Heyy :)
makasih banget lho buat yang baca, nge-vote bahkan comment dan share cerita ini :)
dan banyak yang request buat lanjut
tapi maaf banget aku rasanya gak bisa bener-bener lanjutin cerita ini
sebagai gantinya aku bakal kasih special-special story nih..
salah satunya yang ini.. khusus buat ultah Seungmin..
semoga suka~~~ kalo ada typo, maafkan aku karena ini bener-bener baru aja jadi..
HAPPY SEUNGMO DAY!!!
==============================================================
Di hari yang terhitung cukup biasa, cuaca di luar juga tidak terlalu cerah tapi tidak buruk juga. Hanya hari biasa seperti biasanya. Seungmin yang sudah lelah seharian bekerja, sangat ingin berbaring di tempat tidurnya sambil memeluk kedua malaikatnya di rumah.
Kenapa dua? Karena sudah ada Kim junior yang hadir, meskipun masih berada di dalam perut sang istri tercinta.
Seungmin memarkirkan mobilnya lalu berjalan ke pintu rumahnya.
"Sayang, aku pul—ang." Ucap Seungmin saat menyadari ada sepasang sepatu pantofel yang terletak di pintu masuk.
Kemudian Seungmin dengan cepat membuka sepatunya, berjalan menuju ruang tengah yang sangat berantakan.
Ada hiasan-hiasan dekorasi ulangtahun yang tertempel di dinding namun belum terselesaikan. Bahkan keadaan meja makan juga sangat berantakan dengan macam-macam perlengkapan dekorasi.
Di meja kecil di ruang tengah, terdapat 2 gelas yang berisikan cairan coklat yang terlihat seperti susu coklat. Namun yang satu gelas sudah setengahnya diminum, namun yang satu lagi masih utuh.
Entah kenapa Seungmin merasakan ada sesuatu yang sangat janggal terjadi di dalam rumahnya. Kemudian Seungmin menaruh kresek makanan yang ia bawa karena titipan Lina tadi sebelum dirinya pulang bekerja. Setelah meletakkan itu di meja ruang tengah, dan menaruh tas kerjanya di sofa, Seungmin pun berjalan menuju kamarnya.
Begitu ia membuka pintu, keadaan kamarnya remang-remang. Hanya diterangi oleh lampu baca yang ada di samping tempat tidurnya dan Lina. Di sana, Seungmin melihat siluet laki-laki sedang menindih dan suara kecupan menyeruak di seluruh sudut ruangan. Seungmin langsung menyalakan lampu dan melihat sosok laki-laki yang sangat ia kenal sedang mengurung seeseorang di bawahnya.
"Oh, adikku sudah pulang?" Tanya laki-laki itu dengan tersenyum dengan polos. Sudah sangat jelas kalau laki-laki itu sedang mabuk berat.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Seungmin sambil berjalan mendekat. Seraya mendekat, ia bisa melihat seseorang yang terbaring di tempat tidur dengan tidak bergerak. Itu istrinya, Lina. Yang sudah tidak berbusana hanya ada bra yang masih melekat di tubuh ramping Lina. Seketika Seungmin langsung menarik laki-laki yang masih berstatus sebagai kakaknya itu.
Seungmin langsung menarik Jisung dari atas tempat tidur dan langsung meninju kakaknya itu hingga terkapar di lantai.
"Apa sih yang sebenarnya kau pikirkan, hyung?!! Dia itu istriku!! Sudah berapa kali kubilang kalau dia itu istriku!" Ucap Seungmin meluapkan amarahnya.
"Ta-tapi di-dia juga ke-keasihku, Lee—Seungmin." Ucap Jisung yang masih terus ditonjoki Seungmin. Bahkan sampai hidung dan bibir Jisung sudah berdarah pun, Seungmin masih menonjokinya.
"Kau sudah punya Jinnie, Changbin dan Chan! Sedangkan aku hanya punya Lina! Dan kau juga ingin mengambilnya dariku?!!" Ucap Seungmin.
Tak berselang lama, akhirnya Seungmin berhenti memukuli kakaknya itu karena Jisung nya sendiri sudah tidak sadarkan diri.
Setelah itu Seungmin bangkit dan berjalan menuju istrinya yang entah tidur, entah tak sadarkan diri, Seungmin tak tau. Yang jelas amarahnya kembali memuncak saat ia melihat tubuh istrinya dipenuhi oleh kiss mark pemberian Jisung. Bahkan di perut Lina, tempat anaknya berada sekarang, juga ada.
Seungmin berusaha untuk meredam amarahnya dengan menutup matanya sendiri sambil mengatur napas, kemudian ia mengambil baju miliknya di lemari, lalu memakaikannya pada sang istri.
Seungmin kembali melirik ke arah Jisung yang masih tergeletak di lantai kamarnya dengan tanpa busana, hanya menggunakan boxer. Ia tidak melihat ada tanda apapun di tubuh Jisung, yang kemungkinan besar Lina tidak melakukan apapun pada namja itu.
Alasan mengapa Seungmin tidak mengamuk pada Lina adalah karena semenjak Lina memberitahunya kalau ia sedang mengandung, Lina juga berjanji untuk mengakhiri hubungannya dengan Jisung. Dan Seungmin percaya pada Lina, karena setiap kali Jisung menghubungi Lina ataupun datang ke rumah, Lina selalu menghindar lalu melaporkan pada Seungmin.
***
"Eoh? Yeobo." Panggil Lina dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Ia terkejut saat ia melihat Seungmin sedang duduk di pinggir tempat tidur, tepat di samping pinggang Lina. Seungmin sedikit tertegun lalu menoleh ke arah Lina.
"Hey. Kau sudah bangun?" Tanya Seungmin sambil mengusap rambut Lina dengan sayang.
"Sejak kapan kau pulang? Kenapa? Ada apa?" Tanya Lina yang melihat wajah lelah Seungmin dengan aura hitam di sekitarnya. Lina langsung bangkit dari tidurnya dan memegang pipi Seungmin. Seungmin memegang tangan Lina itu lalu tersenyum tipis.
"Kau sedang menyiapkan apa di depan?" Tanya Seungmin yang berusaha mengalihtkan topik. Seketika Lina langsung melebarkan matanya.
"A-apa kau melihatnya?" Ucap Lina yang dibalas senyum tipis oleh Seungmin.
"Harusnya kau tidak boleh melihatnya. Harusnya kau lihat saat semuanya sudah selesai." Ucap Lina sambil menunduk. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Lina langsung menatap Seungmin.
"Ta-tadi Jisung datang dan dia—,"
"Sudah jangan di bahas, ya." Ucap Seungmin memotong perkataan Lina.
"Enggak. Kau harus tau. Dia memasukkan sesuatu pada—," Ucap Lina yang kembali terpotong.
"Aku tau, sayang. Kau tidak perlu menjelaskannya lagi. Apa kau lapar? Aku sudah bawa makanan yang kau pesan tadi." Ucap Seungmin sambil memegang pipi Lina. Lina masih diam menatap Seungmin. Ia sangat ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Seungmin selalu memotong pembicaraannya.
"Jangan dipikirin. Tanpa kau jelasin, aku tau, sayang. Ayo makan. Aku tau dia juga lapar." Ucap Seungmin dengan sangat lembut. Akhirnya Lina pun menganggukkan kepala dan turun dari tempat tidur. Tapi begitu Lina berdiri, Seungmin langsung memeluknya dari belakang, menaruh dahunya di bahu Lina lalu berjalan bersama keluar kamar dengan posisi seperti itu.
Begitu mereka keluar kamar, keadaan ruang tengah sudah sangat rapi disertai dekorasi-dekorasi yang seharusnya Lina selesaikan tadi. Lina tiba-tiba menghentikan langkahnya karena ia melihat huruf-huruf yang terpasang di dinding
'Love you'
Begitulah tulisan dari balon-balon huruf yang tertempel di dinding.
"Gimana? Kau suka?" Tanya Seungmin dengan lembut tepat di telinga Lina.
"Tapi kan harusnya—,"
"Aku hanya ingin melihatmu bahagia. Terutama saat bersamaku." Ucap Seungmin memotong perkataan Lina, lagi, sambil mengeratkan pelukannya dan mengecup singkat perpotongan leher Lina.
Untuk beberapa saat Lina hanya diam saja dan tersenyum senang. Lalu tiba-tiba ia melepas pelukan Seungmin dan langsung berlari dapur saat ia melihat jam yang terpasang di dinding ruang tengah. Seungmin yang ditinggal begitu saja, hanya bisa terdiam di tempat sambil memperhatikan pergerakan Lina.
Wanita itu langsung membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebuah kotak cukup besar. Dengan cepat Lina mengeluarkan kue dan menyusun lilin-lilin di kue itu lalu menyalakannya. Seungmin yang melihat itu tersenyum dan menghampiri istrinya.
"Harusnya aku bisa memberikan surprise untukmu. Tapi malah jadi begini." Ucap Lina sambil memanyunkan bibirnya.
"Kau ini." Ucap Seungmin sambil mencolekan krim kue ke ujung hidung Lina. Akhirnya mereka malah perang krim kue.
"Selamat ulang tahun sayang. Aku mencintaimu, Lee Seungmin." Ucap Lina setelah mereka berdua selesai perang krim kue. Seungmin tersenyum bahagia dan langsung menarik pinggang istrinya lalu mencium bibir tipis Lina dengan sedikit posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe (Seungho Spin Off)
RomanceSeungmin dan Lina. Pasangan paling misterius yang ada dalam keluarga Lee. Tidak ada yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga mereka, kecuali mereka sendiri. Dan disinilah kisah mereka yang sesungguhnya. ========================...