09

456 65 8
                                    

Baju kuning mustard berlengan pendek dengan panjang sepaha, tak lupa celana pendek sepaha pula. Tampilan Naru kini benar benar terlihat tak menggunakan celana. Naru sedang menyirami bibit tunasan jeruk miliknya. Kebun mini dibelakang rumahnya hanya terdiri dari buah jeruk. Kebunnya terdapat 4 baris,  namun hanya 2 baris yang tertanam pohon jeruk.  Tinggi pohon jeruknya berbeda. Baris pertama sudah setinggi 3 meter, baris kedua maish 2.5 meter, baris ke 3 sedang Naru tanam tunasnya, sedangkan baris ke 4 ditanam oleh masih kosong. Why?

Coba lihat di bagian pembibitan! Ada seorang yang sedang  menyemai bibit miliknya. Tahukah kalian siapa dia? Mari kita tebak!

Semenjak jatuh sakitnya Naru kala itu, ia hampir setiap hari datang berkunjung. Bukan siang bukan malam. Datang pagi buta cui. Bayangkan waktu tenang Naru, bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Hancur. Jelas hancur. Naru dipaksa bangun. Ditarik tarik, dijatuhkan paksa, dihentak hentak, dipaksa mendesah kesakitan,  dipaksa berkeringat,  menghilangkan indahnya dunia pagi Naru selama ini.

Bukan kah pengamanan rumah ini ketat? Ketat. Tapi ada pengkhianat. Ada orang dalam yang membuat semua hancur.

"Hoam. Ngantuk kali oi!"

Pukul 07.00 terlalu pagi baginya. Ia menyiram tunas jeruk yang sudah tumbuh sejengkal itu dengan mata sedikit terpejam menahan kantuk.

" kerjakan dengan benar, Naru!" perintah orang tersebut.

Cih,  Naru mendecih. Sebal sebal. Jika bukan ancaman Kiba akan membuang ramen dan melapor ke kakak, ia tak akan mau melakukannya.

" Hentikan decihan mu itu! Lakukan dengan benar!" suaranya begitu arogan, perintah mutlak absolut tak terbantahkan.

" Kau sudah terlalu banyak menghancurkan hidupku, sasuke. Kau menarik paksa selimutku, menjatuhkan ku dari ranjang empukku, menghentakkan tubuhku, tak mengizinkan aku menutup mata menikmati indahnya pagi! Apakah kau tak punya kerjaan? Pimpinan macam apa yang bukan ke kantor malah menarik orang untuk berkebun! Kau juga mengh.."

"Hust! Tidak baik teriak pagi pagi" uajr Sasuke meletakkan jari telunjuk miliknya ke bibir peach tersebut, memandang lekat tak jauh 5 cm dari wajah Naru.

Oh tidak!!! Dia terlalu dekat!

" Kehidupanmu terlalu buruk! Setidaknya kegiatan pagimu berguna, tak masalah nanti kau tidur seharian. Oh mengenai kebunmu. Satu baris tanaman tomat tidak akan mengurangi jumlah pohon jeruk yang kau punya."

Aku benci ini. Ayam sialan!

" Sarapan itu penting, dengan kebaikan hatiku, akan kumasakkan untukmu. Dan segera selesaikan tugasmu!"

Naru jadi kangen sahabat anjingnya itu. Kiba jarang datang karena banyak kegiatan lab yang harus dia lakukan. Hal ini yang membuat ayam itu datang menghancurkan pagi indahku.
Aku tidak terlalu membencinya. Bersamanya cukup nyaman bagiku. Meski ia banyak aturan yang ini dan itu, jelas ia juga tulus padaku.

Kali ini sarapan dengan menu tak lepas dari tomat.

"Tomat lagi?"

" Tomat sehat, Nar."

Aku Mengehela nafas. Dan ok aku terpaksa memakannya. Ia melihatku sedari tadi. Apa ada yang aneh?

" Kau tak makan?"

" Makan."

Kan dia aneh. Dia baru memakan makananya setelah ku tanya.

" Aku akan ke kantor sekarang. Setelah ini terserah kau mau apa," ujarnya menyelesaikan makanan miliknya.

Ia beranjak berdiri  memakai jas yang sedari tadi tergantung digantungan. Aku pun berdiri dan mendekatinya.

Fall in love  with mageran girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang