Masih betah kan? Ada yang bosan?
Jangan lupa Vote dan Komen!
Heppy Reading👑.
Hari ke-dua di mana Wulan menjadi siswi SMA FLARES. Kehebohan anak-anak memuncak, karena telah tersebar dengan cepat kabar tentang Wulan yang begitu memikat hati.
Matahari telah bersinar dengan indah di langit biru, Wulan bersama teman-temannya sedang sarapan bersama di kantin sekolah.
"Gue seneng deh, bisa sekolah di sini bareng kalian," ujar Wulan sembari mengunyah cilok di tangannya.
"Dan lo baru kemarin masuk, udah jadi trending topik satu sekolah!" seru Lia dengan bangganya.
"Iya dong Queen gitu loh!" sambung Wulan antusias.
"Guys! Wulan udah populer, padahal baru jadi siswi pindahan kemaren," Aras menjeda ucapannya sesaat.
Mereka saling menatap binggung dengan ucapan Aras.
"Gimana kalau kita bikin geng? Kita juga bisa ikutan terkenal!" usul Aras percaya diri.
"Hmm ... boleh juga. Udah setahun kita sekolah di sini, tapi yang kenal cuman temen sekelas," sambung Cara lesuh.
"Queen Devil!" celetuk Wulan.
"Iya ... itu nama geng kita! Artinya Ratu Iblis, geng yang kece dan nakal. Banyak yang mengikuti fashion kita, jadi kita harus selalu tampil sempurna!" lanjut Wulan.
"Wow keren-keren! Kita setuju." ujar mereka serempak.
"Dan yang jadi Queen-nya, lo Wulan!" tunjuk Aras dengan semangat, kedua teman lainnya pun mengangguk setuju.
Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya meja mereka di terjang keheningan. Masing-masing berfokus pada makannya.
❄⛄❄
Terdengar ucapan seseorang dari salah satu spiker yang terdapat di sudut kantin, keheningan pun kini menyelimuti seisi kantin.
Pendengaran para siswa di pertajam, memfokuskan pada seseorang yang belum di ketahui maksud dan tujuannya.
"Teruntuk semua siswa! Mohon berkumpul di kantin sekolah, ada pemberitahuan dari Ketua osis kita," ucap orang tersebut, yang kini telah kita ketahui bahwa dia adalah salah satu anggota osis.
"Wah rame nih!" seru Aras sembari memutar bola matanya jenggah.
"Queen, si Ketua osis itu guanteng buanget! Dah gitu pinter ... cocok banget deh sama lo yang sekarang jadi trending di sekolah!" seru Cara dengan tangan yang menopang dagunya, kedua mata yang lurus menatap ke depan, diiringi senyuman yang menandakan bahwa dirinya sedang berhayal.
Suara jentikan jari Lia, membuyarkan semua hayalan Cara seketika itu juga.
"Ngehalu mulu lo ... sadar kadang kenyataan tak seindah ekspetasi!" ejek Lia.
"Tuh dia bukan?" tunjuk Wulan pada seorang lelaki tampan, yang membuat kaum hawa seketika merapat ke sang Ketua osis.
"Iya yang itu! Jangan kemakan sama omongannya Lan, dia tuh fackboy sejati," timpal Aras yang muak dengan tingkah lelaki itu.
"Ihh Ras jangan ngomongin orang, dosa tahu!! Lagian dari mana lo tahu kalau si Adrian itu fackboy?" tanya Cara dengan tatapan seriusnya.
"Aduh kalian ini, liat-liat kondisi dong kalau mau debat!" protes Lia kesal.
"Masalahnya, Adrian jalannya ke sini!" sambung Lia, yang membuat kami sontak melihat kehadiran Adrian.
Adrian mendekat langkahnya santai, diiringi tatapan tajam ke arah Wulan. Sedang sang empu yang di tatap hanya acuh seakan tak terjadi sesuatu.
Adrian berhenti tepat di tengah-tengah kantin, sekilas kembali menatap Wulan lalu perhatiannya terarahkan pada semua siswa yang memenuhi kantin.
"Gue Adrian Raka Bumi, anak kelas XI-IA/2. Ketua osis SMA FLARES, siswa terpopuler di sini!" ucapnya dengan bangga, semua siswi bersorak ria membuat seisi kantin ricuh.
"Kita udah tahu nama lo!"
"Huhuhu karismanya mancar banget, bikin meleleh!"
"Gue ngumpulin kalian semua di sini, untuk jadi saksi gue! Gue pengen nembak cewe," ucapnya menggantung, membuat semua siswi kembali heboh.
"Itu pasti gue!"
"Kok gue yang deg-degan yah?"
Dari sudut kantin kembali terdengar alunan musik, spiker itu kini menyuarakan alunan musik Andmens kamaleng, dengan judul Cinta Luar Biasa.
Suasana kantin kini semakin heboh di buatnya, para gadis itu mulai terpanah dan merasa penasaran tentang siapa yang akan jadi target romantisme seorang Adrian.
"Gue jatuh cinta sama lo!" tunjuknya pada Wulan, semua mata mengikuti arah tunjuk itu.
Wulan terdiam, kaget itu yang ia rasakan. Lengannya langsung di senggol kasar oleh Cara.
"Tuh kan, gue bilang juga apa!" bisik Cara tepat di kupingnya Wulan.
Adrian mendekat, kemudian seseorang dari samping kiri barisan para hawa, memberinya sepuket bunga mawar merah.
Bukan seorang wanita yang memberikan, tetapi teman sekelasnya. Viko yang rela berhimpitan dengan para gadis demi teman baiknya itu.
Memang benar kata orang, setiap momen yang terbilang indah selalu saja ada pengorbanan teman yang terbilang menyakitkan.
Lalu di sisi kanan barisan, seseorang menyondorkan sepuket coklat yang telah di susun secantik mungkin.
Kini kedua tangan Adrian telah penuh, ia kemudian berlutut tepat di hadapan Wulan. Membuat Wulan sontak berdiri, wajah Adrian mendongak ke atas, menatap wajah teduh yang sangat mempesona baginya.
Tangannya yang memegang sepuket bunga di berikannya kepada Wulan, dengan senyuman manis Wulan menerima bunga itu.
Alunan musik berhenti seketika, seakan memberi kesempatan untuk Adrian mengutarakan isi hatinya.
"Lo mau kan jadi pacar gue? Wajah lo selalu terbayang saat gue mejemin mata, gue sadar kalau gue jatuh cinta sama lo! Mungkin bagi lo aneh, gue yang sama sekali belum mengenal lo atau sebaliknya, tiba-tiba nyatain cinta di depan umum kek gini."
Keadaan kantin hening, semua mata tertuju pada dua sejoli itu. Wulan masih membisu.
"Gue jatuh cinta saat pandangan pertama! Jadi gimana pendapat lo?" tanya Adrian masih dengan keadaan berlutut.
"Terima ...."
"Ayok donk jawab!!"
"Terima-terima!!"
Wulan melirik ketiga sahabatnya, Aras menatap dengan tajam sedangkan yang lain mengangguk setuju.
Love You Reader's🗻
Gimana partnya? Kena feelnya gak?
Jangan lupa teken 🌟 biar aku makin sering uploadnya😌 aku tunggu komen kalian yah😙...See you💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Grafitasi Wulan {On Going}
CasualeStevany Wulan Olviana, seorang gadis yang sangat populer di sekolahnya. Semua lelaki ingin menjadi kekasihnya, sementara semua gadis, ingin sekali bertukar posisi dengan sang Ratu fashion. Setiap kali ia ke sekolah, semua mata selalu tertuju padan...