三 Yama-chan

71 4 2
                                    

Semenjak malam itu, mereka jadi sering bertemu; baik secara tidak sengaja maupun disengaja一oleh Nakajima.

Yamada menyadari bahwa intensitas pertemuan mereka semakin sering. Ia juga merasa Nakajima jadi sengaja 'cari perhatian' padanya. Menyapa Yamada dan berbasa-basi padanya, seperti hari ini.

"Ohayouuu, Yama-chan!!" Dan entah sejak kapan panggilannya terhadap Yamada pun ikut berubah. Yamada awalnya risih, karena panggilan itu hanya keluarganya saja dan manajernya.

"Un, ohayou," Yamada mengunci pintu apartemen, lalu berjalan ke arah lift tanpa memedulikan Nakajima yang terus mengikutinya.

"Doko ni iku no?"

"Supermarket," jawab Yamada singkat.

"Bolehkah aku ikut? Bahan makananku sudah habis."

Yamada berhenti berjalan dan membalikkan badan menatap Nakajima yang justru tersenyum tanpa dosa.

"Bukannya dua hari yang lalu kau baru saja belanja bulanan?"

"Etto ... aku ingin membeli cemilan juga buat persediaan," kilah Nakajima.

"Kau bisa pergi sendiri ke Supermarket Nakajima-kun," kekeh Yamada yang juga merubah panggilan Nakajima, tidak seperti Nakajima yang tidak tahu malu.

"Tapi aku ingin ikut denganmu Yama-chan. Boleh, yaaa?" bujuk Nakajima dengan wajah memelasnya.

"Iie, aku ingin sendirian ke sana," tolak Yamada tegas.

"Demo, kalau kau diculik bagaimana? Aku akan kehilangan tetanggaku yang paling imut!!" Nakajima merengut seperti anak kecil. Ingatkan Yamada untuk tidak mengenal orang ini.

"Tidak ada yang ingin menculikku, lagi pula selama ini aku selalu sendirian kalau sekadar ke Supermarket saja."

"Kau itu gampang diculik, Yama-chan!! Lihat penampilanmu sekarang ... seperti anak paud yang kehilangan ibunya. Ditambah postur badanmu yang ke一"

"Sekali lagi kau membahas fisikku, kupukul kau sampai pingsan." ancam Yamada yang tidak memengaruhi Nakajima untuk berhenti.

Nakajima hanya cengengesan dan terus merayu Yamada agar ia bisa ikut bersamanya.

"Baiklah ... baiklah, kau boleh ikut bersamaku. Lagi pula bukan aku yang kekecilan, kau saja yang terlalu tinggi seperti tiang!" Yamada tidak tahan jika Nakajima sudah mulai bawa-bawa masalah tinggi badan.

"Yattaaa, ikou Yama-chan," Nakajima menggenggam tangan Yamada. Selama di lift Yamada memperhatikan tangannya yang di genggam erat oleh Nakajima. Ia melihat Nakajima tersenyum lebar sambil menggoyangkan tangan Yamada tanpa sadar. Yamada yang ingin melepaskan genggaman itu mengurungkan niatnya di saat Nakajima justru mempererat cengkeraman tangannya.

Nakajima masih menggenggam tangan Yamada sampai ke parkiran mobil sebelum Yamada berubah pikiran.

Sesampainya di Supermarket, Yamada mengambil troli dan mengeluarkan catatan belanjanya.

"Yama-chan ingin membeli apa? Sini kubawakan trolinya," tawar Nakajima yang sedari mengikuti Yamada tanpa melakukan apa pun.

"Aku ingin membeli beberapa buah, sayur, daging juga, dan beberapa bumbu dapur. Kau mau membeli apa?" Yamada menjawab dengan pandangan masih ke arah catatan miliknya.

"Snack. Tapi itu bisa nanti, aku ingin membantumu. Boleh aku lihat catatannya?" Nakajima masih bersikeras untuk membantu.

"Uhm, ini ...,"

Fuyu : He's back after winter nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang