Part 24

44 7 0
                                    

Happy Reading❤


Typo komen!

Jam sudah menunjukkan pukul 19.43 WIB namun belum ada tanda-tanda Papa Farel pulang. Itu membuat Mama Dina khawatir, takut terjadi apa-apa. Senja berusaha menenangkan Mama Dina dan berhasil. Tak lama terdengar suara klakson membuat Mama Dina senang.

"Assalamualaikum" Salam Papa Dino sambil membuka pintu utama nya.

"Waalaikumsalam"

"Eh rame, loh Senja? Kok ada di sini?" tanya Papa Dino sambil melepas dasi dan menyerahkan tas nya ke Mama Dina.

"Tadi mampir ke sini, mau pulang tapi hujan. Jadi di suruh nginep di sini sama Tante Dina" jelas Senja sambil menyalimi tangan Dino.

"Oh.. Ya udah Om ke atas dulu" ucap Papa Dino sambil berjalan ke atas dan di di ikuti Mama Dina. Senja hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kak Senja, mau liat ga PC nya Nanda?" Senja yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Nanda.

"Boleh"

"Bentar ya Nanda ambilin dulu" ucap Nanda sambil berlari menuju kamar nya.
Sekarang tinggal Senja dan Farel. Suasana sedikit canggung karena tidak tau apa yang mau di bicarakan. Senja yang sebenarnya adalah orang yang cuek, pendiam, dan tidak akan bicara kalo tidak di ajak bicara. Sekarang Senja sedang asik dengan handphone nya tak lupa earphone terpasang rapi di telinga nya. Farel yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

"Kalian kok diam-diam aja?" Tanya Mama Dian sampai nya di ruang tamu.

"Nunggu Nanda ambil PC" jawab Farel dengan mulut yang tak berhenti menguyah sari roti.

"Kamu tau yang kayak Nanda itu? Yang NCT itu?" tanya Papa Dino heran.

"Iya Om, aku NCTzen. Sama kayak Nanda" jawab Senja sambil menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal.

"Kak, ini PC nya Nanda. Banyak kan?" ucap Nanda dengan girang.

"Iya banyak, sama dong kek kakak. Tapi punya Nanda kebanyakan punya nya Nana ya?" tanya Senja setelah meneliti PC milik Nanda.

"Iya dong aku kan kembaran nya Na Jaemin harus punya dong!"

"Pede kali kau ni!" sarkas Papa Dino membuat Nanda mencebik bibir kesal.

"Nanti kakak kasih tau aku juga ya PC nya?" pinta Nanda.

"Iya"

"Kakak liat apa?"

"Liat konten nya NCT, mau liat?" tanya Senja sambil mengambil earphone di balik jilbab instan yang tadi Ia pinjam ke Mama Dina.

"Mau mau!" jawab Nanda kegirangan.

"Pakai ini ya?" Nanda mengangguk tanda setuju. Senja langsung menarik Nanda untuk duduk di pangkuan nya dan memasang kan earphone di salah satu telinga Nanda. Mereka melihat dengan fokus. Sudah larut ke dalam dunia mereka.

Dino dan Dina melihat interaksi kedua nya membuat hati mereka terenyuh. Nanda jarang sekali nyaman dengan orang yang baru Ia kenal. Tapi dengan Senja seperti sudah kenal lama. Mungkin se-frekuensi kali ya, atau naluri keibuan Senja yang selalu keluar saat bersama anak kecil. Membuat semua anak kecil yang ada di dekat nya nyaman. Farel yang melihat itu tersenyum tulus.

Nempel aja sih Nanda. Kalah strat tapi gapapa. Adek gue dulu baru gue. Kalo adek gue nyaman nanti selalu maksa buat Senja kesini. Batin Farel girang.

Tak lama suara dengkuran halus terdengar. Senja yang mendengar langsung memajukan tubuh. Ternyata Nanda sudah tertidur dengan bersandar di Senja. Mama Dina yang melihat itu berinisiatif menggendong Nanda untuk pindah ke gendongan nya. Namun saat ingin di pindah tangan Nanda semakin mengerat ke pelukan nya Senja.

S E N J A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang