Bankbook, part of Sweetener Universe.
Kelanjutan kisah dari Sweetener's Cast setelah berkeluarga.
Focus on their children.
Additional casts 02 - 05 liners: mostly enhypen, stayc, weekly, treasure, park jisung, shin yuna, jang wonyoung & nam dohyon.
...
Jevan baru aja duduk di kantin, tiba - tiba hp-nya bergetar pertanda ada chat masuk. Ternyata Isa nge-chat dia, kemudian cowok itupun langsung mengetikkan balasan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau kemana Jev?" Tanya Farrel yang ngeliat Jevan bangkit dari duduknya, padahal pesenan nasi goreng mereka baru dateng.
"Kelasnya Isa."
"Oh," Farrel mengangguk paham, gak bertanya lebih lanjut. Soalnya lumayan sering Jevan kayak gini, nyamperin Isa buat ngambil titipan. "Terus ini nasi goreng lo gimana?"
"Kasih aja ke yang lain Rel. Tar gue pesen lagi aja kalau keburu." Setelah ngomong gitu Jevan pun langsung pergi meninggalkan kantin.
🍬🍬🍬
Waktu Jevan samperin, Isa lagi makan bekal di mejanya. Isa memang selalu bawa bekal tiap hari, disiapin sama si bibi di rumah.
"Mana?" Tanpa basa - basi Jevan mengulurkan tangannya. Cowok itu berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di mejanya Isa.
Isa menyimpan sendoknya terlebih dahulu kemudian mengambil totebag berwarna pink dari kolong mejanya. Ia lalu memberikan totebag tersebut ke tangan Jevan.
"Siapa orangnya?" Tanya Jevan lagi.
Isa mengernyitkan keningnya, tumben Jevan nanya siapa yang ngasih. Biasanya juga gak peduli.
"Kenapa emang?"
"Gue mau balikin barangnya, sekalian mau bilang sama dia, lain kali kalau mau ngasih sesuatu langsung ke gue aja. Gak usah ngerecokin lo."
Isa terdiam sejenak, masalahnya cewek yang ngasih bingkisan ini tadi udah wanti wanti sama dia— gak pengen namanya disebut.
"Dia gak mau lo tau."
Jevan berdecak, "Ngapain dia ngasih - ngasih barang ke gue kalau gak mau gue tau? Aneh."
"Ya memang aneh sih, tapi mungkin cewek itu malu?"
"Lain kali lo lebih tegas aja buat nolak. Emang lo gak capek?"
Isa menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab, "I've tried Jev. Gue juga udah males jadi messenger buat lo."
Tiba - tiba bell pertanda masuk kelas pun berbunyi. Sontak Jevan menegakkan tubuhnya sambil berbicara, "Sorry, jadi ganggu makan siang lo."
Well, at least cowok ini masih punya manner buat minta maaf sama Isa.
"Gapapa. Kan gue juga yang chat lo duluan tadi." Isa menutup kotak bekalnya yang masih tersisa setengah porsi.
