Apa ini?

52 18 22
                                    


Happy Reading!

Jangan lupa kasih jejak komentar, ya^^
_______________________

Malam itu, Jinsoul memang begadang. Tapi tidak menyangka, kalau bakal sampai pukul 2 pagi juga. Beruntung tugas sekolahnya sudah selesai, jadi ia tinggal tidur.

Aneh-aneh aja sih. Masa jadwalnya UTS, malah diberikan tugas seabrek? Salahnya Jinsoul sebenarnya. Dia suka menumpuk tugas selama ini.

Baru saja ingin memejamkan mata, ponselnya berdering. "Siapa sih, anjir? Pagi gini banget?"

Mau tak mau, Jinsoul harus bangun lagi. Ponselnya ada di nakas, langsung dia cek. Oh, papa mengiriminya pesan ternyata.

Papa ✨

Jinsoullie, udh tidur?
Klo blm, ke ruanganny papa ya..

Sent 02:01 am

Jinsoul mengernyitkan dahi, waktu membaca pesan dari papa. Pagi-pagi sekali, memangnya papa tidak tidur?

Abaikan saja, deh. Jinsoul akhirnya mulai memejamkan matanya. Ah, tetap saja tidak bisa. Terpikir, mungkin papa butuh bantuannya.

Akhirnya Jinsoul mengikuti kata hati, untuk keluar kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga. Hmm ya, daritadi Jinsoul memang galau.

"Dingin amat, rumah ini." Gumamnya pelan. Jinsoul membuka pelan pintu ruang kerja papa. Melongok ke dalam, gadis itu dibuat takjub oleh ruangannya.

Stiker yang bersinar di kegelapan meramaikan ruangan itu. Cantik sekali. Terlebih, bentuk stiker itu adalah bentuk berbagai rasi bintang.

"Waaaaaww!" Serius deh, Jinsoul berasa norak.

Di meja-meja sekeliling ruangan banyak terdapat miniatur planet dan ruang angkasa. Ada yang menunjukkan urutan planet di galaksi bimasakti, dan lain-lain. Bahkan di dindingnya juga tertempel lukisan konstelasi ruang angkasa.

"Heh, ini beneran ruang kerjanya papa?"

Tuh, bahkan anaknya sendiri terheran.

Di langit-langitnya terdapat lukisan renaissance yang membuat kesan mewah di rumah ini. Duh, memang selera ayahnya mewah sekali. Anak-anaknya, nggak ada yang sebagus itu seleranya.

Dia sering diajari tentang luar angkasa, oleh ayahnya. Kendati demikian, bukan berarti Jinsoul pernah masuk ke sini.

Tetapi, yang membuat Jinsoul bertanya-tanya bukan hanya demikian. Namun, gadis itu tidak mendapati presensi ayahnya di sana.

Raaaaaawrrr!

Melainkan ada suara itu, dari balik sebuah lemari besar di sana. Semacam auman harimau. Sempat terpikir, mungkin hanya imajinasi Jinsoul.

Tapi, suara itu nyata sekali terdengar. Bukannya langsung keluar ruangan dan tidur, Jinsoul malah penasaran. Perlahan, gadis itu melangkah agar tak menimbulkan suara. Ruangannya ini sangat bersih, membuat Jinsoul enggan untuk menodai lantainya.

Ia buka lemari itu, kosong. "Suaranya dari mana, dong? Anjir, gue dibadutin nih?"

Jinsoul sudah membalikkan badannya, berpikir kalau terlalu menghabiskan waktu di dalam sana. Baru beberapa langkah, malah terdengar lolongan serigala dari sana.

Jung Jinsoul kalau sedang penasaran tingkat tinggi memang tidak bisa dilawan. Ah, ternyata suara itu berasal dari balik lemari. Pelan-pelan ia menggeser lemari besar, yang ternyata ringan!

"Gue dibadutin, ya?! Ih, papa nih!" Gerutunya, sambil menendang pelan lemari itu. Tetapi matanya seketika membulat, setelah mendapati ruangan di balik lemari ini adalah lorong. Cukup besar dan gelap.

"Wah, apa ini?" Gumam gadis itu, sambil melangkah masuk.

Sebelum itu, dia mengintip ke ruangan ayah lagi. Setelah memastikan benar tidak ada siapapun, terlebih ayahnya, dia langsung menggeser lemari lagi agar tertutup.

Jam di ruang kerja berdenting pelan, menunjukkan pukul tiga pagi.

Oh, lorongnya tidak terlalu gelap ternyata. Ada lampu remang-remang yang menerangi setiap langkahnya. Dia mengikuti jalan lorong itu, karena penasaran ujungnya kemana. Jujur saja, Jinsoul tidak merasa takut samasekali.

Huh, papanya memiliki banyak kejutan ternyata. Atau jangan-jangan, papa menyembunyikan kejutan ini, hanya untuk dirinya sendiri?

"Haha! Untung gue beneran nemu lorong ini. Harta gue nih, pa!" Ujarnya puas, seperti baru saja menemukan keajaiban dunia yang kedelapan. Entahlah, Jinsoul tampaknya tidak memiliki rasa takut.

Lorong ini cukup panjang ternyata, bahkan gadis itu mulai lelah berjalan. Tapi segera setelah ia kelelahan, ujung lorong itu ditemukan. Ada beberapa tanaman menjalar ke bawah, berlagak seperti tirai.

Jinsoul membukanya dan terkejut. Ini adalah sebuah padang rumput yang luas. Karena malam, keadaannya sangat gelap. Langitnya indah, karena bintang bertebaran. Ada bulan sabit yang tampak dekat, bercahaya cantik sekali.

"Cantiknya..." Puji gadis itu, bahagia.

Ketika ia ingin kembali ke rumah, maka masuk lagi ke goa alias lorong itu tadi. Rupanya tak sepanjang itu, sangat pendek. Dan lagi, tidak ada lemari yang menutupi ujung lorong ini.

Hey, apakah dia terjebak di sini?

Tentu Jinsoul panik, terlebih tampak dari jauh ada sebuah pasukan membawa obor. Sepertinya, akan datang ke Jinsoul.

"Sialan! Mati nih gue, pasti!"

Oh, jadi dirinya tak bisa pulang ke rumah?

Curiosity killed the cat.

ㅇ•ㅇ

Serius deh...

Gue sebenernya udah ada chapter sampe end:vv

Byeeee, see u on next update~!!

03:00 AM | jeong yunho √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang