Cerita ini sudah pernah di publish namun di delete dan kembali di publish dengan beberapa perubahan di dalam cerita namun tetap tidak mengubah alurnya. Lebih baik di baca ulang hehe.
Selamat membaca!
---
"Ah sialan."Siang menjelang sore itu, seorang pemuda dengan raut wajah masam kini sedang terduduk lesu di hamparan rumput hijau di depan danau.
Choi Beomgyu, sedang tidak dalam suasana hati yang baik.
Semenjak kembali tinggal di Tiongkok dan menjadi salah satu anggota agent rahasia di negara tersebut, hidupnya menjadi tidak tenang setiap hari.
Mendapat tugas rahasia yang tidak mudah, harus mempertaruhkan nyawanya sendiri, dan dibuat tertekan hampir setiap hari, membuat batinnya terkadang berpikir untuk mati.
Tetapi tidak, Beomgyu tidak bisa melakukan itu. Walaupun kedua telapak tangannya sudah pernah ternoda darah, dia tidak bisa dengan mudah lepas dari tanggung jawabnya.
Dan sekarang ... mungkin karena suasana hatinya yang akhir-akhir ini sedang tidak baik, maka pada saat Beomgyu mendapatkan tugas dari pimpinannya hari ini, ia menolak dan berdebat bahwa tugas itu tidak seharusnya diberikan kepada orang yang bekerja di bagian penyamar seperti dirinya.
Setelah hampir satu jam berdebat dengan sang pimpinan, Beomgyu langsung pergi meninggalkan kantor dengan perasaan yang tidak karuan. Bahkan saat di perjalanan menuju ke danau, Beomgyu hampir menabrak pengendara motor kalau saja dia tidak langsung menginjak rem.
Dia menghela nafas, kepalanya menunduk dan matanya terpejam untuk beberapa saat.
'melelahkan hidup seperti ini.'
Kembali menghela nafas, Beomgyu pun berbaring di atas rumput yang membentang dan perlahan menutup matanya. Tidak masalah jika ia tertidur di sini, dia tidak peduli bahkan jika orang-orang mengiranya mati.
Namun, suara-suara berisik yang terdengar ditelinganya membuat Beomgyu terpaksa kembali membuka mata.
Dia mengedarkan pandangan nya, lalu menemukan ada beberapa anak yang berkumpul tidak jauh di depan sana, tepat dipinggiran danau. Mereka terlihat ingin berenang di sana.
Tapi, tunggu...
Bukankah danau ini cukup dalam? Bagaimana bisa mereka ingin berenang di danau ini?
Jangan tanya Beomgyu tahu dari mana, dilihat sekilas saja sudah cukup membuatnya tahu jika danau ini memang memiliki kedalaman yang cukup dalam.
Awalnya, Beomgyu tidak terlalu peduli dan hanya melihat anak-anak itu melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Namun ketika mendengar mereka berteriak sambil memandang ke arah danau, Beomgyu langsung terbangun dan membelalakkan mata.
Di sana, ada satu anak yang hampir tenggelam di danau.
Beomgyu berlari ke arah kumpulan anak-anak itu, di sini ia bisa melihat dengan jelas anak yang hampir tenggelam itu.
Bingung dan panik, Beomgyu sendiri tidak tahu harus melakukan apa. Pikirannya kalut. Dia ingin menyelamatkan anak itu, namun hatinya sedikit takut.
"Kalian cepat cari bantuan! Cari orang dewasa, siapapun itu!" Titah Beomgyu kepada anak-anak yang lainnya.
Melihat seorang anak kecil yang tengah berenang hanya dengan menggerakkan tangan dan kaki secara berantakan, serta mendongakkan kepalanya agar tetap bisa menghirup udara dan mencoba untuk bertahan dipermukaan danau, membuat hati nurani Beomgyu tergerak untuk menyelamatkannya. Tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang kini sedang kurang baik, tujuan Beomgyu kini hanya ingin menyelamatkan satu nyawa yang hampir meregang.
Ya, Beomgyu melompat dan berenang untuk menyelamatkan satu nyawa terancam di sana.
Dia hampir tidak pernah merasakan khawatir dan takut seperti ini. Beomgyu memang bukan orang yang baik, hampir tidak memiliki nurani saat sedang menjalankan tugas, bahkan membunuh seseorang adalah hal yang biasa untuknya. Namun untuk kali ini, biarkan... biarkan dia pergi untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Beomgyu berenang dengan cepat, menghampiri anak itu yang kini hampir tidak terlihat. Tangannya meraih tubuh anak kecil itu lalu mendekatkan ke tubuhnya, baru setelah itu Beomgyu kembali berenang ke pinggiran dengan merangkul tubuh anak kecil yang sudah pingsan ini.
Beomgyu langsung mengangkat dan menaikkan anak itu ke atas tanah. Nafasnya sedikit terengah-engah, dan entah mengapa badannya mulai melemas. Dengan tenaga yang tersisa, ia berusaha naik ke atas tanah juga.
Tepat pada saat itu, kaki Beomgyu terkilir dan terpeleset masuk ke dalam danau lagi.
Panik, matanya membelalak. Kakinya yang terasa sakit membuatnya seketika tidak bisa berenang dengan teratur. Anak-anak yang ia perintahkan untuk mencari bantuan pun tak kunjung datang. Tidak ada seorangpun yang melihatnya apalagi membantunya.
"Tolong! tolong!"
Badannya lemas, tak mampu lagi untuk menggerakkan tangan dan kaki di dalam air.
Lama-kelamaan, dia mulai tenggelam.
Namun Beomgyu tetap mencoba untuk bertahan. Dia menahan nafas selama mungkin dan mencoba untuk menggerakkan tangan serta kaki agar bisa kembali ke permukaan air.
Tetapi itu sia-sia, ia tidak bisa menahan nafas lebih lama lagi. Usahanya sia-sia, ia benar-benar tenggelam.
Satu-persatu memori kenangan selama hidup di dunia pun terputar dibenaknya. Kenangan bersama keluarga, teman ataupun saudara terus terlintas seperti kaset rusak.
Jadi, inikah akhir dari hidupnya?
Mati tenggelam setelah menyelamatkan seseorang?
Itu bagus, sangat bagus. Beomgyu sama sekali tidak menyesal, setidaknya dia tidak mati di tembak atau mati terbakar karena ledakan. Mati tenggelam setelah menyelamatkan orang lain, ini terdengar tragis, tetapi baginya ini jauh lebih baik.
Mungkin tuhan sudah terlalu muak dengan perilaku Beomgyu selama di dunia. Mungkin... setelah ini Beomgyu akan kembali membuka mata, namun yang ia lihat adalah neraka.
Beomgyu bukan orang baik. Semua orang pantas menyebutnya sebagai orang jahat. Walaupun telah berhasil menyelamatkan satu nyawa seseorang, hal itu tetap tak akan bisa menghapus dosa-dosa nya di dunia.
Dua belah bibir yang memucat itu tersenyum. Perlahan ia menutup mata. Di detik selanjutnya, Beomgyu menghembuskan nafas terakhir untuk selama-lamanya.
---
Catatan :Calm down, everyone. This is just the beginning.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vie et Mort [Taegyu]
FanfictionWalaupun jiwanya kini telah hidup kembali, Beomgyu tidak benar-benar merasa beruntung dengan kehidupan keduanya. Hari yang berat dan penuh konflik seakan menjadi teman hidup Beomgyu di kehidupan ini. Namun, entah mengapa hal itu lambat laun berubah...