07.

1.2K 193 1
                                    






Cafe Dream

Haechan memarkirkan sepedanya di tepi cafe.

Dilihatnya dari luar sepertinya pengunjung sudah tidak terlalu ramai dari tadi.

Haechan segera menghampiri Renjun yang sedang beres-beres.

"Ren"

"Chan? Kapan datangnya?"

Renjun segera menghentikan aktifitasnya.

"Sudah bertemu kak Winwin??"

"Sudah. Ia juga katanya tidak bisa menginap soalnya sibuk. Jadi tadi langsung pulang. Oh ya, kak Winwin juga menitipkan makanan untukmu. Supaya tidak makan ramyeon saja"

"Ck. Terimakasih Chan ngomong-ngomong."

Mereka berdua terdiam. Bingung mau membicarakan apa.

"Shift mu masih lama?"

"Um tidak. Mungkin sebentar lagi"

Kata Renjun sembari mengecek arloji nya.

"Ah 15 menit lagi"

"Aku tunggu"

"?"

"Maksudku, kita pulang bareng saja. Sekalian nanti ada yang ingin kubeli, kau mau kan temani?"

Renjun mengangguk

"Tentu Chan. Kalau begitu aku bersih-bersih dulu. Kau duduk saja disitu"

Setelah itu renjun kembali ke pekerjaannya yang tersisa sedikit.

-/-

19.00

Mereka berdua sudah dijalan.
Haechan memutuskan untuk membawa sepedanya. Tidak dinaiki. Karena ia berpikir akan canggung jika tiba-tiba mengajak Renjun boncengan.

"Kau mau membeli apa memang?"

"Hm, mungkin beberapa buku?"

"Jadi kita akan ke toko buku?"

"Benar. Nah ini dia sudah sampai"

 Nah ini dia sudah sampai"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wahh... Aku baru tau ada toko buku sebagus ini. Desain interiornya sangat mewah!"

"Chan aku mau Kesana dulu sebentar ya, sepertinya disitu ada buku yang menarik. Kau lanjut saja mencari buku nya"

"Jangan jauh-jauh renjun. Nanti kau tersesat"

Renjun berdecak

"Kau pikir aku anak kecil tidak tau jalan?huh"

Ujar renjun lalu segera melipir entah kemana.

Haechan hanya tersenyum kecil melihat renjun . Sedikit gemas mungkin.





Haechan mencari-cari buku tentang artikel berita. Ia perlu sedikit inspirasi untuk menulis. Tentu saja itu tuntutan dari zenda, atasannya.

"Ah ini dia, ketemu."
Monolognya.

Ia mencoba membaca sedikit isi buku tersebut.

Tanpa sadar ia mendengar ada seperti suasana gaduh tak jauh dari tempatnya mengambil buku.

"Ibu, apakah dia orang aneh? Kenapa matanya berubah saat dia berbicara padaku barusan? Ibu aku takut"

Kata anak kecil yang berada tepat bersama Renjun.

"A-a aku bukan orang aneh, sepertinya kau salah lihat"

Anak kecil itu terus menerus berteriak orang aneh lalu bersembunyi dibalik ibunya.

"Hey kau orang aneh itu ya? Apa kau orang yang sedang dibicarakan berita itu? Kalau benar kenapa kau berkeliaran? Mau menakut nakuti anakku hah?!"

Kata ibu sang anak dengan nada agak tinggi. Karena sekarang anak itu menangis tak tau mengapa


Renjun seketika panik. Ia nampak berkeringat. Tak biasa dengan situasi seperti ini.

"A-aku...."

Kepalanya terasa pusing.

Tiba-tiba saja lengannya ditarik oleh seseorang yang ia kenal.

"Ayo pergi dari sini"

Haechan menarik tangan renjun.

"T-tapi bukunya? Kau sudah dapat?"

"Sudah. Ayo renjun"

Segera haechan membawa renjun keluar dari tempat itu.






Mereka berdua sekarang berada agak jauh dari area toko buku tadi.

Lebih tepatnya Haechan membawa renjun ke tempat duduk taman.

Karena disini tak terlalu banyak orang. Bahkan bisa dihitung jumlahnya.

"Ren ini minum dulu. Aku tau kau pasti panik sekali tadi"

Haechan menyodorkan minuman yang ada di tas nya.

Minuman kaleng.

"Terimakasih Chan"

Ujar renjun lalu meminum minuman kaleng yang diberikan oleh haechan.

"Jujur aku sangat takut tadi. Ibu-ibu itu nampak sangat marah. Padahal kejadian awal aku hanya ingin mengambilkan buku yang dipinta oleh si anak"

Renjun mulai menceritakan kronologi kejadian nya.

Haechan mengubah posisi duduknya menghadap renjun.

Ia memegang pundak kecil milik renjun.

"Aku minta maaf renjun"

"Kenapa Chan? Kau tidak salah. Kenapa harus---

Ucapan renjun terhenti kala haechan memeluknya.

"Maaf karena membuatmu kesulitan. Seperti tadi. Andai aku tidak mengajakmu untuk ikut..."

Ujar haechan dengan nada penuh kekhawatiran.








TBC





Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak berupa feedback dan juga klik bintangnya untuk menambah semangat author update.
Terimakasih 🌻

ODD EYE - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang