Halooo, udh update nih!
Jangan lupa vote & komen!---
Beomgyu memijat dahinya, merasa frustasi dengan keadaan yang tengah menimpanya.
Gu Beomgyu bilang, Beomgyu bisa hidup kembali, ia bisa bereinkarnasi. Untuk hal itu, Beomgyu bisa menerimanya. Hidup kembali di dunia bukanlah pilihan yang terlalu buruk baginya.
Tapi masalahnya, mengapa harus menjadi Gu Beomgyu?
Mengapa ia harus bereinkarnasi dan hidup menjadi Gu Beomgyu? Mengapa ia tidak bisa bereinkarnasi menjadi orang dengan kisah hidup yang lebih 'baik' daripada Gu Beomgyu yang kematiannya bahkan lebih tragis daripada dirinya?
Di kehidupannya, Beomgyu sudah banyak melewati berbagai macam hal untuk bertahan hidup. Jalan hidupnya tidak lurus dan tidak mulus, yang tahu betapa sulit hidupnya hanya dirinya sendiri. Jika nanti ia hidup sebagai Gu Beomgyu, tidak ada hal yang akan menutup kemungkinan bahwa hidupnya nanti akan jauh lebih sulit lagi.
Terlebih lagi, ia belum tahu dunia seperti apa yang sebenarnya menjadi tempat tinggal Gu Beomgyu.
Kultivasi, tenaga dalam, kekuatan spiritual, sihir... Gu Beomgyu ini tinggal di dunia apa?!
"Aku mengerti."
Sosok yang lebih pucat dan berpakaian putih mengernyit heran, "Apa? Kamu sudah memutuskan untuk pergi sekarang?"
Beomgyu menggeleng dan berkata dengan serius, "Tidak. Aku mengerti, bahwa semua ini hanya mimpi. Aku sebenarnya belum mati, sekarang aku ada di kamarku dan tertidur sampai bermimpi seperti ini. Kamu juga tidak nyata, ini hanya mimpi."
"...apa?"
Segera saja, raut wajah Gu Beomgyu memburuk. Matanya menatap wajah bodoh milik Beomgyu dengan buruk, lalu tangannya memukul kepala Beomgyu dengan kencang.
"Ah! Brengsek, apa yang─"
Gu Beomgyu memotong omongannya, "Apakah terasa sakit?"
Beomgyu menatapnya dengan sengit, "Kamu masih bertanya? Apa kamu ingin merasakannya juga?"
Gu Beomgyu mendengus dan memutar matanya, "Kalau begitu berhenti berpikir seperti orang bodoh. Aku tegaskan padamu, semua ini bukan mimpi."
"Lalu bisakah aku menolak untuk bereinkarnasi?" Tanya Beomgyu.
Alis Gu Beomgyu menukik tajam, "Apa ini? Kamu berubah pikiran?"
"Jawab saja." Balas Beomgyu.
Gu Beomgyu dengan enggan membalas, "Kamu bisa. Tapi dengan begitu, kamu hanya akan menjadi roh tanpa jiwa yang tidak memiliki tempat tinggal. Kamu tidak bisa ke surga, kamu hanya akan menjadi jiwa mati yang tinggal di ruang hampa."
"...apa-apaan itu..."
Beomgyu berdecih, mengacak rambutnya sendiri dengan raut frustasi. Sekarang ia terlihat seperti orang bodoh. Keinginan untuk menyangkal bahwa semua yang kini dialaminya adalah sekedar mimpi merupakan suatu hal yang bodoh, bukan?
Berada di situasi seperti ini terlalu lama membuat semakin frustasi. Belum lagi sosok dengan jubah putih dihadapannya ini selalu mendesaknya untuk bereinkarnasi.
Jika memang seperti ini, kalau kehidupannya tidak dapat berakhir sampai di mana ia tenggelam di danau, maka tidak ada pilihan lain selain bereinkarnasi dan hidup kembali di dunia yang baru daripada harus menjadi roh yang bahkan tidak bisa pergi ke surga.
Bereinkarnasi... itu satu-satunya pilihan yang setidaknya memiliki sejumlah keuntungan.
Tentang kultivasi, kekuatan spiritual ataupun sihir, Beomgyu yakin dia bisa mengerti maksud dari semua itu saat ia sudah berada di dunia yang menjadi tempat tinggal Gu Beomgyu.
Melihat perubahan raut wajahnya, Gu Beomgyu menghela napas. Ia tahu apa yang dipikirkan oleh Beomgyu, dia tahu kalau dunianya dan dunia Beomgyu memiliki sedikit perbedaan.
Hal ini mungkin akan membuat Beomgyu sedikit kesulitan saat beradaptasi dengan kehidupan Gu Beomgyu. Namun, ini juga memberikan banyak manfaat untuk Beomgyu di saat-saat yang tepat.
"Beomgyu, aku tahu apa kamu khawatirkan. Tapi, waktu kita tidak banyak. Kamu harus memutuskannya sekarang." Ucapnya, berusaha untuk meyakinkan Beomgyu.
"Aku..." Beomgyu ragu-ragu menjawab. "Aku setuju untuk bereinkarnasi."
"Bagus! Kita akan mulai prosesnya sekarang." Seru Gu Beomgyu.
Mata Beomgyu seketika membelalak, "Tu-tunggu! bukankah ini terlalu cepat? Maksudku, apa kamu yakin dengan ini?"
Beomgyu memang setuju untuk bereinkarnasi, tetapi ia masih belum bertanya kepada Gu Beomgyu tentang dunia seperti apa yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti. Bagaimana jika nantinya dunia itu lebih buruk dari yang ia perkirakan? Bagaimana jika Beomgyu tidak bisa bertahan hidup di sana?
Gu Beomgyu terkekeh, "Ini tidak akan berdampak buruk, percayalah. Waktu yang kita punya tidak banyak, yang perlu kamu lakukan sekarang adalah menutup mata dan dengarkan semua perkataanku."
Beomgyu ingin protes, namun mulutnya seakan terkunci untuk mengatakan sepatah kata. Karena itu, ia menuruti perkataan sang lawan bicara. Beomgyu menarik napas dan menghembuskannya lalu menutup mata secara perlahan.
Gu Beomgyu tersenyum kecil melihat itu, ia kemudian memegang kedua tangan Beomgyu dan ikut menutup mata.
"Dengan ini, aku akan memberikan kehidupanku yang dulu berakhir kepadamu. Kehidupan itu akan sepenuhnya menjadi milikmu dan aku tidak memiliki hak untuk ikut campur. Semua ingatan atau kenangan yang aku miliki akan aku berikan kepadamu, termasuk semua kemampuan yang aku miliki. Dan apapun yang akan kamu lakukan selanjutnya kehidupan itu adalah keputusanmu."
"Yang buruk akan menjadi baik, hanya kamu yang bisa. Choi Beomgyu, hiduplah dengan baik."
Gu Beomgyu membuka matanya dan tersenyum lembut, "Apapun tujuanmu nanti, tetaplah berusaha untuk bertahan hidup."
Cahaya terang muncul secara tiba-tiba, menyilaukan mata hingga menyelimuti tubuh mereka berdua. Pusing melanda kepala Beomgyu, seakan-akan ada sesuatu yang sedang memasuki kepalanya secara bertubi-tubi dan tanpa henti. Hingga akhirnya, Beomgyu tak merasakan apapun lagi selain terjatuh dengan kesadaran yang sudah menghilang.
***
Merasakan sakit yang perlahan-lahan menjalar ke seluruh tubuh, samar-samar merasakan permukaan basah di bawah tubuhnya, Choi Beomgyu merasa bawah dirinya telah di tarik keluar dari dalam kegelapan yang mengelilinginya.
Beomgyu membuka matanya perlahan, dan pemandangan di depannya sangat mengejutkan.
Ini bukan lagi tempat gelap seperti yang terakhir kali ia lihat. Ini adalah hutan dengan pepohonan rindang yang menjulang tinggi dengan dirinya yang terbaring di atas tanah.
Tunggu...
Apa ini artinya sekarang dirinya sudah berhasil bereinkarnasi?!
***
Catatan :
Yeyy Beomgyu pergi ke dunia isekai!! /J
Asli guys, pls vote dan komen biar aku semangat lanjutin ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vie et Mort [Taegyu]
FanficWalaupun jiwanya kini telah hidup kembali, Beomgyu tidak benar-benar merasa beruntung dengan kehidupan keduanya. Hari yang berat dan penuh konflik seakan menjadi teman hidup Beomgyu di kehidupan ini. Namun, entah mengapa hal itu lambat laun berubah...