BAB 4 : SEMAKIN PANAS

15 6 0
                                    

"Hiiih! Gue sebel banget dengan anak-anak Jungle Scream, sejak kejadian di kantin waktu itu, mereka jadi sok penguasa sekolah, apalagi tuh anak baru!, sengak' bat gayanya! pingin gue tonjokin!" umpat Zava tanpa introspeksi pada kelakuan Lady Mars selama ini.

"Iya, gue juga jadi males sekarang ke kantin. Lu semua perhatiin-kan, gue udah jarang ke kantin semenjak ada mereka," tambah Denish.

"Iya emang, tapi gue pikir-pikir...nggak level-lah kita kumpul-kumpul di kantin, makan tuh kantin, dasar norak," Zava kembali mengumpat dengan nada kesal seolah anak-anak Jungle Scream sedang ada di hadapannya.

"Hai sweaty," suara Randy memotong sejenak diskusi yang penuh umpatan itu. Terlihat ditangannya tengah menenteng plastik berisi segelas minuman dan burger.

"Hemm, yayang bucin lu datang tuh," ucap Zava menggoda Denish." Denish cuma tertawa menaggapi Zava.

"Hai Raime," balas Denish dengan sebutan manja untuk Randy, singkatan dari Randy 'me' yang maksudnya Randynya aku.

Randy kemudian menyerahkan segelas Juice dan burger pada Denish. "Ini sengaja gue beli hanya untuk my sweaty, supaya lu yang jomblo termotivasi untuk punya cowo yang baik kaya gue," ucap Randy bercanda pada Zava.

"Eh, kalian mau gue beliin lasagne sama orange juice nggak?" tanya Vaza tiba-tiba tanpa memperdulikan ucapan Randy.

"Dasar iklan, main potong omongan orang aja," ketus Denish menyinggung kelakuan Vaza.

"Sorry, tadi lu ngomomg apa? Gue lagi kurang notice," tanya Vaza penasaran dengan celetukan Denish.

"Nggak, iklannya udah gue skip," jawab Denish. "Gue jelasin juga nggak bakalan mudeng," lanjut Denish bergumam.

"Terserah lu aja deh," serga Zava agar tidak terlalu berlarut-larut . Vazapun segera pergi dengan wajah ceria. 

"Semangat banget tuh anak," tanggap Randy sambil memperhatikan Vaza tanpa mengetahui bahwa semangat itu timbul karena keinginannya untuk melihat Jordan.

Sejenak mereka terdiam, lalu kembali mengumpat membicarakan perihal Jungle Scream hingga akhirnya, "ya udah, kita langsung aja ke kantin sekarang, gimana?" ajak Randy. 

Zava dan Denish langsung setuju dengan ide Randy. Mereka segera beranjak hendak menuju kantin. 'Eh..tunggu..., gue call Bobby dan Brandon dulu," teriak Randy mencoba menghentikan sejenak langkah Zava dan Denish.

Tidak lama kemudian Bobby menghampiri mereka, namun tidak dengan Brandon, karena sejak tadi panggilan handpone  dan w.app Randy tidak di respon oleh Brandon. Akhirnya mereka memutuskan menuju kantin tanpa Brandon.

Sementara, Vaza yang tidak mengetahui bahwa teman-temannya menuju kantin berjalan dengan penuh suka cita, "Yes ada Jordan, samperin ah," pikir Vaza dalam hati.

Saat itu hanya ada Jordan, Steve dan Jeany yang tengah duduk makan di kantin. Kireina tidak ikut karena tengah menjalani ibadah puasa sunnah sehingga lebih memilih untuk menghabiskan waktu di perpustakaan.

"Hai Jordan," sapa Vaza mengagetkan.

"Eh, Zava... atau Vaza...," balas Jordan. Terlihat jelas raut bingung di wajah Jordan.

"Hei, kamu lupa ya, aku-kan Vaza," protes Vaza sementara Jeany mendengarnya sambil mencibir pelan, "Ih, sok ngetop banget sih nih cewe."

"Oh iya sorry, gue bingung aja ngebedain antara Zava dengan Vaza," balas Jordan setengah kikuk.

"Gampang kok, Kalo Zava huruf depannya Z kalo aku huruf depannya V," jelas Vaza dengan nada gembira sambil memperagakan huruf V dengan menggunakan jari-jemarinya yang lentik seolah telah berhasil memberi pencerahan pada Jordan.

LOVE YOU PUTIH BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang