Chapter 6

4.9K 373 11
                                    

Bersamamu adalah harapanku
Tapi jika takdir tuhan tidak berpihak kepada ku
Maka aku harus siap menerima pahitnya sebuah pengharapan

_______________🌼🌼🌼_______________

Bismillahirrahmanirrahim
Happy Reading
.
.
.

Penentuan tanggal pernikahan Ayesha sudah di tetapkan dua Minggu lagi. Maka dari itu mereka sibuk menyiapkan segalanya. Dari dekorasi, baju pengantin, sampai hidangan untuk para tamu undangan.

Hari ini Ayesha dan Arga akan fitting baju pengantin. Mereka akan pergi ke salah satu butik milik keluarga Arga. Tak terlalu jauh dari kampus mereka, jadi mereka masih bisa ke kampus dulu untuk mengikuti pelajaran mata kuliah.

"Ayok! ihhh cepetan," ucap Ayesha yang sudah tak sabar untuk segera pergi ke butik.

"Iya iya sabar dong." Arga sudah ngos-ngosan berjalan cepat mengejar Ayesha yang sudah berjalan lebih cepat darinya.

"Capek?" Tanya Ayesha ketika melihat Arga dengan nafas yang Terengah-engah.

"Gak kok gak capek. Asal sama kamu," ucap Arga yang membuat pipi Ayesha merona. Tapi sebenarnya kepala Arga terasa sakit.

"Ishhh gombal," cetus Ayesha dengan senyuman manisnya.

"Hahaha. Yaudah yuk masuk," ucap Arga lalu membukakan pintu mobil untuk Ayesha.

"Makasih calon suami," ucap Ayesha sedikit malu

"Iya calon istri," balas Arga dengan senyum bahagianya.

Merekapun berangkat menuju butik. Tak butuh waktu lama, sekitar sepuluh menit mereka sudah sampai di butik. Mereka di sambut ramah oleh para penjaga butik. Butik ini sebetulnya milik Mama Maya. Tapi di kelola oleh Tante Devi, adik dari Mama Maya.

Ayesha dan Arga pun sibuk memilih gaun pengantin yang bagus. Mulai dari bahannya yang tak mudah gerah ketika di pakai, gak terlalu mencolok, dan yang terpenting simpel tapi tetap elegan dan berkelas. Arga sampai bingung mau gaun seperti apa yang Ayesha mau. Karena dari tadi masih kurang cocok dan banyak yang kurang pas menurut Ayesha. Arga cuman bisa diem dan pasrah, mengikuti apa yang Ayesha mau.

"Nahh ini baru bagus, bagus gak?" Ayesha yang sudah menemukan gaun pengantin yang ia sukai. Gaun pengantin berwarna putih dengan sedikit pernak pernik yang simpel tapi tetap elegan dan berkelas. Kainnya sangat halus dan adem ketika di gunakan. Cocok seperti yang di harapkan oleh Ayesha.

"Bagus," jawab Arga. Sejujurnya Arga gak tau mana yang bagus dan mana yang tidak. Tapi kalau melihat ekspresi Ayesha yang sangat sumringah, bararti gaun itulah yang Ayesha sukai. Sesimpel itu kalau seorang cowok.

"Kalau cocok silahkan di coba dulu Mbak," ucap seorang pelayan butik.

"Oh baiklah Mbak," ucap Ayesha.

"Yaudah sana di coba dulu. Aku tunggu sini," ucap Arga dan langsung saja Ayesha masuk ke dalam ruangan untuk mencoba gaun pengantinnya.

Tak butuh lama untuk memakai gaun pengantinnya. Ayesha sudah keluar mengenakan gaun yang ia pilih. Arga yang melihatnya sangat terkesima dan menatap Ayesha tak berkedip.

"Cocok gak sih? Kok kamu lihat nya gitu," ucap Ayesha yang agak ragu dengan tatapan Arga.

"Ishhh cocok gak? Kalau gak cocok aku mau ganti aja," ucap Ayesha yang sudah mau melangkahkan kakinya.

"Ehhh jangan dong. Kamu cocok banget pakek gaun itu, sangat cantik dan terlihat pas," ucap Arga yang membuat Ayesha senyum - senyum sendiri.

"Beneran nih?" tanya Ayesha memastikan.

Takdir Pengganti [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang