" Seru si ibu kantin kesal.
Anin hanya memandangi semuanya dari kejauhan melihat interaksi orang- orang seperti di pasar bedanya mereka berseragam putih abu-abu.
"Ini pesanan nya Baginda ratu Anin, hamba sudah lapar mari kita makan di kelas saja."
Sebenarnya tidak adil menjadikan Aurel (adiknya Caca) sebagai asisten nya selama seminggu penuh di sekolah, tapi karena Caca beda sekolah dengan Anin jadi Caca menumbalkan adiknya sendiri dengan jaminan Caca yang akan jadi asisten Aurel selama seminggu penuh di rumah.
"Makan di kelas gue?"
"Boleh."
"Emang Lo ga malu rel?" Tanya Anin memastikan.
Biasanya anak kelas 10 akan segan ketika melihat kakak kelasnya.
"Ga sih, kan gue ga kenal sama temen kelas Lo."
Anin terkekeh, pribadi Aurel ternyata tidak jauh beda dengan Anin.
"Lo sama kaya gue, tapi gue lebih ke takut di labrak soalnya Kakak kelas gue dulu tuh sensitif banget serba salah deh pokoknya."
"Oh, gue sih ga nanya."
Sialan, mirip Caca.
.....
"Masuk itu yang di lapangan, istirahat sudah selesai!!"
"Woyy budeg ya? Mau saya kempesin bola nya?"
Suara pak Rudi yang sedang bertugas menjadi guru piket memenuhi semua ruang kelas.
"Busett pak Rudi, ga takut darah tinggi apa ya?" Ucap Rizal.
"Engga lah orang dia darah kotor," sahut Gatra.
"Hahaha parah parah."
Suasana kelas berubah setelah jam istirahat yang paginya pada lemas karena mungkin menunda sarapan atau karena sarapan tadi pagi soal matematika.
"Duduk woy, guru Dateng," seru ketua kelas.
Pak agus guru penjaskes datang dengan diiringi oleh 2 ajudan di belakangnya yang tidak lain adalah Yanti dan Sinta yang sedang membawa tumpukan buku kitab tebal.
"Kok mukanya pada seger, makan nya pada kenyang ya?" Tanya pak Agus sambil menduduki bangku guru.
"Bapak sotoy ih."
"Lagi seneng loh paaak."
"Pak ke lapangan aja."
Antusias kelas saat pelajaran penjaskes akan sangat berbeda dengan pelajaran yang lain, semuanya tampak menikmati setiap guyonan dan kehebohan dari berbagai pihak.
"Hari ini kita ga ke lapangan."
Seruan pak Agus membuat semua orang yang ada di kelas mengeluh kesal.
"Kalian merangkum bab 3 Minggu depan baru praktek sekalian sama yang Minggu kemarin."
"Ah bapak ga seru dah."

KAMU SEDANG MEMBACA
strict parents
Teen FictionBanyak typo, harap bijak dalam membaca. "Yang mau mati bareng gue,buruan share lock!!"- anindya