8. Saingan

28 6 0
                                    

Happy Reading🎶🎶🎶













"Pergilah jika kau tidak ingin membeli apapun" usir Minghao pada Jungkook yang hanya berdiri didepan toko ayam goreng itu sedari tadi. Memandang Yewon.

"Minghao, gomawo" ujar Jungkook.

"Jungkook-ssi masuklah" persilakan Minghao setelah kata terima kasih Jungkook membuatnya kasian.

"Tidak" tolak Jungkook.

"Lalu kau ingin kakimu kram karena terus berdiri disini ? Kau telah melakukan ini setiap hari, aku bahkan sudah bosan" Ejek Minghao.

"Masuklah dan pesan sesuatu, kau hanya membuat toko ku rugi jika terus berdiri disini" oceh Minghao.

"Kau tahu, kau mengganggu pelangganku bukan" lanjutnya mulai kesal.

"Mian, aku akan pergi" ujar Jungkook.

"Jungkook-ssi..." tahan Minghao membuat Jungkook berbalik.

"Yewon tak membencimu" ujar Minghao.

"Aku tahu" sahut Jungkook percaya diri membuat Minghao tertawa kecil.

"Aku akan menunggunya dirumah, dia akan marah jika ku ganggu di tempat kerja" ujar Jungkook.

"Kau bodoh, kau sudah membuatnya terus mengomel karena menatapnya dari luar setiap hari dasar brengsek" sahut Minghao.

"Dia pasti sangat marah" sahut Jungkook tersenyum.

.
.
.

"Oppa... aku pergi"

"Nde, hati-hati Yewon-ah..." ujar Jun dan Yewon pergi meninggalkan toko ayam goreng yang sudah gelap itu.

Tersisa Jun yang berada dimeja kasir menghitung pendapatan hari ini dan Minghao yang mencuci piring terakhirnya.

"Jun Hyung, kau tidak akan melepaskan Yewon bukan ?" Tanya Minghao dengan tangan yang masih bekerja dimeja cucinya.

"Kau tahu aku tetap disini karena dia bukan" sahut Jun yang menghitung uang logamnya.

"Kau masih minum obatmu ?" Tanya Minghao dia membuka sarung tangan cucinya dan menaruhnya untuk dikeringkan sambil berjalan dan melihat anggukan kepala Jun selagi menghitung uang dengan fokus.

"Dia orang pertama yang bisa ku kenali tanpa bau atau suara" ujar Jun.

Jun mengangkat wajahnya sambil tersenyum pada Minghao.

"Tak apa-apa, aku bisa menahan diriku jika aku kalah karena dia datang. Aku bahkan lebih brengsek karena hanya memanfaatkan Yewon dengan keadaanku" ujar Jun.

"Ayahku menanyakan kabarmu, dia bilang tak apa jika kau tak ingin pulang. Namun kau harus hidup dengan bahagia disini" ujar Minghao.

"Bilang pada Paman Xu jika aku baik-baik saja dan selalu bahagia. Dia tidak perlu khawatir toh kau juga ada disini untuk menjagaku"

"Tuan Muda, aku merasa..."

"Sudah kubilang kau adikku bukan, panggil aku Hyung" potong Jun, dia bangkit dan pergi kedapur untuk mencek stok makanan.

"Jun Hyung" gumam Minghao dan dia ikut berdiri menghampiri Jun dangan catatannya.

.
.
.

Yewon membuka pagar rumahnya, namun ada yang aneh tak ada satu lampu pun yang menyala dari dalam rumah, biasanya lampu akan menyala saat malam karena Taehyung pulang disore hari jika dia akan lembur atau dia akan menyalakannya karena dia lebih dulu sampai rumah daripada Yewon yang harus membersihkan toko setelah tutup dikarenakan Yewon sangat gampang takut jika gelap.

-Golden Time-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang