Delapan

1.5K 78 6
                                    

"Bi..kamu tuh kenapa sih?? Aku ngga suka ya kamu bentak-bentak aku kaya tadi" ucap Indah menahan tangan billar yang baru selesai take

"Ndah pliiiss ya bisa ngga lu tuh bersikap biasa aja? Lu tau kan kalo gua udah punya istri dan anak?" Jawab billar menahan kesal

"Ya aku ngga peduli bi.. aku cuma minta kamu nepatin janji kamu"

"Janji apa??? Udah deh ndah kalo lu emang mau kita temenan ya ayok gua oke aja tapi kalo lu berniat jahat gua ngga tinggal diam"

"Janji apa??? Kamu tanya janji apa?? Bi kamu itu udah janji bakal nikahin aku. Dan sekarang aku mau tagih janji kamu" teriak Indah membuat semua orang memperhatikan mereka

"Lu bisa ngga bicaranya pelan ngga usah pake teriak?? Dan gua tegesin ya ndah. Dulu gua janji nikahin lu sebelum lu selingkuh dan ninggalin gua" ucap billar tegas

"Ya tetap aja bi aku ngga mau tau kamu harus nikahin aku atau aku akan buat kamu menyesal" ancam indah

"Lu mau apa hah?? Inget ya gua ngga takut sama ancaman lu. Lu berani nyentuh keluarga gua maka gua bales 10x lipat. Nama doang Indah tapi hati lu BUSUK" ucap billar dan pergi menemui istrinya

Saat ini billar sangat emosi dan dia membutuhkan lesti untuk menenangkannya. Lesti bagaikan air yang bisa memadamkan api dalam dirinya.

"Sayang..." ucap billar setelah membuka pintu ruangannya dengan keras membuat lesti yang sedang menidurkan sikembar tersentak kaget

"Ya Allah... kaka kenapa?? Sini peluk" ucap lesti lembut

Billar yang mendengar ucapan lesti langsung berjalan cepat merebahkan badannya disamping lesti dan memeluknya erat. Teh lisna dan nopi yang sadar bahwa bosnya membutuhkan privasi memutuskan untuk keluar ruangan.

Billar menghirup dalam wangi tubuh istrinya. Dia mencari ketenangan dalam dekapan hangat lesti. Lesti yang tau suaminya sedang tidak baik-baik saja hanya membalas pelukan erat billar dan mengusap lembut rambut billar.

"Tadi Indah ngajak kaka ngobrol yang dan dia ngancem kaka" ucap billar pelan

"Ngobrol apa?" Jawab lesti lembut masih terus mengusap sayang rambut billar

"Indah itu pacar kaka jaman dulu SMA di Medan. Kita pacaran cukup lama hampir 3 tahun dan kaka sempet ngajak dia nikah tapi dia menolak saat itu. Dia bilang kita masih terlalu muda untuk menikah dan kita juga belum ada persiapan untuk kehidupan rumah tangga, dia ingin kita menikah minimal setelah lulus kuliah. Makanya saat itu kaka langsung berangkat ke jakarta untuk cari kerja"

"Kaka ingin langsung bekerja tanpa kuliah. Saat itu dipikiran kaka hanya mencari uang untuk persiapan nikah. Karena kaka udah janji akan nikahin dia"

"Sampai di tahun 2017 kaka masih jarang dapet film yang membuat kaka hampir putus asa. Dan saat kaka sedang dibawah dia datang nemuin kaka sama cowo, meminta kaka buat datang kenikahannya"

Lesti terus mengelus kepala billar dengan sayang dan membiarkan suaminya bercerita. Dia tau yang dibutuhkan billar saat ini adalah sosok pendengar dan penenang.

"Jujur saat itu kaka sakit hati banget yang... seorang yang kita sayang, seorang yang sedang kita perjuangin ninggalin kaka saat kaka dibawah. Dan kamu tau alasannya dia ninggalin kaka?? Karena dia ngga bisa nunggu kaka yang saat itu belum punya apa-apa"

"Saat itu kaka udah iklas yang.. kaka pikir memang kami tidak berjodoh. Dan ya sejak saat itu kaka semakin bekerja keras bukan untuk orang lain tapi untuk diri kaka sendiri dan keluarga. Sampai akhirnya kaka ketemu sama kamu, gadis muda dengan segudang prestasi yang semuanya sudah bisa kamu miliki diusia yang sangat muda, dan kaka bersyukur kamu bisa menerima kaka apa adanya"

BAHAGIA BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang