Chapter 7

4.9K 377 13
                                    

Cintai dulu penciptanya
Baru kau cintai ciptaannya
Sesimpel itu, tapi kau masih ragu akan keajaibannya

_______________🌼🌼🌼________________

Bismillahirrahmanirrahim
Happy Reading
.
.
.

Tiga hari berlalu. Kejadian itu masih terekam jelas dalam memori ingatannya. Kejadian yang amat mengejutkan sekaligus membuatnya khawatir. Orang yang ia sayangi tiba-tiba ambruk dan tak sadarkan diri. Pikirannya sudah tak karuan, tapi ia tetap berpikir positif agar hal yang buruk tidak terjadi.

Flashback on

Ketika hendak keluar dari butik, tiba-tiba kepala Arga terasa sangat sakit. Tapi masih Arga tahan rasa sakit itu. Rasa sakit itu semakin membuatnya sulit untuk sekedar melangkah. Penglihatannya mulai sedikit buram. Arga sudah tak bisa menahan rasa sakit di kepalanya. Dan pada akhirnya...

Brukk!

"Arga!" teriak Ayesha ketika melihat Arga yang sudah ambruk tak sadarkan diri. Ayesaha sangat terkejut dan khawatir. Dengan segera Ayesha meminta pertolongan untuk membawa Arga ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Arga langsung di larikan ke ruang UGD. Dokter langsung memeriksanya, sedangkan Ayesha menunggu di depan ruang UGD. Ayesha langsung menghubungi keluarga Arga dan keluarganya.

Mama Maya sangat syok mendengar kabar dari Ayesha. Tak butuh waktu lama, Mama Maya sudah sampai di rumah sakit. Ayesah langsung memeluk Mama Maya, menyalurkan kekuatan untuk tetap  tegar.

"Gimana keadaan Arga Nak?" tanya Mama Maya

"Masih di periksa oleh dokter Ma," jawab Ayesha.

Selang beberapa menit Dokter keluar dari ruang UGD. Mama Maya langsung bertanya keadaan anaknya itu. Mama Maya sangat khawatir akan keadaan Arga.

"Gimana Dok keadaan anak saya?" tanya Mama Maya.

"Silahkan ke ruangan saya Buk, untuk membicarakan keadaan putra Ibuk," ucap Dokter. Mama Maya pun mengikuti Dokter keruangannya. Sedang kan Ayesha menunggu di luar. Memandang  Arga yang terbaring lemas. Air matanya jatuh seketika melihat orang yang akan menjadi suaminya itu terbaring lemah.

Flashback off

"Alhamdulillah sudah selesai makannya. Selanjutnya minum obat ya!" ucap Ayesha kepada Arga. Hampir tiga hari terakhir ini Ayesha selalu kerumah sakit untuk menemani Arga. Dengan telaten Ayesha membantu Arga untuk makan dan minum obat. Arga tidak mau makan ataupun minum obat kecuali Ayesha yang memaksanya.

"Nih obatnya minum." Ayesha memberikan dua kapsul obat untuk Arga. Arga tersenyum melihat Ayesha yang begitu telaten merawatnya. Arga pun meminum obat yang Ayesha berikan.

"Makasih ya," ucap Arga.

"Untuk?" tanya Ayesha.

"Makasih kamu sudah marawat ku selama tiga hari ini. Aku beruntung bisa memiliki kamu walaupun hanya sesaat," ucapan Arga membuat Ayesha tak mengerti apa yang di maksud.

"Maksud kamu apanya yang sesaat?" tanya Ayesha.

"Yaa maksud ku aku beruntung bisa di rawat dengan telaten, meskipun hanya tiga hari," jawab Arga. Tapi jawaban Arga masih kurang jelas, Ayesha masih kurang mengerti maksud dari ucapan Arga.

"Ohhh. Yaa kan itu sudah menjadi kewajiban ku merawat calon suami," ujar Ayesha. Meskipun dihatinya masih memikirkan perkataan Arga tadi. Ayesha gak mau Arga menjelaskan lebih detail, karena kondisi Arga yang masih kurang pulih total.

Arga tersenyum melihat Ayesha di sampingnya. Ia merasa beruntung memiliki Ayesha. Entah mengapa ia tak pantas untuk bersama Ayesha selamanya. Ada kebohongan di balik senyumannya. Mungkin Arga hanya bisa memiliki nya  saat ini. Tapi tidak hari esok atupun nanti. Mulai sekarang Arga mencoba mengikhlaskan semuanya.

"Kamu kenapa kok senyum terus?" tanya Ayesha ketika sadar Arga yang selalu memandangnya.

"Gak papa. Cuman buat mengisi memori di otak ku. Kan mulai besok kita gak boleh ketemu sampai hari akad," ujar Arga. Ayesha cuman senyum tipis ke Arga.

Tok tok tok!
Suara pintu terketuk. Ayesha pun berdiri dan membukakan pintu. Ternyata Dokter yang menangani Arga.

"Selamat pagi," ucap Dokter di ambang pintu.

"Selamat pagi juga Dok, silahkan masuk!" Ayesha pun mempersilahkan dokter untuk masuk.

"Gimana nak Arga, sudah mendingan?" Tanya dokter.

"Alhamdulillah Dok sudah mendingan,"

"Alhamdulillah. Kalau gitu nak Arga bisa pulang hari ini." ucap dokter. Ayesha dan Arga begitu bahagia mendengarnya.

"Alhamdulillah. Terimakasih dok," ucap Ayesha.

"Terimakasih dok," ucap Arga

"Iya sama-sama. Jangan lupa di rumah harus tetap jaga kesehatan dan di minum obatnya."

"Baik Dok," ucap Arga.

"Kalau begitu saya permisi," pamit dokter

"Silahkan Dok," ucap Arga.

"Alhamdulillah kamu bisa pulang sekarang. Aku kabarin Mamamu dulu ya," ucap Ayesha sumringah. Arga menatap Ayesha dengan senyuman bahagianya. Melihat seorang yang ia cintai begitu bahagia dengan kesembuhannya.

Ayesha mengemas barang-barang yang akan di bawa pulang. Setiap pergerakan Ayesha tak luput dari pandangan Arga. Arga sangat bahagia hari ini. Bisa pulang ke rumah dan di dampingi oleh Ayesha.

"Kamu kenapa sih dari tadi liat aku terus," tanya Ayesha yang tersadar di lihat oleh Arga.

"Emangnya salah liat calon istri," jawab Arga yang membuat pipi Ayesha merona seketika.

"Hemmm gombal terus kamu." Arga tersenyum melihat Ayesha yang salah tingkah.

"Ayesha, jaga di rimu baik-baik ya. Aku gak bisa menjagamu untuk selamanya. Tapi aku akan selalu ada untuk mu." ucap Arga yang membuat Ayesha tak mengerti dengan ucapannya itu.

"Kamu ngomong apa sih, aku gak ngerti maksudnya apa."

"Yaa intinya gitu. Meskipun kamu gak ngerti apa yang aku maksud, nanti kamu bakalan ngerti," ujar Arga. Ayesha masih bingung dengan ucapan Arga itu.

Setelah selesai berberes, Arga dan Ayesha pun pergi meninggalkan rumah sakit. Ayesha akan mengantarkan Arga ke rumahnya. Mama Maya tidak bisa menjemput Arga karena menjemput anak sulungnya di bandara.

Ayesha dan Arga mengendarai taxi yang sudah di pesan oleh Ayesha. Di sepanjang perjalanan, mereka cuman diam tanpa ada pembicaraan sekalipun. Ayesha sibuk memikirkan perkataan Arga yang membuatnya semakin bingung.

Entah ucapan Arga itu hanya sekedar ucapan atau sebuah firasat yang tak baik. Ayesha hanya bisa berharap bahwa ucapan Arga itu hanya sekedar ucapan semata. Dan tak kan terjadi sesuatu kepadanya dan juga Arga.

Next
.
.
.

Alhamdulillah TP sudah update kembali
Jangan pernah bosan membacanya yaa
Jangan lupa Vote dan coment
Hargailah karya seorang penulis
Jazakumullah khul khair ❤️

Salam manis dari Author 👋




Takdir Pengganti [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang