15.

2.1K 225 165
                                    


Happy Reading

-
-
-
-
-
Maaf jika part ini banyak typo karna diketik dengan malas²san

1 bulan berlalu setelah terjadi kejadian di malam itu sudah 2 minggu ini rasanya Cahaya pusing,sering mual,dan mood nya yg naik turun.

"Uelkkkkkkk".

"Uekkkk"

Terdengar suara orang muntah dari kamar mandi Lintang pun segera  menuju kamar mandi.

Lintang kelimpungan melihat Cahaya seperti ingin pingsan untung saja dia cepat menumpu tubuh Cahaya dari belakang.

"Kerumah sakit ya".Ajak Lintang sambil mengelus kening Cahaya yg ada keringatnya.

Cahaya menggeleng lemah"gak papa,aku cuma masuk angin aja mungkin".

Lintang menghela nafas"udah 2 minggu ini kamu gini Cahaya,gak mungkin masuk angin".,Jelas Lintang.

Cahaya membalikan badannya dan berhadapan dengan tubuh tegap Lintang"Plisss aku gak mau kerumah sakit".Mohon Cahaya sambil mengelus tangan sang suami.

Lintang hanya pasrah"yaudah tapi jangan sekolah ya".

Cahaya menggeleng  cepat"now,aku harus sekolah".

"Tap--".Belum selesai Lintang berucap Cahaya sudah menyelanya Cahaya mendekap erat tubuh Lintang.

"Izinin aku sekolah".Cicitnya dengan wajahnya yg dia tenggelamkan didada bidang Lintang.

Lintang mengelus surai hitam milik Cahaya lalu mengangguk,Cahaya yg bisa merasakan dagu Lintang mengangguk spontan mengangkat wajahnya karna tubuh Lintang terlalu besar.Lalu ia tersenyum begitu juga Lintang membalas senyuman Cahaya.

🌼🌼🌼🌼

Dari jam pertama dan kedua entah kenapa Cahaya mengantuk seperti sangat ingin tertidur.Biasanya dia tidak seperti ini.

Safirra yg duduk di samping Cahaya berusaha untuk membangunkan Cahaya dari tidurnya sebelum guru killer itu menyadari jika Cahaya sedari tadi tertidur.

"Cahaya bangun."Kata Safirra dengan nada kecil agar buk Yanti tidak mendnegarnya.

Pupus sudah usaha Safirra untuk membangunkan Cahaya,keburu buk Yanti curiga dengannya.

"Safirra kamu kenapa bisik bisik".Tanya Buk Yanti mengitimidasi.

Spontan semua yg ada di kelas mengarah pandangannya ke Safirra.

Safirra meringis sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Et dah lo pipis ya Ra".Fitnah salah satu teman sekelasnya.

"Sembarangan lo kalok ngomong,gue tuh bisik bisik mau bangunin Cahaya bukan gue mau pipis"Pekik Safirra dengan suara melengking miliknya.
Semua mata tertuju ke bangku di belakang Safirra Disana ada Cahaya yg keliatan tidurnya sangat pulas.

Safirra terdiam dan menyadari apa yg ia katakan spontan menepuk jidatnya.

"Cahaya bangun kamu".Suruh buk Yanti dengan lembut sambil menepuk nepuk pipi Cahaya pelan.

TENTANG KITA :On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang