五 Comeback

93 6 6
                                    

Yamada saat ini sibuk memasak di dapur, mengenakan apron abu-abu ditambah motif strawberry favoritnya. Karena terlalu fokus memasak, ia sampai terkejut ketika sepasang lengan kekar memeluk erat pinggangnya serta tak lupa sosok itu menghirup aroma dari tubuhnya yang membuat Yamada kegelian.

"Ohayou," sapa si pelaku mengecup singkat pipi Yamada setelah puas menghirup tubuhnya meski Yamada yakini Nakajima tidak merasa puas.

"Mou ... kenapa kau hobi sekali mengagetiku, Yuto!!" Lelaki yang dipanggil Yuto itu pun terkekeh melihat tingkah Yamada yang masih dalam pelukannya, ia meletakkan dagunya di atas bahu kanan Yamada.

"Kau bisa duduk di sana dulu untuk menunggu nasi gorengnya siap," Yamada menggeliat berniat menjauhkan diri dari Nakajima Yuto.

Nakajima semakin mengeratkan kedua lengannya di sekitar pinggang Yamada, dan berbisik, "Omedetoo," pelan di telinga Yamada.

Dahi Yamada mengerut jelas mendengar ucapan Nakajima yang terkesan aneh. "Omedetoo? Nani?" tanyanya setelah mematikan kompor dan membalikkan tubuhnya tanpa melepas pelukan itu.

"Iya, selamat karena novel terbarumu sudah terjual enam ratus ribu eksemplar di seluruh Jepang!"

"Eeee! Maji de?"

"Un!! Kau yang menulis kenapa terkejut? Setelah hiatus lama, bukankah itu pencapaian yang luar biasa?" kata Nakajima dengan mantap kemudian menyatukan kening mereka. Nakajima tersenyum lebar dan itu menular ke Yamada.

"YATTA!!" Yamada melompat lalu memeluk Nakajima dengan erat di pinggang. Nakajima yang sempat oleng berhasil memosisikan Yamada dengan benar, tangan besarnya membelai surai Yamada yang terlihat bahagia. Nakajima sangat merindukan raut bahagia itu.

"A-aku tidak menyangka publik masih menyukai karyaku, setelah 5 tahun aku一intinya aku sangat senang!! Arigatoo, Kami-sama," ungkapnya meneteskan air mata karena terharu, menjauhkan diri dari Nakajima.

Nakajima mengusap air mata di kedua pipi Yamada dan membalas, "Yokatta ne?? Akhirnya kau bisa menerbitkan buku ke-5 dengan sukses."

"Semua ini juga berkatmu Yuto, terima kasih sudah kembali dan menyelamatkan hidupku dari kegelapan dan kekacauan. Maafkan aku pernah membencimu dan jangan tinggalkan aku lagi," Yamada mengecup bibir sang kekasih lembut dan dibalas dengan lumatan tak kalah lembut oleh Nakajima.

.
.
.
Hidup itu lucu. Setelah kepergiannya yang begitu tiba-tiba hanya menyisakan surat. Yamada hanya bisa terduduk kaku di vila, otaknya tidak dapat mencerna maksud dari surat yang ditinggal kekasihnya.

"Ini maksudnya apa?" gumam Yamada pada diri sendiri dengan pandangan kosong. Kapan Nakajima pergi? Seharusnya liburan ini masih tersisa 2 hari.

"Yuto?" panggil Yamada. Yamada akhirnya memutuskan berjalan menyusuri vila namun hasilnya nihil. Keberadaan lelaki itu tidak ada. Yamada sudah tidak ada energi untuk marah. Tersisa kesedihan di balik mata indahnya yang ditutupi air mata.

~Yama-chan ... gomen ne. Waktu berjalan begitu cepat tanpa sadar aku benar-benar mencintaimu, bukan lagi mengagumimu layaknya seorang penggemar. Percayalah.

Aku tahu, apa yang kulakukan sangatlah jahat. Hanya meninggalkan surat sebagai media untuk ungkapan maafku melalui ini. Tapi ketahuilah aku lebih tidak siap melihatmu terluka di depan mataku, meski aku yakin kau saat ini pasti terluka? Aku juga tidak ingin kau membenciku. Percayalah ..., aku pergi hanya untuk menyelesaikan apa yang harus kumulai. Yama-chan ... tunggu aku, ya?

Aku egois sekali, ya? Datang sesuka hati lalu mengusik kehidupanmu, selanjutnya justru pergi tanpa sanggup mengucapkan maaf secara langsung. Ada yang harus kau percayai bahwa aku benar-benar mencintaimu. Tunggu aku, Yama-chan.

Fuyu : He's back after winter nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang