hantu Lab IPA

306 47 4
                                    

berhubung sebentar lagi akan di adakan ujian tengah semester beberapa siswa belajar di sekolahan sampai jam 9 malam

AAAAAAA

terdengar teriakan dari Lab IPA
teriakan siswi itu pasti membuat semua anak-anak panik

mereka berkumpul di sumbersuara ingin melihat apa yang terjadi

"kenapa la lu nga papa kan? tanya Leos yang kebetulan mengikuti kelas malam

siswi yang berteriak tadi adalah Syela

"i-itu ada hantu kepala buntung di Lab"dengan ketakutan Syela berlindung di tangan besar Leos

para murid yang mendengar cerita Syela mempunyai pendapat yang berbeda-beda tapi kebanyakan dari mereka pergi dari sekolah karna ketakutan

ke esokan hari nya

semua murid sedang membicarakan hantu kepala buntung Lab IPA

banyak dari mereka yang percaya dan tidak berani mendekati Lab itu ada juga yang tidak percaya

"tau nga?si syela tadi malem nemu dedemit" ujar leo merinding

"lu percaya?tu bocah kan suka cari sensasi"Yaga memutarkan matanya tidak percaya

Case hanya menatap Leo datar padahal di hati nya sedang ketakutan dan ingin pulang

"tau nga sih demit kalo di omongin dateng loh" saut Cinda sambil mencontek pr Yaga

Case semakin ketakutan walau dia tidak terlihat takut tadi beda dengan hati nya

"bangsat ni bocah jangan nakutin njing" ujar Leo

Koba membenarkan perkataan Leo
"benar itu Cinda chan jangan membuat kita takut"

Cinda memanyunkan mulutnya sambil menggaruk-garuk kepala"lah tapi kenyataan njing"

dengan tidak sabar Yaga merebut buku nya yang sedang di contek Cinda
"lu lama nulis nya keburu ketauan"

"lah anjing kok di ambil tinggal satu ini loh"

"ekhm , semuanya diam saya akan mulai pelajaran nya" pak adi guru bahasa indonesia tiba-tiba masuk ke kelas dan memulai pelajaran

Cinda yang berjalan di koridor mendengar perkataan para murid

iya serem banget

hantu nya nga punya kepala

di Lab ipa

nga takut gua sama demit

Cinda dan Case pergi ke kantin tidak kuat menahan lapar

"buk bakso nya dua ya sama aqua nya ini saya ambil" Cinda pergi ke arah Case yang sudah duduk di kursi sambil menenteng air putih di tangan

baru saja ingin duduk sudah di suguhi pemandangan yang tidak mengenakan dilihat

ya apalagi kalau bukan adegan antagonis dan protagonis kita

"beneran la aku nga boong ko" sambil menangis Syela berlutut di hadapan Naila

"alah nga usah pembelaan , lu cuma pengen caper kan"

memandangi mereka hanya merusak nafsu makan

"ck ck ck bener-bener ni novel demen banget ada adegan bullying"ucap nya lirih dan lanjut makan

"tanyain aja sama Cinda kan dia dukun , aku beneran nga boong"

mendengar nama nya terpanggil gadis itu memicingkan mata melihat ke arah Syela

The Shaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang