chapt 1 |Revisi|

5.4K 451 5
                                    

Happy reading

________________







Mentari mulai muncul melewati celah-celah jendela yang tertutup gorden. Sapuan hangat samar-samar menyentuh permukaan wajah gadis cantik yang terbaring di sebuah tempat gelap dan berantakkan. Perlahan mata sayu yang kemarin tertutup sempurna itu memberikan reaksi seperti seekor kupu-kupu yang berusaha keluar dari kepompongnya. Mata dengan Bulu yang lentik itu perlahan terbuka sama seperti hal nya kupu-kupu yang baru pertama kali mengeluarkan sayap nya. Pandangan nya sedikit buram, namun perlahan semua yang ada di sekitarnya terlihat jelas.

'Dimana ini? Apa Bintang nyelamatin Gue?"  Batin gadis itu kebingungan.

Dia adalah Anindira , seorang gadis malang yang di kucilkan keluarganya . Hidupnya sudah menderita sedari kecil. Tidak pernah mendapatkan kasih sayang keluarga, dijadikan alat oleh Ayahnya sebagai bentuk kerja sama untuk memperoleh keuntungan demi perusahaan nya. Semasa hidupnya dia selalu mendapat tekanan dari Ayah nya untuk menarik perhatian anak dari rekan kerja ayahnya yaitu Angkasa Delano. Dia hidup namun terlihat seperti mati, tatapan nya selalu kosong dan tidak memiliki gairah hidup. Dira hidup hanya untuk di kendalikan ayahnya. Terkadang Dia selalu mengharapkan seseorang yang tulus berada di dekatnya. Tapi keinginannya tidak pernah terwujud.

Baru-baru ini ia menyadari ada setitik Cahaya dari seorang Bintang yang membuatnya merasakan bagaimana rasanya berteman dengan tulus bersamanya. Tetapi....Ia harus meninggalkan cahaya itu karena maut menghampirinya. Dia tertabrak mobil yang sengaja di kirimkan Ayahnya untuk melenyapkan nya. Sungguh kejam bukan? Tapi itulah kehidupan seorang Anindira atau biasa di sebut Dira.

Dira tidak mengerti mengapa dia terbangun di tempat gelap seperti ini, terlebih ruangan ini tercium bau anyir darah. Seharusnya dia sudah mati sekarang, tapi mengapa? Apa Bintang menyelamatkannya? Tapi mengapa bukan nya di rumah sakit tetapi Ia malah berada di ruangan gelap ini.

Dira perlahan menggerakkan tubuhnya. Namun dia tidak merasakan sakit apapun layaknya seseorang yang habis mengalami kecelakaan. Dia hanya merasakan pergelangan tangan nya yang berdenyut nyeri.

"WHAT!? Apa-apaan ini? Luka sayat?" Teriak Dira kaget saat melihat pergelangan tangan nya terdapat luka sayatan pisau dengan darah yang sudah mengering di sekitar lukanya.

" Bukannya gue ketabrak, kok ini malah kayak bunuh diri yah?" Tanya nya dengan suara pelan.

Tunggu!

"Apa jangan-jangan...

Cukup!! Nggak usah dipikirin Dir! Lebih baik sekarang lo mikirin gimana caranya buat terbebas dari pria bajingan itu, yang sayang nya Ayah Lo sendiri " Dira tidak menghiraukan penyebabnya lagi sekarang yang harus Ia pikirkan adalah bagaimana cara nya dia bisa bebas dari Ayah nya yang seorang tiran.

Setelah mengatakan itu, tatapan Dira kembali menjadi kosong. Kenapa? Kenapa Ia harus hidup kembali. Apa karena ia belum minta maaf kepada Ara? Oleh karena itu dia di hidupkan lagi. Sebelumnya Ia sudah sangat senang bisa terbebas dari Pria bajingan itu dengan cara kematian. Tapi ini? KenaWhy!?

Menarik napas

Dira perlahan berdiri menuju tempat yang Ia yakini adalah kamar mandi. Namun baru beberapa langkah tiba-tiba...

Telinganya berdengung kencang, kepalanya terasa seperti berputar dengan cepat. Ini yang dia rasakan saat akan pingsan setelah tertabrak mobil. Sebuah memori dengan cepat memenuhi kepalanya membuat Dira mengerang kesakitan. Sungguh! Ini benar-benar sakit, seperti sel-sel otaknya akan terputus . Apa dia akan kembali mengalami kematian?

Dira menggertakkan giginya berusaha menahan rasa sakit yang terus-terusan menggerogoti kepalanya. Namun Karena tidak kuat menahan pusing, akhirnya Dira terjatuh tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari hidung nya.

Agashya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang