5. GAGAL KONSER DI KELAS

563 286 308
                                    

"Pergimu meninggalkan luka, kuharap
datangmu 'tak seperti pelangi"

-Aldara Zivanna Audrey

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, tetapi masih banyak murid yang masih belum pulang dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, tetapi masih banyak murid yang masih belum pulang dari sekolah. Sebagian latihan untuk lomba, sebagian mengerjakan tugas diperpustakaan.

Lain halnya dengan Alda, ia tengah menunggu ojek onlinenya yang dari tadi belum sampai. Alda berkali-kali melihat ke jalan, tetapi tidak ada satupun motor ataupun mobil yang lewat.

Tak lama kemudian handphonenya berbunyi, ia membuka notif tersebut, dan ternyata ia dicancel oleh pengojek online tersebut.

Gerald yang melihat Alda dari kejauhan, langsung menghampirinya dan mendorong motornya sampai di depan Alda.

"Kenapa belum pulang?" tanya Gerald sembari menstandarkan motornya.

"Nunggu angkot, tadi udah pesan ojek online tapi di cancel," sahutnya sedikit cemberut.

"Pulang bareng gue, buruan naik!" pintanya.

"Eh, gak usah. Gue juga mau mampir dulu ke toko buat cari bahan-bahan lukis untuk lomba minggu depan," tolaknya dengan lembut.

"Gue gak nerima penolakan!"

Alda berdecak, dan berkata, "Nanti ngerepotin, Ger,"

"Naik cantik!" paksanya yang sudah menaiki motornya terlebih dahulu.

Tak ingin membantah, akhirnya Alda menaiki motor Gerald. Setelah Gerald rasa Alda sudah naik, ia menjalankan motornya secara perlahan sembari menikmati angin yang berlalu lalang.

Gerald 'tak henti-hentinya memperhatikan Alda dari balik kaca spionnya. Sedangkan Alda, ia tetap fokus pada jalanan dan melihat ke kanan dan kiri untuk mencari toko yang ia tuju.

Tidak butuh waktu lama, mereka berdua sudah sampai di toko yang sudah Alda tunjuk saat di jalan. Alda masuk mendahului Gerald yang tengah membuka helmnya.

"Gak bisa apa nunggu gue bentar?" Menarik tangan Alda sampai badannya memutar ke arahnya.

"CAPEK!" cetusnya membalikan badan dan mencari peralatan lukis.

Gerald hanya diam dan mengikuti langkah gadis itu pergi ke mana pun. Alda bingung harus memilih canvas ukuran berapa dan kuas ukuran berapa.

Ia mulai memilih-milih ukuran kuas yang menurutnya cocok untuk dilukis diperlombakan minggu depan. Hampir setengah jam mereka di toko, akhirnya mereka keluar dari toko tersebut dan memutuskan untuk pulang.

Dipertengahan jalan rintik hujan mulai turun secara deras, untung saja mereka sudah hampir sampai di rumah Alda.

"Masuk dulu gue buatin teh hangat!" suruhnya menunggu Gerald membuka helm.

GERALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang