Episode 9 - Namida

367 60 13
                                    

EPISODE 9

Setelah menaiki kereta selama beberapa menit, Kugihiko sampai di stasiun pemberhentian yang ia tuju.

Berhenti disebuah toko bunga dan kue untuk membeli persembahan.

Sebuket bunga putih dan kue stroberi yang ia beli sudah siap ia berikan pada Shinnichiro.

"Aku datang, Ichi-nii"

Kugihiko pun menaruh persembahannya dan membersihkan kotoran kotoran disekitar makam milik Shinnichiro.

Berdoa sambil menutup matanya.

"Tidak terasa ya, sudah 3 tahun semenjak kejadian itu, waktu yang singkat" Ucap Kugihiko sambil menyentuh batu nisan bertuliskan Sano Shinnichiro.

"Tapi kenapa aku masih merasa sakit?"

Butiran butiran air mata membasahi wajah Kugihiko yang putih itu.

Padahal setiap Minggu Kugihiko sering mengunjungi makam Shinnichiro, setiap hari ia berdoa agar ia bisa melupakan kejadian itu, tapi setiap kali Kugihiko mencoba, kenangan kenangan indah bersama Shinnichiro justru semakin meledak ledak dikepalanya, memaksa Kugihiko untuk terus mengenang wajah terakhirnya Shinnichiro yang tergeletak dilantai dengan darah yang membanjiri tubuhnya.

"Ichi-nii, Sekarang mereka semua sudah dewasa, semuanya tumbuh besar, kecuali Jirou" ucap Kugihiko sambil mencoba mengelap air matanya dengan lengan baju.

"Kalau Ichi-nii masih hidup, apakah Ichi-nii bisa lebih tinggi lagi dari mereka? Apakah Ichi-nii bisa lebih keren lagi?"

Meskipun ia sudah mengelap air matanya, namun perasaan Kugihiko membuat dadanya semakin sakit, saking sakitnya, semua air mata yang selama ini ia bendung, tak bisa lagi ditahan.

Kugihiko terus menangis didepan makam Shinnichiro.

Setelah puas, Kugihiko pun berhenti menangis.

"Bagaimana ini?! Mataku bengkak"

-puk-

Sesuatu baru saja menempel dikepala Kugihiko.

"Pakai itu"

Kugihiko pun mengambil benda yang menempel dikepalanya.

Ternyata itu sebuah Hoodie.

"Pakai itu dan tutupi kepalamu, aku akan mengantarmu pulang"

"Ji-Jirou!? Sejak kapan kau---"

"Sejak kau bilang semua orang tumbuh besar kecuali aku"

Kugihiko hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mikey tiba tiba berjongkok didepan makam Shinnichiro sambil memasang wajah serius.

"Kau tidak perlu khawatir, Aniki, aku akan melindungi Kugihiko untukmu"

"Jirou..."

Mikey pun bangkit dari posisinya dan menatap Kugihiko sambil tersenyum.

"Ayo kita pulang, aku sudah lapar"

Kugihiko pun memakai Hoodienya dan menutupi wajahnya yang sudah memerah.

Mereka pun pulang menggunakan motor milik Mikey.

----

Diperjalanan mereka tak mengatakan apapun, Mikey sibuk dengan fokusnya melihat jalan, sedangkan Kugihiko masih menyembunyikan wajahnya yang bengkak.

"Kau habis menemui Baji?" Tiba tiba Mike membuka suaranya.

"Eh-- ah! I-iya~ tapi aku bersama Chifuyu, aku juga hanya sebent---"

"Kenapa kau panik begitu? Aku hanya bertanya, lagi pula walau sendirian juga tidak mempersalahkannya"

"Lalu kenapa waktu itu kau marah?"

"Ah~ kalau itu, tidak ingat!"

"Oi!"

----

Saat tiba dirumah Kugihiko, Draken sedang duduk di teras rumah Kugihiko sambil minum teh dan kue yang disediakan oleh pelayan dirumah Kugihiko.

"Kalian pulang bersama rupanya--- oi! Kugihiko! Ada apa dengan wajahmu"

Draken yang terkejut langsung bangun dari posisinya dan mengecek wajah Kugihiko sambil memeganginya.

"Awu-- widak... Awa Awa... Yuutan.." ucap Kugihiko ketika Draken masih memegangi wajahnya.

Draken pun melirik ke arah Mikey, Mikey pun tersenyum, mengerti dengan ekpresi Mikey, Draken pun melepaskan wajah Kugihiko dan mengelus rambutnya.

"Kau ini! Benar benar gadis yang kuat ya! Haha!" Seru Draken sambil mengacak rambut Kugihiko.

"Ah! Draken! Apa yang kau lakukan pada Rambut Kuuchan! Ya ampun padahal aku susah payahnya mengatur rambutnya!"

Tiba tiba saja Emma keluar sambil membawa gelas teh untuk Mikey dan Kugihiko.

Setelah menaruh gelas, Emma langsung menghampiri Kugihiko dan membereskan rambut Kugihiko dengan tangannya.

"Oi Emma, bisa tidak kau membelikan baju yang tidak terbuka untuk Kugihiko" ucap Mike sambil menyeruput teh nya.

"Eh~ tidak bisa, tubuh Kuuchan itu sangat manis, sayang kan kalau tidak diperlihatkan" Ucap Emma sambil memeluk Kugihiko.

"Aku tida masalah dengan pilihan Emma, selagi itu nyaman dipakai" ucap Kugihiko.

Draken dan Mikey hanya bisa pasrah.

"Kalau begitu besok, sebelum berangkat sekolah aku akan menata rambutmu lagi ya, Kuuchan~"

"Ah~ tidak perlu, kalau kesekolah aku lebih suka rambutku ditata oleh Ryuuchan, karena simpel dan tidak memakan banyak waktu"

"Hahaha!" Draken tertawa bangga.

Emma hanya mem-pout kan pipinya.

Sore itu, semua rasa sedih Kugihiko sementara hilang dari kepalanya.

Kugihiko hanya tertawa melihat Emma dan Draken saling adu suara.

Mikey yang melihat Kugihiko tertawa bebas ikut tersenyum.

----

Kugihiko Fun Fact

Tingginya Kugihiko itu cuma 155 cm, dia lebih pendek sedikit dari Hina. Jadi bisa dibilang Kugihiko ini cebol banget, bahkan kadang Draken kudu jongkok dulu baru bisa sama tingginya sama Kugihiko ❤️❤️

Siapa nih yang tinggi badannya sama kaya Kugihiko?? (Selain saya) wkwkw

Terimakasih banyak ya btw yang udah baca sama Vote 🥺🥺 kalo ditambah komen aku lebih semangat lagi, bisa ngasih masukan juga buat kedepannya ❤️❤️ jadi jangan ragu buat komen ya, karena komen kalian itu mood booster ku kalau lagi nulis ❤️❤️ love u all

Sambil mikirin ide, aku gambar Kugihiko sama Baji nih ❤️❤️  Husbu kalian siapa di Tokyo Revenger?

Sambil mikirin ide, aku gambar Kugihiko sama Baji nih ❤️❤️  Husbu kalian siapa di Tokyo Revenger?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SeeU next Chap ❤️❤️

Tokyo Revenger : TOKYO KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang