Saat kuliah pernah gak sih, kamu ngerasa di posisi salah ngambil jurusan atau konsentrasi?, atau mungkin saat di tengah-tengah masa perkuliahan, kamu merasa ingin menyerah saja karena merasa tidak sanggup untuk melanjutkannya?.
Ya, itu lah yang sedang Naya rasakan saat ini. Dia mengambil jurusan akuntansi di salah satu universitas yang berada di Jakarata.
Awalnya Naya berfikir jika mengambil jurusan akuntansi, dia tidak akan berhubungan dengan matematika. Bahkan, yang ada di bayangannya selama ini, juruan akuntansi hanya belajar seputar mendalami pelajaran kertas kerja saja, nyatanya?, semua yang sempat di pikirannya tidak persis dengan apa yang ada di bayangannya. Melainkan, akuntansi sangatlah erat dengan matematika. Bagaimana tidak, perhitungan akuntansi pastinya menggunakan –penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian-. Itu belum sebera.
Jurusan akuntansi meliputi pelajaran audit, keuangan, perpajakan, asuransi, bahkan perbankan. Amazing, seketika pening kepala saat Naya mendengarnya. Ingin mundur tapi tak mungkin, ingin maju pun merasa tak mampu untuk melewatinya.
***
"Nay, dari tadi aku perhatiin kamu diem aja. Kita kumpulin yuk tugasnya, temen-temen yang lain udah pada ngumpulin katanya," Tya menghampiri Naya, menegur sekaligus mengajak untuk mengumpulkan tugas.
"Putri, kamu duluan aja deh yang ngumpulin, kayanya aku enggak kumpulin dulu deh, soalnya aku belum ngerjain karna gak paham sama tugasnya," sahut Naya.
"Yaampun Nay, bukannya tadi kamu duduk di samping aku?, tadi kan pas ngerjain tugas temen-temen pada nyontek ke aku terus tiba-tiba kamu pindah duduk. Kirain aku kamu udah paham makanya aku diem aja," Putri tak sampai habis pikir kepada pemikiran Naya.
"Ya, gitu deh, Put," Naya menunduk.
"Yaudah, nih cepet salin Nay, aku ngumpulinnya bareng kamu," Putri menyodorkan bukunya dan menyuruh Naya menyalin jawaban ke bukunya.
"Udah, gak apa-apa, kamu ngumpulin duluan aja Put, nanti telat kamu gak dapet nilai loh dari dosen"
"Aku bisa telat dan gak dapet nilai dari dosen, karna kamu lama nyalinnya. Udah cepet tulis Naya," paksa Putri.
"Yaudah deh, makasih ya, Put. Kamu doang emang yang paling ngerti".
Entahlah, saat ini, Naya menginjak semester 4 dan dia pun semakin hari merasa tak mampu untuk melewatinya, bahkan dia tak merasa yakin akan di wisuda tepat waktu pula. Walaupun, dia mempunyai 3 sahabat yang selalu menyemangatinya dalam kedaaan dan hal apa pun, tapi Naya tak yakin akan usahanya membuahkan hasil yang tak sia-sia.
Namun, dia mecoba menghilangkan penatnya dengan mengikuti salah satu organisasi dari fakultasnya, yaitu organisasi pers mahasiswa.
Dari masa SMA, dia sudah mulai suka dengan dunia literasi, mungkin, setelah Naya mengikuti organisasi ini, rasa penatnya akan terasa berkurang dan bisa merasa bersemangat kembali kuliahnya, semangat yang sama persis seperti awal pendaftaran masuk universitas.
Ke 3 sahabatnya pun sangat mendukung, demi ke baikan Naya. Walaupun organisasi mereka berbeda, akan tetapi mereka saling melindungi dan kompak satu sama lain. Di lingkaran pertemannya tidak ada yang disanjung atau pun di rundung, kedudukannya sama rata, itu lah yang membuat persahabatan mereka semakin hari, semakin erat.
Mempunyai sahabat super pintar seperti Putri dan Liana, di tambah lagi dengan ke hadirannya Purnama yang jarang gabung karena sibuk. Tidak membuat Naya merasa minder sama sekali, bahkan, Putri dan Liana, sangat antusias saat Naya memberi masukan apa pun. Mereka tak pernah memandang IQ, Bodyshaming dan material.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKUNCAR (Warna-wArni KUmpulaN CeritA Random)
Short StorySekumpuan warna-warni cerpen random, humor, romance, horror, dll. Didalamnya banyak kisah-kisah yang menarik menanti untuk dibaca. Have fun all...