Bruakkkk!!! Kali ini coffee latte yang baru ia ambil terjun bebas membasahi cardigan kesayangannya.
"Mata lo ga guna ya!!?" Gadis berwajah campuran Australia itu memaki laki-laki yang ada di depannya.
"Maaf" balasnya dan langsung pergi dari coffeeshop seperti tanpa dosa.
"Woy!!! Gila lu yaa!"
-
Acha Ariestysa Gandana, sore ini mendatangi tempat pertama kali ia bertemu dengan kekasihnya.
Ia kembali mengingat awal dari kisah cintanya dengan Askara Delvin Arion, manusia kulkas yang beberapa tahun lalu dapat dicairkannya.
Alunan musik mellow di coffeshop hari ini benar-benar menyihir Acha. Alunan yang seakan membawa kenyamanan tersendiri untuk meneruskan sebuah lamunan.
"Aska sekarang berubah ya" ucapnya sembari menatap kendaraan yang lalu lalang dibalik kaca bening tempat ia menyenderkan kepalanya.
Chat
Acha:
Aska, bisa jemput aku
di coffeshop tempat awal
kita ketemu?
Aska:
Sorry cha, masih nganter
Selena beli buku nih.Acha:
Oh, okay.
Rasanya sudah tak ada lagi tenaga buat mencemburui keberadaan seorang Selena. Iya, mantan kekasih Aska yang tiba-tiba masuk dan menjadi sekat hubungan antara Aska dengan dirinya.
Acha berjalan menuju halte seberang coffeshop dan berharap ada taksi atau kendaraan yang bisa ia tumpangi.
Langit sudah tak lagi bersahabat, warna jingga kini mulai menunjukkan sisi gelapnya. Sedikit demi sedikit air terjatuh tepat didepan tubuh gadis cantik dengan totebag berwarna pink di lengannya.
"Arrrghhh! Mana ini ga ada taksi lewat pula." Gerutu Acha sambil mengelap bajunya yang sedikit basah.
Jam sudah menunjukkan tepat pukul 10 malam, hujan belum juga reda. Tak ada satupun kendaraan umum yang melintasi halte tempat Acha berteduh. Ya, karena satu-satunya jalan menuju coffeshop tertutup pohon tumbang.
"Sendirian aja neng"
"Mau abang temenin gak neng?"
"Hoki banget ya kita lek malam ini dapat mangsa secakep ini"
3 laki-laki bertampang preman pasar mendekati Acha dan berusaha menyentuh tubuhnya. Dengan rasa takut Acha berusaha kabur dan mencoba mencari bantuan. Namun ketiga preman itu mengejarnya.
Acha berlari menuju sebuah jembatan yang tak jauh dari halte tempat ia berteduh tadi.
"Ssttttttttttt........" suara ban motor gede yang dipaksa berhenti karena hampir saja menabrak Acha.
"Heh! Cari mati lo!" teriak laki-laki seumuran yang hampir saja menabrak Acha.
Dengan nafas terengah dan belum sempat bercerita, ketiga preman yang sempat tertinggal tiba. Dengan cepat Acha bersembunyi di balik tubuh laki-laki yang hampir menabraknya tadi.
Tanpa basa-basi, ketiga preman itu berhasil dikalahkan oleh seorang laki-laki seumurannya. Hebat!
"Lo gapapa?" tanya laki-laki itu mendekati Acha yang berdiri ketakutan.
"Eeenggg..ga, gua gapapa kok." balasnya.
"Yaudah naik, gua anter lo pulang" ajak laki-laki itu sambil kembali menaiki motor gedenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA
TienerfictieTidak semua cinta bisa kamu miliki. Banyak dari cinta yang hanya hinggap dihati, namun raganya telah pergi. Selamat membaca, jangan lupa follow, vote dan comment. Yuk bantu aku wujudin mimpiku jadi seorang penulis😊 Terimakasih vren, luv u banyak ba...