Bab 3

1 0 0
                                    

Raja Angga Putra Surya Gentala, anak pertama dari pasangan suami istri Surya dan Dewi. Mempunyai 2 saudara lainya Ragil dan Rangin.

Hidupnya selama lebih dari 28 tahun ini dikelilingi dengan kemewahan. Kekayaan turun temurun sudah menjadi bagian dari hidupnya. Mempunyai cukup harta tidak menjadikan anak sulung dari tiga bersaudara itu berpangku tangan.

Dirinya bekerja sangat keras agar hidupnya tidak kekurangan. Kini bisnisnya sudah menggurita dimana mana bisa dibilang dia adalah keturunan pertama dari klan Gentala yang kekayaannya bisa menyaingi sang eyang.

Kedudukan, harta, keluarga dan tentunya kekasihnya adalah pion kesuksesannya kini.

Hidupnya diliputi kegelapan. Ada kabut kabut tebal yang tidak bisa ia singkirkan begitu saja meliputi dunia hitam miliknya. Menjadi pengusaha sukses di tanah air tidak mungkin tangannya selalu bersih. Ada hal yang membuat tangannya kotor itu sudah menjadi hukum alam. Ketika kamu berbuat maka ada dua sisi yang harus kamu capai. Melewati kesuksesan besar tidak luput dari penopang di belakangnya.

Dan kini dirinya sudah masuk dalam dunia itu, dimana dirinya hanya akan berputar putar didalamnya tanpa bisa menemukan jalan keluar. Angga mengakui jika dirinya bukan orang suci namun jauh dalam lubuk hati nya masih ada secuil kesucian itu. Dan itu hanya untuk Kanis.

Bukan tidak mungkin ia akan keluar dari dunia hitam itu, tapi tidak saat ini. Ia butuh waktu.

Tubuh jangkungnya sudah seperti mandi keringat. Aroma yang khas tercium ke indra nya. Dengan menggunakan celana boxer dan bertelanjang dada dirinya memukul samsak didepannya dengan sekuat tenaga. Bayang bayang kebencian dalam dirinya seakan terobati jika ia lebih keras lagi memukul dan menekan bahkan kalau bisa menghancurkan kantong beban di depannya.

Sebagai seorang pria dewasa olahraga menjadi hal yang penting. Apalagi dirinya pecandu rokok yang bisa menyebabkan jantungnya bermasalah jadi dia menggeluti olahraga boxing dari beberapa tahun yang lalu. Selain menyehatkan jantung boxing juga menjadi penawar stress dikala pekerjaannya dan kekasihnya mulai berulah. Jadi bisa dibilang juga terapi alternatif ala seorang Raja Angga.

Dan yang paling ia sukai dari olahraga ini adalah perutnya yang menjadi lebih padat. Lihat saja pria yang sepantaran dengannya banyak perutnya yang membuncit dan dirinya tidak mau itu sampai terjadi. Bagaimanapun ia harus menjaga penampilan agar pantas bersanding dengan Kanisha Putri Jingga Gentala.

Dirasa tubuhnya sudah mulai menunjukan tanda tanda kelelahan Angga menyudahi olahraganya. Mengambil botol air mineral di atas meja lalu meminumnya sampai tersisa setengah. Tak lupa sisanya ia gugurkan ke atas kepalanya agar pikirannya kembali dingin setelah berkutat dengan pukulan pukulan yang keras dan mematikan. Pastinya menciptakan hawa panas disekitar tubuhnya bukan?

Duduk di sofa yang disediakan lalu Angga melepaskan sarung tangan tebal itu dengan penuh hati hati. Otak nya masih panas mungkin setelah ini dirinya butuh berendam di air dingin.

Rebahan sebentar tidak masalah, dirinya masih punya cukup waktu sebelum jadwal selanjutnya. Di rebahkan nya kepalanya di sofa sambil terpejam menikmati sisa sisa keringat yang masih bersarang di tubuh atletis nya.

Seketika saja bayangan berendam dan tangan Kanis yang memijit nya terlintas. Angga tersenyum hatinya menghangat. Bisa bisanya ia teringat Kanis walau sedang kepanasan gini. Ah kekasihnya itu!

Pintu ruangan diketuk. Itu tandanya Josh sudah sampai disini. Ah singkat sekali rasanya. Tidak bisakah ia istirahat lebih lama? Jika begini gagal sudah acara berendam nya.

Josh masuk dengan tampilan rapi seperti biasa. Jas formal dan sepatu pantofel khas bodyguard berkelas. Tampilannya yang garang juga menjadi ciri khasnya juga.

Codependent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang