Side Story 6 : Secret Night Party

122 10 1
                                    

[Pesta Malam Rahasia]

"Louise, kemana kamu akan pergi hari ini?"

Aku mengunjungi kembali Vastia hari ini karena diundang oleh Louise. Dia juga tampaknya menyesal karena tidak bisa pergi keluar denganku beberapa hari yang lalu.

Melihatnya meneleponku di malam hari, bukannya siang hari yang cerah, ku kira dia akan membawa ku ke pesta di suatu tempat.

"Itu masih rahasia. Lena! Cepat kemari."

Tapi sekali lagi, Louise tidak langsung menjawabku. Dia hanya diam-diam tertawa dan memanggil pelayan.

"Kamu tahu apa yang sudah aku siapkan sebelumnya? Bawa sekarang. Dan Eryl, kamu datang ke sini, tata rambut dan riasanku."

Aku merasakan kecurigaan yang mendalam ketika aku melihatnya memberikan instruksi kepada pelayan Vastia seolah-olah dia telah menunggu ini. Selain itu, kupikir Louise tidak bisa mempersiapkan semua ini untuk jalan-jalan hari ini hanya dalam satu atau dua hari.

Dan setelah beberapa saat, aku membuka mulutku dengan takjub, melihat gaun yang dibawa oleh pelayan Louise.

"Ayo, kakak! Cepat dan ganti menjadi ini! "

"Tunggu, apa kamu serius?"

"Tentu saja, aku serius. Ayo, kita tidak punya waktu! Dengan cepat!"

"Louise...!"

Suaraku yang ketakutan sepertinya tenggelam saat Louise mendorong punggungku menuju ruang ganti.

Ini hanyalah awal dari perjalanan tak terlupakanku dengan Louise.

Satu jam kemudian, aku bergumam kagum, menatap Louise, yang duduk di seberangku.

"Louise, kadang-kadang ku pikir kamu benar-benar berani."

Di sisi positif, itu adalah hal yang baik, tetapi itu adalah sikap keras kepala yang tidak dapat dicegah di pihak lawan. Melihat perilakunya yang berani benar-benar membuatku tercengang.

"Ai, ini bukan apa-apa."

"Tidak, itu bukan pujian......!"

Aku terdiam oleh reaksi lucu Louise, bertanya-tanya apakah Louise mirip dengan seseorang di keluarganya.

Sejauh yang ku tahu, tidak ada seorang pun di Vastia yang akan pergi tanpa mengetahui tujuan mereka seperti ini. Uh, semakin aku melihatnya, entah kenapa Louise sangat mirip dengan Cabel, tapi itu mungkin hanya perasaanku saja.

"Tapi apakah kamu tidak menantikan di mana kita akan tiba? Kamu pasti sangat bersemangat, bukan? "

Kami sedang naik kereta sekarang. Aku terkejut melihat gaun yang diberikan Louise dan riasan yang dia kenakan untukku.

Ini adalah pertama kalinya aku mengenakan gaun berpotongan terbuka dengan warna berani seperti ini. Warna merah marun yang dominan memberi kesan menggoda ketimbang berkelas.

Singkatnya, ini adalah gaun yang tidak akan pernah ku pakai setiap hari. Selain itu, aku juga merasa tidak nyaman dengan riasan gelap yang dia kenakan di wajahku.

Setelah berdandan seperti ini, tempat yang kami tuju adalah pesta topeng malam rahasia untuk para bangsawan.

Aku penasaran bagaimana Louise bisa mengenal pesta seperti ini. Tapi dia tertawa sampai akhir, dan hanya berkata.

"Ada cara untuk mengetahui segalanya."

Louise juga berpakaian sama mencoloknya denganku. Matanya, yang berbinar polos, langsung membuatku pusing.

Beware Of Brothers Side Story [Novel Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang