BAB 3 : MEETING PERTAMA JUNGLE SCREAM

20 10 2
                                    

Ini adalah kali pertama Jungle Scream mengadakan pertemuan. Sesuai rencana yang telah dibicarakan pada hari-hari sebelumnya, Jungle Scream akan berkumpul di rumah Jeany khusus untuk membicarakan persiapan menghadapi battle. 

Suasana rumah Jeany yang mewah tampak sunyi, hanya beberapa asisten rumah tangga yang kadang terlihat mundar-mandir dengan urusan-urusan yang sama sekali tidak dipedulikan oleh Jeany. Ayahnya tengah berada di Swis, Ibunya seperti biasa sedang bersama teman-teman sosialitanya pergi ke luar negeri sekedar belanja baju, tas, sepatu bahkan hanya sekedar dompet. Kakak perempuannya tengah kuliah jurusan mode di Perancis. 

Kelebihan dari Jeany adalah, kondisi tersebut tidak membuatnya menjadi berontak lalu mencari kesenangan di luar dengan menjadi gadis liar. Ia terlalu cerdas untuk bersikap bodoh, sejak kelas satu Jeany selalu masuk dalam lima besar di sekolahnya meski belum pernah melampaui Steve dan Kireina yang gantian-gantian memperebutkan rangking satu di tia[ semester. Kecerdasan dan kreativitasnya membuatnya  selalu saja menemukan cara-cara seru untuk mengisi kesunyiannya dengan hal positif. Dari sosial medianya bahkan sudah beberapa produk mengendores-nya. Apalagi kali setelah ia merasakan keseruan selama beberapa hari belakangan ini bersama  Jungle Scream.

Hari itu Jeany mengajak teman-temannya berkumpul di balkon kolam renang yang terletak di lantai dua. Dari atas mereka dapat menikmati halaman belakang rumah Jeany yang terdapat pendopo dan dibawahnya terlihat beberapa ikan koi dapat berenang bebas mengikuti aliran yang meliuk-liuk bagaikan kali yang dibuat mengitari pendopo dan halaman.

"Ok guys, hari ini kita akan membicarakan persiapan battle pertama. Yang kita harus tentukan adalah akun siapa yang akan kita gunakan sebagai akun posting," buka Jordan memulai diskusi.

"Usul gue sih buka akun TikTok kita masing-masig, akun dengan follower terbanyak akan kita gunakan sebagai akun posting, gimana?" ucap Steve memberi usul.

"Gue setuju, banget," jawab Jeany dan Jordan sementra Kireina saat itu tengah berada di kamar mandi.

"Okey, kita tunggu Kireina, terus kita saling memperlihatkan akun TikTok kita masing-masing," ucap Jordan memberi saran. 

"Mmm, nggak apa juga sih kita nunggu Kireina, tapi menurut gue...dengan sikapnya yang pemalu gitu, kemungkinannya kecil banget dia punya followers banyak," ucap Jeany menanggapi.

Jordan sempat berpikir sebentar namun akhirnya menyetujui pendapat Jeany. Mereka-pun membukan akun.masing-masing.  Akun Jeany tercatat 30.000 followers, Jordan 500 followers. dan diluar dugaan followers Steve 10.

"Anjay.. seriously? Followers lu 10 doank? Secara video lu banyak begitu. Jangan bilang 10 itu sodara lu semua, ya ampun yang ngelike juga rata-rata cuma 3 orang," ucap Jeany sambil memperhatikan akun Steve.

"He-he, iya, kok lu tau sih, perhatian banget lu sama gue, he-he, gue-kan bukan anak alay-alay gitu," jawab Steve sembari membela diri dengan nada menggoda. Seperti biasa Jeany menanggapinya dengan cibiran bibir kesel sementara Jordan tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Kalian udah kaya magnet, kadang nempel...kadang saling tolak-menolak." ucap Jordan.

"Ha-ha, perumpamaan lu ilmiah banget njir," tanggap Steve, sejalan dengan itu Kireina terlihat sudah kembali menempati tempat duduknya.

"Oh ya, Rein, tadi kita udah sempat berembuk, sepertinya kita akan menggunakan akun Jeany untuk battle pertama kita karena  followersnya banyak, kamu setuju-kan?" tanya Jordan. 

"Aku setuju, lalu konten kita apa rencananya?" tanya Kireina balik.

Semua saling berpandangan, "Itu dia yang bakal kita bicarain, tapi... menurut gue, Kireina selalu punya ide menarik, nama dan yel energizer grup kita aja dia yang buat, iya-kan? Gimana guys menurut kalian" ucap Jeany. 

LOVE YOU PUTIH BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang