Pt.11 (17+)

1K 187 7
                                    

🎀Vote ya kawannnn, biar gua semangat up nyaaa><🎀


Cerita ini hanya sekedar fiksi belaka.

Adegan dalam Chapter ini bukan untuk anak usia dibawah 17 tahun.

Pembaca diharap bijak.



🐧🌃


"Jadilah pacarku"

Deg deg deg

Jia tidak tau harus bagaimana saat ini. Rasanya bingung dan seperti ada percikan dikepalanya. Matanya kini bahkan tak berani menatap mata laki-laki didepannya ini.

"Jia-yaa. Setidaknya tatap mataku."

Tapi Jia masih tidak bisa mengumpulkan keberaniannya bahkan hanya untuk menatap mata Jeongwoo.

"Jia-yaa"

"Aku..." Akhirnya Jia memberanikan diri untuk menatap mata Jeongwoo.

"Baiklah"

"Baiklah? Maksudmu???" Jeongwoo mencoba memastikan.

"Ayo pacaran. Aku-"

"Kau serius?! Kau mau?! Berarti kita sekarang jadi pasangan?!" Jeongwoo histeris tak karuan, nembuat Jia semakin berdebar tak karuan juga.

Cup~!

Jia mencium bibir Jeongwoo sekilas. Tak tahan akan keimutannya saat ini. Tapi tidak sampai situ, Jeongwoo menahan tubuh Jia agar tetap pada posisinya sekarang.

Jia terkejut pastinya. Matanya membulat sempurna, sedangkan mata Jeongwoo terpejam sambil menggiring Jia masuk ke apartemen.

Cklek

Pintu apartemen Jia tertutup dengan sendirinya, dan Jeongwoo masih terus menggiring Jia. Jia masih terkejut sebenarnya, tapi perlahan-lahan dia pun ikut rileks.

Ding Dong~!

Tiba-tiba suara bel berbunyi, entah siapa yang bertamu di jam segini.

"Ekhem" Jeongwoo langsung melepas Jia. Membiarkannya memeriksa siapa yang datang.

"Arghhh apa yang kau lakukan Jeongwoo-yaa!!!" Batin Jeongwoo frustasi karena dirinya sendiri.

"Argh! Itu salahku! Untuk apa aku menciumnya lebih dulu tadi! Dasar bodoh!" Batin Jia menggerutuki dirinya sendiri.

"Halo, selamat malam. Saya dari delivery 24 jam pizzahot, atas nama Han Jia ini pesanannya" Ucap kurir itu begitu Jia membuka pintu.

"Oh iya.. terimakasih" Jia sampai lupa kalau dia memesan makanan tadi. Tapi untunglah kurir ini datang diwaktu yang pas.

"Jeongwoo-yaa, aku pesan ini. Kau suka kan?" Jia menawarkan pizza dan menyajikannya di meja didepan televisi.

"Oh? Iya sebentar"

Kecanggungan di antara keduanya mulai hilang sampai adegan drama yang tak mereka harapkan muncul di televisi.

My Lovely Pengsoo [PJW] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang