04

1K 103 3
                                    

Semua isi cerita hanya fiksi belaka.









Pagi yang tenang usai hujan deras yang menimpa sang malam. Kicau burung terdengar jelas menyambut matahari. Detik jam berdetik terus menerus mengeluarkan suara khas detikan. Tepat jarum jam menunjukkan angka 6 kelopak mata terbuka menampilkan iris gelap kelam. Matanya mulai mengedar memperhatikan sekitarnya.

Dimana?

Ia bangkit dan duduk menyentuh kepalanya yang telah di perban.

Siapa?

Rasa sakit dan pusing hinggap memenuhi kepala nya. Ia perlahan menjatuhkan satu persatu kaki nya dari atas ranjang. Tertatih tatih melangkah bersandarkan dinding dan benda yang ada. Ia ingin tahu siapakah yang telah menyelamatkan dirinya.

Sepi sekali. Apakah penyelamat nya masih belum bangun?  Jika pukul 6 tadi ia masih percaya. Ini sudah pukul 10 pagi dan rumah ini masih tak ada suara penghuni sedikitpun.

Apakah dia sedang bekerja dan berangkat pagi sekali? Dia pasti pekerja keras. Rumahnya sungguh elegan. Seberapa besar usaha yang telah dia lakukan hingga memiliki rumah seperti ini? Sayangnya kenapa dia tidak menyewa pembantu? Dia pasti sibuk. Lihat kamarnya cukup berantakan. Bahkan saat ia bangun tadi, Beberapa kapas yang tercampur darah dan antiseptik bertebar di sekitar ranjang. Ia ingin membantu sebagai balas budi telah menyelamatkan nya, tapi sungguh kepala masih sakit dan badannya nyeri semua. Mungkin ada satu atau dua memar akibat benturan. Perlahan namun pasti ia membersihkan nya.  Syukurnya kamar ini memiliki tong sampah yang membuat nya tidak repot harus turun ke bawah.

Hingga pukul 11, hari menjelang siang. Ia yang sedang sakit, uchiha sasuke entah mengapa merasa ngeri mendengar suara cekikikan perempuan.  suaranya cempreng nyaring.  Darimana? Terpikir olehnya ada kamar disebelahnya. Namun,  lantai dua ini hanya 1 kamar yang ada, yaitu kamar yang ia tempati. Sasuke akhirnya turun, Namun nihil jawabannya.  Tidak ada siapapun.

"Whahahaha" tawanya semakin kuat.

Namun,  seketika kembali hening.
Rumah ini sungguh minimalis.  Seorang  bujang yang estetis. Terlihat dari desain dan pengaturan letak barangnya. Sasuke dengan tidak sopannya membuka beberapa ruang termasuk lemari pendingin.  Ia cukup lapar sekarang. Ada telur dan beberapa bahan lainnya.

" Ku harap ia tidak marah", gumamnya.  Ia siap membayar dan mengembalikan bahkan memberi imbalan atas jasa telah menyelamatkan nya.

Sasuke kemudian membuka salah satu lemari penyimpanan yang letaknya di bawah tempat piring bersemayam. 

"wiu wiu wiu"

Ha? Alarm kepolisian terdengar secara tiba-tiba. Dua buah robot bersenjata muncul entah darimana. Robot yang cantik dan penuh bunga bunga di atas kepalanya.

"Pe nyu sup. Pe nyu sup. Musnahkan. Hancurkan."

Tanpa babibu. Dor. Sang robot membidiknya. Satu peluru hampir mengenai dirinya. Ini peluru asli weeeee asli.  Dirinya kini benar benar menjadi tegang.  Apa apaan tingkat keamanan ini?  Ia sulit untuk melawan.  Tangan kanannya cukup sakit untuk mengangkat yang berat membuatnya mustahil mengangkat dan menjatuhkan robot dengan jurus beladiri.  Sasuke yang terkepung hanya bisa sesekali menghindar serangan.

Sutil.  Ya sutil yang bergantung diatas meja ia ambil dan mulai membalas penyerangan.
 
" Are?  Hentikan tingkah kalian! Dia tamu ku!"

Mendadak kedua robot itu berhenti dan kembali pada tempatnya.  Mereka berubah menjadi vas bunga besar yang ada di sudut ruangan dapur.

" Ternyata kau sadar lebih cepat dari dugaan ku. "

Sasuke tersadar akan wajah itu,  itu adalah..
" Perempuan cerewet,  ternyata itu dirimu?" ia benar benar tidak menyangka.  lawan mainnya yang menyelamatkan dirinya.

Fall in love  with mageran girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang