Navyla melangkahkan kakinya mengikuti langkah besar Kevin, sebisa mungkin dia menggerakkan kaki kecilnya untuk menyamakan kecepatan dosen dingin itu.
"Kayanya kamu gak usah ikut saya makan siang," ucapnya tanpa melihat ke arah Navyla.
"Eh?"
"Tidak enak kalau dilihat orang lain," ucap Kevin lagi lalu masuk ke dalam mobil sedan berwarna hitam legam miliknya.
Melalui kacanya Navyla dapat melihat Kevin sedang memakai kaca mata hitam lalu berangsur pergi.
"Terus gimana proposal gue woi!" sahut Navyla penuh amarah saat Kevin sudah pergi dari kampusnya.
Ya, mana berani Navyla memaki Kevin secara langsung.
"cupu banget buk, langsung ke depan orangnya dong," ucap Juni, sahabat Navyla.
"JUNI!" bentak Navyla tiba-tiba.
"Gue laper, ayo makan bakso," ucapnya lagi dengan wajah sedih.
"Ayo nakku, makan yang banyak kau ya, biar tenang hatimu," ucap Juni dengan logat khas medan nya.
Mereka berdua berjalan menuju kantin yang tentu saja ramai jam segini, banyak sekali tatapan kagum dari para lelaki saat melihat kecantikan Navyla dan Juni, dua perempuan ini memang terkenal sebagai perempuan dengan wajah yang paling cantik di kampus mereka, bahkan banyak dosen yang juga ikut mengangumi kecantikan dari Navyla, kecuali Kevin tentunya.
Dosen satu itu memang sedikit berbeda dengan dosen lainnya, ia bahkan tidak pernah mengingat wajah mahasiswa-mahasiswanya.
"Bu baksonya dua ya!" sahut Juni yang langsung dibalas dengan anggukan dari ibu penjaga kantin.
Berbeda dengan Navyla yang harus memperjuangkan ekonomi dan pendidikannya dengan susah payah, Juni terlahir didalam keluarga yang baik-baik saja dengan kondisi ekonomi yang lebih dari cukup. Namun meskipun begitu, Juni telah di didik dengan baik oleh kedua orang tuanya, tidak pernah sekalipun Juni berlaku sombong dengan orang lain.
Karena itu lah Navyla sangat menyayangi Juni, dan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti sahabatnya ini.
"Lo kasian banget sih Vy," ucap Juni.
"Hah?"
"Dapet dosen pembimbing pak Kevin,"
"IYAKAN!!" sahut Navyla sambil menggebrak mejanya penuh emosi.
"Padahal gue maunya dibimbing sama pak Firman. Beruntung banget lo bisa dapatin dosen pembimbing sebaik pak Firman,"
"Hehehe,"
"Hidup lo beruntung banget sih Jun,"
"Kenapa?"
"Iya, keluarga lo harmonis, serba berkecukupan, kuliah lo juga lancar-lancar aja,"
"Hehehe, tapi Vy, sebenarnya, orang-orang kaya lo ini orang-orang yang terpilih loh,"
"Terpilih?"
"Iya, lo dikasih kekuatan dan skill yang hebat sampai bisa bertahan sejauh ini, gue bangga bisa punya sahabat kaya lo,"
Navyla tersenyum tipis mendengar perkataan sahabatnya, hatinya tersentuh mendengar kata-kata manis itu seandainya tidak ada Juni, mungkin Navyla tidak tau harus kemana untuk meluapkan segala kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Grumpy Professor Is My Husband! (TGPIMH)
ChickLitNavyla tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan di nikahkan secara paksa dengan seorang pria dingin dan galak seperti Kevin Arkasena. Kevin adalah seorang dosen muda yang mengajar di kampus tempat Navyla menuntut ilmu, apa yang harus dikatakan Nav...