04.

1.7K 253 11
                                    



-/-

Sinar matahari mulai menyorot ke segala penjuru rumah.

Tak lupa ditemani suara kicauan burung.


"Ah pusing sekali"

Ia terbangun.

Ada yang aneh.

'kenapa tiba-tiba sudah pagi? Bahkan aku dirumah tidur dengan nyenyak'

Seolah agak lupa dengan kejadian kemarin ia memutuskan untuk ke ruang tengah.

Duduk di sofa sembari minum.

Ares berusaha mengingat kejadian kemarin.


Ingat!!

Saat mengecek ponsel ia langsung teringat.

Kemarin bertemu Loren.


Ia kembali mengecek ponsel sembari tangan lainnya mengambil cemilan.

Saat ingin menyuap ia melihat tulisan di tangan sebelah kanannya.

Disitu bertuliskan alamat.

'Alamat Loren ?'

Buru-buru Ares mencatat alamat itu di ponselnya karena setelah ini ia akan langsung menuju kesana.






----------


Ares menekan tombol rumah Loren.

Cklek.

"Oh kau rupanya, ares?"

Sapa Loren dengan senyum manisnya.

'Kok Manis'?

Batin Ares.

"Ternyata lebih cepat dari yang kuduga. Ayo masuk dulu, kubuatkan teh".






Disinilah sekarang mereka berdua.
Di kediaman Loren .

Loren tengah sibuk membuat minuman khasnya. Teh bunga.

"Rumahmu indah sekali, banyak tanaman bunga nya?"

"Aku suka bunga. Mereka sudah kuanggap teman sendiri"

Loren memberikan teh nya kepada Ares.

"Ini diminum. Tenang tidak akan kuberi racun"

"A-ah bukan begitu, baik kucoba"

Enak sekali, bahkan sangat harum dan menenangkan.

"Baik jadi apa yang perlu kau tanyakan? Em mengenai diriku?"

"Santai dulu. Aku sebenarnya tidak terlalu perduli soal investigasi yang dipinta lexi"

"Lexi?"

"Ya. Rekan kerja.
Ia sibuk kemarin maka dari itu ia menyuruhku menggantikannya"

"Oh jadi begitu. Em tapi apa kau juga tidak penasaran? Denganku yang memiliki kemampuan istimewa?"

"Tentu saja. Maka dari itu aku mau menggantikan Lexi. Karena kebetulan juga aku bertemu denganmu pagi kemarin"

"Jadi sebenarnya kau itu mempunyai kemampuan khusus?"

"Oh ya matamu, bisakah kau perlihatkan padaku?"

Ujar Ares penasaran.

Sebenarnya Loren agak takut. Namun tidak tau mengapa pemuda ini sepertinya berbeda dari orang-orang diluar sana.

"Ah sebelumnya maaf aku mungkin berlebihan karena itu privasimu"

"Tidak apa Ares. Jika ingin lihat

Setelahnya Loren membuka sebelah matanya.

Sangat cantik....

Pupil berwarna ungu Lilac dengan sinar yang dipancarkan.

Entah kenapa

Ares menyukainya. Mungkin sejak awal.

"Kau tidak merasa aneh? Ataupun takut?"

"Kenapa harus?"

Tatapan Ares masih tidak berubah.

"Kata orang-orang aku ini merupakan bencana. Karena mata yang memiliki warna berbeda."

"Tapi kau tidak begitu. Buktinya kau menolongku kemarin"

"..."

"Kau indah , Loren .... "

















TBC









Terlalu singkat apa gimana ya
Semoga suka dengan update an nya. Kayanya Ares sudah mulai gimana ya ke Loren 👀
Jangan lupa feedback dan koreksi nya untuk kelanjutkan buku ini kedepan.
Terimakasih 🌻

ODD EYE - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang