Terpukul

4 1 0
                                    

menarik kami lari di koridor rumah sakit. Saat sampai di depan ruangan aku melihat surprise yanga sangat membuat aku ingin menjerit, menangis,namun aku hanya bisa menahannya Fikri sudah kaku tak bernyawa, dia sudah meninggalkan kami, ku lihat Mama di dalam ruangan menangis histris Mama pun pingsan dan Rara hanya menangis sampai seperti orang tak bisa berkata kata lagi dan aku sudah tak tau apalah yang akan terjadi padaku serasa aku merasa ini adalah titik terendah dalam pertahanan diriku.

Seperti percaya dan tidak percaya kami memakamkan Fikri ku lihat mama, Rara, dan Papa sangat sedih yah wajar Fikri adalah anak yang sangat diemaskan dalam keluarganya.

Setelah seminggu aku di Medan aku kembali lagi ke Jakarta lagi aku mendatangi rumah kakak ku aku tak menceritakan apa yang terjadi karea aku tak mampu untuk membuka luka yang sudah ku penda mini biar lah aku dan tuhan yang tau perasaan ku sekarang.

"Loh Ge katanya ke Medan kok dah pulang ke sini aja lo"

"Nggak seru di sana lagi mau di sini"

"Ya udah terserah lo gw mau berangakat kerja dulu kalo kemana mana tutup lagi tu pintu makan ada di meja no ya udah asalamulaikum"

Tak bisa aku pungkiri aku masih sangat terpukul dengan kepergian Fikri namun aku tau tak boleh larut ke dalam duka ini aku siap siap keluar rumah dengan pakai santai hooide mocca,krudung mocca,celana kain Panjang kotak kotak hitam putih dan sepatu putih.

Aku menghela nafas ku dengan mengendarai motor matic kakakku aku berhenti di taman komplek rumah aku berjalan ke bangku ujung di taman ku lihat banayak yangtertwa bahagia ku fikir jangan aku terlalu larut dalam kesedihan bodoh memang aku terlalu mengharapkan yang sudah pergi untuk kembali ku buka handphone ku lihat banyak notif dari teman teman ku yang mengajakku pergi liburan atau hanya sekedar main atau mendaki gunung ku balas satu persatu ku katakana aku sedang di Jakarta tidak sedang di Kalimantan.

Lama aku di taman hanya melamun hanya memperhatikan keluarga kecil yang bahagia dua anak kecil perempuan dan laki-laki dan ibu yang sangat menyangi mereka aku salut dengan ibu itu tidak terlihat ribet dengan pakaian syar'I nya dan lelaki yang di sampingnya sangat terlihat menyayangi keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terjebak dalam masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang