Part 28

17 2 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Chaca, Clara dan juga Rafa kini sedang duduk di kursi panjang taman dekat rumah Chaca.

Hari ini kan hari Minggu jadi bebas, mereka tidak perlu repot-repot ke sekolah.

Chaca duduk di bagian kanan, Clara bagian kiri, dan Rafa berada di tengah. Rafa seperti memiliki dua pacar. Tapi kenyataannya? Satupun enggak ada. Emang yah yang dilihat oleh mata itu belum tentu benar adanya, makanya jangan pernah melihat dengan mata kita juga harus tau faktanya.

"Ca?" panggil Rafa.

"Apa?" tanya Chaca yang memegang bungkus permen chacha di tangannya.

"Bagi permen chacha lo!" ujar Lio.

"Ogah, gue bawanya cuman dikit." Chaca memasukkan permen chacha ke dalam mulutnya.

"Pelit amat," timpal Rafa.

"Beli sendiri, jangan minta." ujar Chaca.

"Kalau ada yang gratis, kenapa harus beli sendiri?"

"Prinsip orang goblok." ujar Chaca.

"Serah gue dong." sahut Rafa.

"Lagi ngapain, Clar?" tanya Chaca.

"Ini lagi nyari produk skincare terbaru, gue mau beli." Clara menatap hpnya fokus.

"Beli skincare terus, enggak bosan?" tanya Chaca.

"Makan permen chacha terus, enggak bosan?" Clara malah ikut mengejek Chaca.

"Enggak lah, permen chacha kan enak." jawab Chaca.

"Yah sama,"

"Sama apanya? Emang lo makan skincare?" tanya Chaca

"Ya enggaklah ogep, gue beli skincare buat cantik, biar orang yang gue suka ngelirik gue." jelas Clara

"Lo udah cantik, Clar, enggak usah beli banyak-banyak lagi. Kalau emang dia cinta sama lo itu tulus, enggak ada tuh embel-embel mesti cantik lah, mesti kurus lah, karena kalau cowok itu beneran sayang sama lo dengan tulus pasti nerima lo apa adanya." jelas Rafa yang terlihat seperti orang bijak.

"Tumben omongan lo bener?" tanya Chaca.

"Dih gue juga pintar kali, gak bego-bego amat." ujar Rafa.

"Buset, pertama kali ini lo muji gue Raf, lo sakit?" Clara heran karena enggak biasanya Rafa muji dirinya. Tapi ada rasa senang juga di dalam hatinya, siapa yang enggak senang kalau cowok yang kita suka muji kita? Pasti enggak ada deh.

"Gue puji salah, enggak gue puji salah, mau lo apa sih?"

"Enggak salah sih, heran aja." jawab Clara.

Clara menyimpan hpnya di saku celananya, kan enggak enak lagi ngumpul terus sibuk main hp sendiri.

"Eh... lo tahu enggak?" tanya Clara.

"Jangan mulai gosip." sahut Chaca sembari memasukkan beberapa permen chacha ke dalam mulutnya.

"Diam, Ca! Emang kenapa?" Rafa terlihat sangat penasaran dengan gosip yang akan di ceritain oleh Clara.

CHADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang