Part 20

16 1 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.

"Clar!" panggil Chaca saat mereka sedang berada di dalam kelas.

Kondisi kelas saat ini sepi karena sekarang jam istirahat semua siswa berada di kantin atau sedang berkumpul dengan temannya yang lain. Tapi tidak dengan Chaca dan juga Clara kedua gadis itu sedang duduk di dalam kelas.

"Clar, denger gue gak sih?" panggil Chaca berulang kali karena sedari tadi ia tidak di gubris oleh Chaca.

"Apa?" tanya Clara malas.

"Gue minta maaf." ucap Chaca.

"Buat?" tanya Clara tampa menatap Chaca.

"Soal Rafa," ujar Chaca.

"Terus?" tanya Clara.

"Gue janji bakalan serius bantuin lo jadian sama Rafa." Chaca menoleh menatap tubuh Clara dari samping.

"Lo gak bohong?" Clara menolehkan badannya.

"Gue gak bohong, gue janji." Chaca mengangkat jari kelingkingnya sebagai tanda janji pada Clara.

Clara menatap dalam mata Chaca untuk melihat kebohongan dari sahabatnya itu, dan yang dia lihat tidak ada sama sekali kebohongan.

Clara menghembuskan nafasnya perlahan, ia menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Chaca. Clara memperlihatkan senyum manisnya.

"Lo janji?" tanya Clara. Kedua jari mereka masih saling bertautan.

"Gue janji, gue juga minta maaf." ujar Chaca tersenyum sumringah.

"Gue kasih lo kesempatan kedua, gue maafin." ujar Clara. Ia melepaskan tautan jari kelingking mereka, dan memeluk tubuh Chaca. Chaca membalas pelukan itu.

"Gue mau persahabatan kita tetap lanjut." Chaca mengeratkan pelukannya.

"Gue mau kita sama-sama terbuka." ujar Clara.

"Iya." jawab Chaca.

Clara perlahan melonggarkan pelukannya pada Chaca dan tersenyum bahagia.

"Gak usah senyum-senyum serem anjir!" Clara memukul pelan bahu Chaca.

"Aish, sakit bangke." ujar Chaca membalas pukulan Clara dengan memukul lengan Clara.

Clara baru ingin kembali melayangkan pukulan, tapi tangannya keburu di tepis oleh Chaca. "Gak usah main pukul-pukul buang tenaga tau." ujar Chaca.

"Hehehe... iya sih." ucap Clara.

"Tipe cewek idaman Abang lo kek gimana?" tanya Chaca.

"Hmm..." Clara terlihat sedang berpikir.

"Feminim, anggun, manja tapi gak manja yang terlalu lebay, keibuan, pintar, gak bar-bar, jago masak, karena Abang gue lebih suka masakan rumah." jelas Clara.

"Dan itu semua gak ada di diri lo semua. Hahahaha...." Clara menertawai Chaca, karena emang fakta tipe idaman Lio tidak ada pada diri Chaca semua.

CHADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang