C H A P T E R 12.

16.1K 844 33
                                    

Hai gais!!

Makasih udah baca ceritaku yang banyak kurangnya😇🙏

Apa lagi buat yang komentar semangatin aku terus makasih banyak-banyak temen-temen readers😭😇🙏

Tanpa lama-lama lagi,

Happy reading gais!!❤❤

...

Angga keluar dari mobil yang di bukakan oleh sopir. Berjalan gagah dan wibawa dengan jas terbalut di tubuh kekarnya. Ia memasuki kantor WILAMARTA GROUP, perusahaan ayahnya.

Selama Angga berjalan di lobi kantor sang ayah banyak yang menyapanya apa lagi para kaum hawa dengan centil. Angga tidak menghiraukan para karyawan sang ayah dan tetap berjalan dengan tatapan lurus.

Masuk ke dalam lift dan menekan tombol lift paling atas,ruang kerja sang ayah. Angga memakai lift khusus petinggi perusahaan.

Ting.

Angga telah sampai di lantai 40. Ia berjalan ke ruangan satu-satunya di lantai ini.

"Selamat siang Pak Angga. Anda telah di tunggu oleh Tuan Wilamarta di dalam." Ucap sekretaris laki-laki sang papa.

Angga hanya mengangguk tanpa menoleh. Angga membuka pintu ruangan sang Papa tanpa mengetuk pintu.

...

"Gimana kabar kamu,son?." Ucap Papa Angga, William Wilamarta.

"Jangan berbasa-basi,to the point saja." Ucap Angga tidak mau berlama-lama.

William tersenyum miring lalu berjalan ke arah Angga dan memukul Angga tepat di rahang.

Bugh.

"Brengsek!. Kamu membuat seorang wanita hamil!!. Sejak kapan Papa ajarin kamu buat lepas tanggung jawab dan jadi brengsek,huh?!." Teriak William dengan muka memerah karna emosi.

"Maaf Pa." Ucap Angga menyadari bahwa dirinya salah.

William membelakangi Angga dengan menatap pemandangan Kota Bandung dengan tenang.

"Bertanggung jawablah. Bawa menantuku dan cucuku kehadapanku. Papa doakan semoga kamu bisa bersatu dengan menantuku dan memberikan keluarga yang utuh untuk cucuku." Ucap William tanpa menoleh.

Angga yang mendapatkan lampu hijau dari sang Papa pun tersenyum senang. Tinggal restu dari sang calon mertua. Pikir Angga.

Tiba-tiba seorang perempuan paruh baya yang masih cantik di usianya masuk ke dalam ruangan. Dengan marah yang berapi-api dia berjalan menuju ke arah Angga.

Plak.

"Kenapa kamu buat seorang wanita hamil tanpa ikatan suci?!. Apa Mama mengajarkanmu seperti itu?!. Apa kamu tidak pernah berpikir sehancur apa perasan wanita itu?!. Kamu membuat mengahancurkan masa depan seorang perempuan,Angga!." Ucap sang Mama, Diana Adison Wilamarta.

Diana yang sebagai ibu merasa sakit hati dengan perlakuan Angga sang anak terhadap seorang wanita sampai hamil tersebut.

Diana telah menyelidiki tentang latar belakang wanita tersebut yang tak lain Kirana beserta sang cucu Angkasa. Diana yang melihat foto Angkasa pun menangis karena sangat mirip dengan Angga sewaktu kecil di tambah ia melihat nama kepanjangan sang cucu yang ternyata di sematkan nama Wilamarta membuatnya semakin menangis.

Wanita yang telah putranya hamili sangat baik dan berhati mulia. Jika saja yang mengalami dirinya. Dirinya tidak sudi menyematkan nama keluarga sang ayah biologis sang anak di belakang nama anaknya.

EX-POSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang