6 (sepatu II)

433 62 8
                                    


"gua tau gimana cara biar sepatu lu ketemu" ujar Bagas sambil memandangi langit

"gimana?"tanya Leos

Galang hanya menatap bagas dengan penuh penasaran

"tanya in ke dukun"kata Bagas

"matamu , kata umi dosa"ucap Gerald sambil menempeleng kepala Bagas

"ya terus mau gimana coba? udah kita cari di mana-mana nga ketemu"kata Bagas sambil memegangi kepalanya yang sakit

Galang si pemilik sepatu terlihat memikirkan saran Bagas karena dia tidak percaya hal semacam itu tapi dia akan melakukan apapun walau itu hal yang tidak masuk akal sekalipun akan dia lakukan untuk mrnemukan sepatunnya

"oke lu gas yang cari dukun nya"

"yang bener lu lang? padahal gua cuma ngomong ngawur loh"ujar Bagas sambil menggaruk leher nya yang tidak gatal

Galang hanya menatap Bagas datar
Bagas langsung tahu bahwa dia harus segera cari dukun nya

"siap 86" kata bagas sambil hormat bak tentara yang akan melaksanakan tugas

"aduh ni cari dukun dimana ,mana ngak ada kenalan dukun lagi"cicit Bagas sambil menendang-nendang udara

sampai dia menguping pembicaraan 2 siswi yang sedang menggosip

gua kemarin di bacain garis tangan sama si Cinda loh

si dukun itu?

iya lu tau nga gua katanya bakal ja-

"lu tadi bilang dukun?" tanya Bagas ke 2 siswi tadi

"hooh emang nya lu nga tau kalo ada dukun di sekolahan kita?" jawab siswi itu

"hah siapa?"

"si Cinda dari kelas special"

"Cinda ya......... gua inget  dukun abal-abal yang masuk ke kelas gua waktu itu" gumam Bagas

Bagas dengan sigap langsung berlari menuju kelas Cinda

kita balik fokus ke Cinda

hompimpa layum gambreng mbok ijah pake baju ro-

BRAK

"Cinda mana?"ujar bagas setelah membuka pintu dengan kasar

Bagas yang mengebrak pintu membuat Cinda dan teman-teman menghentikan permainan nya dan melihat ke arah Bagas

"anj itu kan antek-antek nya si Galang , nga mungkin kan kalo gua ketauan"gumam Cinda dalam hati

"g-gua kenapa?"

"lo sini ikut gua"tanpa babibu Bagas langsung menarik tangan Cinda dan dia bawa ke rooftop tempat berkumpul nya dan teman-teman

"aduh sakit bego"keluh Cinda saat Bagas memegang kuat tangan nya

"nih lang dukun nya"

Galang melihat intens Cinda dari atas sampai bawah
"jadi lu dukun nya"

"aduh mati gue piks ketauan ni jancok sial banget ni idup" batin Cinda

Galang bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati Cinda
saat dia mengangkat tangan nya Cinda langsung memejamkan mata

puk puk

Cinda langsung membuka matanya kaget
"loh kok nga di tampar"pikir nya

sambil menepuk pundak Cinda "tolong cariin sepatu gue"

The Shaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang