C H A P T E R 13.

19.8K 1K 276
                                    

Happy reading guys!!❤

...

"Tunggu." Ucap Angga sebelum keluar dari mobil.

Angga berjalan mengelilingi mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Kirana dan sang anak. Saat Kirana akan turun dengan Angkasa di gendongannya tiba-tiba pertahanan Kirana oleng karena kakinya tiba-tiba keram.

Angga langsung sigap menangkap badan Kirana yang oleng dengan sigap. Lalu membantu Kirana berdiri dengan benar dan mengambil alih Angkasa di gendongan Kirana.

"Aku aja yang gendong Kasa. Kayaknya kaki kamu keram. Mau diem dulu di mobil?" Tawar Angga kepada Kirana yang sedang menahan sakitnya keram.

"Nggak apa-apa lebih baik duduk di restoran aja sambil tunggu makanannya dateng." Ucap Kirana sembari menggelengkan kepalanya.

Angga hanya tersenyum lalu merangkul pinggang Kirana mendekatkan tubuhnya dengan Kirana. Mereka berdua berjalan layaknya keluarga bahagia dengan Angkasa sang anak di gendongan Angga.

Masuk kedalam restoran dan menjadi pusat perhatian. Kirana maupun Angga hanya acuh dengan tatapan orang-orang yang menatapnya beragam terkecuali sang anak Angkasa.

Angkasa menebarkan senyuman yang sangat tampan dan menggemaskan. Orang-orang yang melihatnya gemas dengan Angkasa ingin mencubit pipi Angkasa.

Angga memilih tempat duduk di pojok yang hanya ada mereka bertiga saja. Biar tidak jadi pusat perhatian jika orang-orang bertanya mengapa dirinya ingin duduk di pojok.

Seorang pelayan perempuan menghampiri meja mereka dengan senyuman ramah. Lalu menyodorkan buku menu ke hadapan Kirana.

"Saya pesan Cumi Bakarnya satu,Kerang Dara dengan bumbu merahnya satu dan dua Kepiting besar yang segarnya. Minumnya Jus Mangga dua sama Jus Jambunya satu." Ucap Kirana fokus melihat-lihat menu makan

"Ada lagi,kak?." Tanya Pelayan tersebut setelah menuliskan pesanan Kirana.

"Nggak ada." Balas Kirana.

Pelayan tersebut mengangguk lalu berjalan menjauhi meja Angga dengan Kirana. Kirana memperhatikan Ayah dan Anak tersebut dengan intens. Ya,sedari tadi dirinya di abaikan dan lebih asyik berdua entah sedang apa.

Kirana memilih membuka handphone dari pada di kacangin oleh Ayah dan Anak tersebut. Saat ia asyik berselancar di sosial medianya sebuah berita online dengan menyebut-nyebut perusahaan sang Ayah.

Kirana dengan perasaan tidak enak membuka artikel berita online tersebut.

Deg.

Jantung Kirana seperti ingin lepas dari tempatnya. Dengan mata yang melotot ia membaca dengan perlahan artikel berita tersebut.

Perusahaan Nugraha Company terpaksa gulung tikar, Reno Nugraha tutup mulut.

...

Setelah makan di restoran makanan laut tersebut Angga mengajak Angkasa dan Kirana ke taman dan bermain hingga sore di lanjut makan malam dengan sate di pinggir jalan. Angkasa ketiduran di mobil setelah menghabiskan waktu yang panjang dengan orang tua yang lengkap.

Kirana menunggu Angga di luar kamar sang anak. Kirana berbicara empat mata dengan Angga. Angga keluar dari kamar Angkasa. Kirana yang melihatnya langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Angga.

"Kita harus bicara." Ucap Kirana dengan nada dingin.

Angga mengangguk. Dirinya tahu apa yang akan Kirana bicarakan. Diam-diam Angga tersenyum miring di belakang Kirana.

EX-POSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang