05

909 90 5
                                    

Ingat!  Ini fiksi belaka hahaha


"Sasuke lempar bola nya!"

Sasuke bocah 9 tahun melempar bola baseball pada teman yang memanggilnya.  Ya,  mereka bermain bersama anak anak lain.  Meski sasuke baru pertama ke tempat tersebut dia sudah mulai beradaptasi.  Mulanya ia tiba bersama keluarganya di Italia untuk mengunjungi teman sejoli sang ayah. Pagi itu ia masih sangat canggung dan enggan bermain.  Kakaknya, Itachi, tidak  ikut pergi dikarenakan les  untuk ujian masuk sekolah menengah pilihannya. Tetapi kecanggungan hilang sebab  anak sulung dari sang teman ayah terus mengajaknya bermain.

Sore ini mereka bermain bola baseball di lapangan bermain yang tidak jauh dari rumah itu. Sasuke yang awalnya canggung kini telah sibuk bermain.  Ia melempar bola agar teman nya dapat menerima operan dan melempar mengenai lawan yang sedang berlari menuju base.

" Tangkap kak kyu! "

Pluk

"Huwaaaa" pecah tangis bocah  yang mungkin usia 5 tahun itu. Sayang sekali, Bola baseball itu meleset dan mengenai wajah si anak yang telah memerah disertai mata berair.

Sasuke dengan rasa bersalah menghampiri di susul oleh kyubi.  Dengan ragu ragu ia mengelus kepala dan mengelap wajah si bocah menghilangkan  air matanya.  Bocah itu masih nangis seunggukan.

"Sakit," ujarnya.

Sasuke yang tidak tega memeluk dan menenangkan si bocah.  Tidak perlu lama karna  kyubi mendadak melepaskan pelukan mereka.

" Naru kau tidak apa? Mana yang sakit? Disini disini atau disini?" tanya kyu gelisah menunjuk semua area yang ada di bagian kepala.

" Maaf aku sepertinya harus pulang," teriak kyubi  di pinggir lapangan pada teman  teman yang berada di dalam lapangan. Ia menggendong bocah dengan lari yang tergesa gesa. Sasuke yang melihat kyubi tergesa hanya ikut pulang juga. Temannya yang khawatir tidak mungkin ia asik bersenang ria.

" Ibu...ibu..  lihat Naru, lihat," teriak Kyubi kembali tanpa salam menerobos masuk.

"Kyu, suaranya. Kita masih punya tamu  disini. "

"Ibu... " rengek si bocah.

" Ya ampun kenapa anak ibu? "

" Tadikan... Tadi... Naru mau jemput kakak hiks.  Tapi... Hiks tapi kakak pantat ayam itu melempar bola ke Naru..hiks.. Lihat kepala Naru merah...huhu huwaa.. "

Ok, cukup tangis bocah yang menyebut dirinya naru itu kembali pecah.

" Sasuke... " tegur ayah sasuke,  fugaku.

"Ak..aku.. Aku tidak sengaja yah.  Lemparanku meleset dan mengenainya," ucap sasuke mengakui.

" Sudah sudah ini tidak apa, naru kan anak kuat.  Jadi tidak boleh nangis ya." sayang kushina sebagai ibu dari anak anaknya.

" Heum Naru kuat gak boleh nangis, " balas Naru  mulai menunjukkan senyum lima jarinya.

Mikoto istri fugaku hanya bisa menahan tangannya agar tidak mencubit pipi gembul Naru. Naru terlalu imut baginya.  Ternyata tidak hanya Mikoto  seorang, fugaku  suaminya hingga  sasuke pun gemas melihatnya.

" Kau mempunyai anak yang sangat manis Minato," uhar Fugaku.

" Jelas siapa ayahnya,  aku gitu. Lihat anak mu Fuga.. Berteplon semua wajahnya Hwha ha.., " gelak tawa minato menyombongkan diri.

Fugaku hanya diam tak berekspresi.

" Gen Fuga terlalu kuat. Jadinya anakku bermuka teplon semua.  Tapi, syukur tampan," balas mikoto dengan tanpa malu.

Fall in love  with mageran girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang