08

1.1K 87 6
                                    

Di siang yang terik, di sinilah Lina dan Seungmin. Di depan foto appa Lina yang terlihat masih gagah dengan senyum cerah menampakkan wajah tampan bak artis. Lina dan Seungmin hanya diam menatap foto itu tanpa berniat mendekat ke peti.

Lina menatap datar pada foto itu, meskipun kilasan-kilasan masa indahnya bersama appa-nya walau itu tidak banyak. Kilasan ketika Lina dan appa-nya pergi ke pantai dan bermain di sana saat Lina masih kecil. Kilatan ketika mereka berbicara tentang topik yang cukup dalam untuk anak usia 7tahun. Bahkan kilatan ingatan tentang appa-nya yang memperlakukannya buruk, pun muncul.

"Makasih ya, kalian sudah mau datang ke sini" Ucap Sumin pada Seungmin dan Lina.

"Bagaimanapun abeonim kan juga orangtuaku." Ucap Seungmin dengan sopan. Sedangkan Lina hanya diam saja dan masih menatap foto appa-nya.

"Kata Lina, kalian akan pergi ke luar kota?" Tanya Sumin.

"Ah, iya. Setelah dari sini, kami akan pergi." Kata Seungmin.

"Hati-hati, ya. Eomma senang kalau kalian berdua bahagia." Kata Sumin menatap kedua anaknya.

"Kau senang?" Tanya Lina sambil melirik remeh ke arah Sumin.

"Iya lah. Jelas aku senang. Aku senang kalau kau bahagia bersama Seungmin." Ucap Sumin.

"Baiklah. Terima kasih." Ucap Lina dengan nada menyindir.

Setelah beberapa saat di sana, mendapat belasungkawa dari kerabat dan keluarga besar, akhirnya Seungmin dan Lina harus pergi.

Sebenarnya mereka sama sekali tidak memiliki rencana untuk pergi ke luar kota. Lina hanya mengarangnya saat itu untuk menolak eomma-nya yang ingin menginap. Tapi ternyata perkataan Lina itu di dengar oleh Grandpa, dan Kembali ditanya oleh Grandpa saat eomma-nya Lina sudah pergi.

Seungmin sedikit terkejut, namun membenarkan perkataan Lina dan mereka benar-benar akan pergi ke luar kota. Bahkan Seungmin mengajukan cuti untuk seminggu, demi pergi menemani istrinya berlibur.

"Apa tak apa jika kau ambil cuti seminggu? Maksudku, pekerjaanmu kan sedang banyak sekali." Ucap Lina saat keduanya sedang duduk di ruang tunggu bandara.

"Lalu kau mau berlibur sendiri tanpaku, gitu?" Tanya Seungmin.

"Bukan begitu maksudku."

"Sudah. Anggap saja kita pergi untuk bulan madu. Aku tau kau butuh liburan juga." Ucap Seungmin sambil mengelus rambut Lina. Lina yang tadinya hendak protes, tapi akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

"Eh iya, paper bag di ruang kerjaku itu apa? Kau belanja?" Tanya Seungmin

"Ah itu. Kakak ipar yang memberikannya. Katanya oleh-oleh dari Malaysia."

"Tapi isinya untukmu semua."

"Nah itu dia. Aku juga bingung. Makanya aku taro saja di ruang kerjamu. Tapi itu kan sudah lama kutaruh disitu. Kau baru melihatnya?" Tanya Lina bingung.

"Ya aku tau itu udah lama sih. Tapi aku baru membukanya tadi pagi." Kata Seungmin.

"Ah~ yaitu lah isinya."

"Kau.. tidak ada hubungan dengan—," Ucap Seungmin menggantung.

"Apa? Kau mencurigaiku lagi?" Tanya Lina.

"Bukan. Bukan gitu."

"Ya terserah sih kalau kau memang tidak percaya padaku." Ucap Lina acuh tak acuh, sedangkan Seungmin hanya diam. Lina melirik ke arah suaminya itu dan bisa melihat kalau laki-laki itu sedang berseteru dengan pikirannya sendiri.

"Kalaupun aku menjalin hubungan dengan kakak ipar. Apa menurutmu dia mau menerimaku dengan keadaanku yang seperti ini?" Tanya Lina yang masih menatap Seungmin. Laki-laki itu menoleh dan menatap Lina.

"Yang paling mungkin terjadi adalah kau dengan Jinnie. Karena dia lebih baik." Kata Lina sambil menundukkan kepala dan nada suaranya memelan. Tiba-tiba Seungmin menarik wajah Lina untuk menatapnya dan menangkup kedua pipi wanitanya ini.

"Aku gak mungkin sama dia. Aku kan sudah memilikimu." Ucap Seungmin.

"Apa kau lapar? Kita kan belum makan siang." Ucap Seungmin mengalihkan topik sebelum Lina mengeluarkan sepatah kata lagi.

"Lapar. Pengen burger sama sandwitch." Ucap Lina yang membuat Seungmin terkekeh gemas.

"Baiklah. Aku beliin yah."

"Ikut." Ucap Lina sambil menatap Seungmin dengan tatapan seperti anak kucing.

"ya udah ayo." Ucap Seungmin sambil bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Lina. Lina langsung melompat berdiri dan merangkul lengan suaminya itu.

***

Setelah Lina dan Seungmin pulang dari bulan madu singkat mereka, Jisung malah semakin gencar untuk mendekati Lina. Alasannya karena dia merasa Lina juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Alhasil, keduanya semakin lama semakin dekat. Bahkan Jisung semakin terang-terangan untuk makan malam di rumah Lina saat Seungmin sedang lembur di kantor.

Lina tidak pernah menolak semua perlakuan Jisung. Dan Jisung juga tidak sadar kalau semakin jatuh dalam pesona Lina yang berperilaku ajaib menurutnya. Pintar masak, mandiri, lucu, cantik, dan bisa menjadi tempat Jisung berkeluh kesah. Tapi laki-laki itu masih belum tau sisi lain dari Lina.

"Yeobo aku pulang!!" Pekik Seungmin yang tiba-tiba muncul dari pintu, membuat Jisung yang masih duduk di sebelah Lina sambil merentangkan tangannya di belakang Lina, menoleh kaget.

Seungmin yang datang membawa bungkus makanan, langsung berjalan menuju ruang tengah saat mendengar suara tv dari ruang tamu. Saat di ruang tamu, mata Seungmin dan Jisung bertemu, Lina juga menoleh menatap Seungmin.

"Kalian. Sedang apa?" Tanya Seungmin pada Jisung dan Lina.

"oh, Seung-seungmin-ah." Ucap Jisung panik dan langsung berdiri.

"Kau sudah pulang?" Ucap Lina yang terdengar sangat polos seperti tidak terjadi apapun.

"Aku tanya kalian sedang apa?" Tanya Seungmin yang menatap Jisung dengan tatapan tajam.

"Sedang apa kau di rumahku jam segini?" Tanya Seungmin pada Jisung.

"Ah itu. Eng itu.." Ucap Jisung tergagap.

"Kau selingkuh dengan istriku, hyung?" Tanya Seungmin.

"Enggak. Itu.. apa.. eng.."

"Kau sudah punya Jinnie, dan sekarang kau menginginkan istriku?"

"Memangnya kenapa kalau aku memang menginginkan Lina? Dia jauh lebih baik dari Jinnie. Jinnie hanya bisa marah-marah setiap kali aku pulang. Memangnya salah kalau menginginkan ketenangan walau sedikit?" Ucap Jisung.

"Jelas lah salah. Kenapa harus dengan istriku, adik iparmu sendiri?!"

"Karena tidak ada manusia yang seperti Lina. Salah. Dia bukan manusia. Tapi dia adalah malaikat dalam wujud manusia. Dan aku menginginkannya." Ucap Jisung. Seungmin langsung menarik tangan Jisung dan menyeretnya keluar.

"Jangan kemari lagi!" Ucap Seungmin saat sebelum menutup pintu. Lina melihat Seungmin menyeret Jisung, mengikuti mereka hingga di ambang ruang tamu yang terhubung dengan ruang tengah.

"Aku tidak akan segan untuk menjadikan Lina milikku, Lee Seungmin." Ucap Jisung yang kemudian pintu banting oleh Seungmin.

Untuk beberapa saat Seungmin hanya diam sambil mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras. Kemudian ia berbalik menatap Lina dengan tatapan datar.'

"Sudah berapa lama?" Tanya Seungmin.

"Eoh?"

"Sudah berapa lama kalian berhubungan dibelakangku?" Tanya Seungmin.

"Aku tidak—," "Aku sedang tidak dalam keadaan yang ingin bercanda Lee Lina. Katakan padaku sudah berapa lama kalian berhubungan dibelakangku."

"Ti-tiga bulan." Ucap Lina sambil menundukkan kepala. Seungmin seketika membanting bungkus makanan yang tadi ia bawa, membuat Lina terkejut. Seungmin langsung berjalan melewati Lina menujur kamarnya, lebih tepatnya ke kamar mandi. Meninggalkan Lina yang menunduk di tempat.

TBC

My Universe (Seungho Spin Off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang