Side Story 8 : One Night Stand

274 13 1
                                    

[One Night Stand]

Begitu jarak di antara kami menyempit, dia membuka mulutnya seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu padaku. Tapi aku memimpin dulu.

"Hai, saudara tampan...... apa kamu di sini sendirian?"

Aku bertanya dengan suara ramah, begitu pula pria yang mendekatiku tadi. Kemudian, pria di depanku menutup mulutnya lagi ketika aku menggodanya.

Aku tertawa main-main, memperhatikan tatapan bingungnya saat dia menatapku sejenak seolah-olah untuk memahami niatku. Dia menghela nafas pelan setelah itu.

"Ya, aku sendirian."

Aku menatapnya dan mencoba menahan tawa yang akan meledak ketika dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti permainanku.

Oh, tapi itu luar biasa. Aku menutupi setengah wajahku dengan topeng, menyembunyikan rambutku dengan wig, mengenakan gaun yang berbeda, dan menggunakan riasan tebal. Tapi bagaimana dia mengenali ku sekaligus?

"Aku melihatmu berjalan di sekitar ballroom sebelumnya. Apa kau akan bertemu orang lain?"

Aku bertanya pada Eugene, yang juga menutupi wajahnya dengan topeng, sama sepertiku.

Eugene menatapku dalam diam dan perlahan membuka bibirnya.

"Bagaimana jika aku bilang tidak?"

Kami menyembunyikan wajah satu sama lain dan berbicara, berpura-pura tidak mengenal satu sama lain. Seolah-olah kami adalah seorang pria dan seorang wanita yang bertemu di pesta untuk pertama kalinya.

Ketika aku mendengar tanggapan Eugene, aku memejamkan mata dan terkekeh.

"Maukah kamu bersenang-senang denganku kalau begitu?"

Aku berbisik sedikit, perlahan menyapu lengannya dengan tanganku.

Pada saat itu, aku bisa merasakan lengan Eugene yang aku sentuh sedikit mengeras. Mulutnya, terlihat di balik topeng, juga menjadi sedikit lebih kaku dari sebelumnya. Itu hanya sesaat, tetapi cara matanya tertuju pada wajahku sepertinya melihat orang asing.

Aku senang melihat kegugupan Eugene. Aku melihat apa yang dilakukan wanita lain di pesta ini, dan mencoba meniru mereka. Aku tidak pernah berpikir metode ini sangat berguna.

Apakah sanjungan semacam ini tidak berhasil untuknya? Eugene dikenal sebagai pria yang sopan. Jadi ku pikir, dia sepertinya tidak terbiasa dengan tempat-tempat semacam ini dan godaan terbuka seperti ini.

"Mengapa? Mari Bermain denganku."

Yah, aku tidak seharusnya melakukan ini, tetapi ku pikir itu akan menyenangkan.

Saat aku menyapu lengan Eugene, aku menyelipkan tanganku diam-diam. Wajahnya menegang saat dia menatapku sambil tersenyum dan mulai mengusap dadanya dengan lembut.

Segera Eugene menghela napas rendah melalui celah bibirnya dan memegang tanganku. Kemudian dia berbisik kepadaku dengan suara rendah.

"Ayo pergi ke tempat yang tidak ada orang lain."

Jika orang lain mendengar percakapan kami, mereka akan berpikir bahwa kami akan melakukan one-night stand. Tetapi aku tahu kalau Eugene tidak mengatakannya dalam pengertian itu.

Itu sedikit menyenangkan, tetapi aku tidak berpikir itu akan berhasil untuknya. Jadi aku memutuskan untuk berhenti sekarang.

"Kalau begitu mari kita pergi ke kamar dan berbicara. Teras di sini juga penuh dengan orang."

Aku bergumam kecil pada Eugene. Itu sebabnya aku tidak bisa meninggalkan aula ketika pria yang menjengkelkan itu menggangguku sebelumnya. Untuk beberapa alasan, semua teras yang ku buka penuh sesak dengan pria dan wanita yang bermesraan.

Beware Of Brothers Side Story [Novel Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang