Dear U! - [Yuji Nishida]

Titik Temu

-Dear U!-

       Seperti perkataan Airi kemarin, hari ini ia benar-benar datang menonton Summer Sports Event sekolahnya. Memakai kaos putih bermerek Fila serta celana jeans pendek sudah cukup melengkapi penampilan musim panasnya.

       Sekarang, Airi dan Miko tengah duduk menunggu pertandingan bola voli yang akan diadakan sekitar lima belas menit lagi. Dari bangku penonton Airi hanya bisa melihat atlet-atlet unggulan dari sekolah sebelah sedang melakukan pemanasan. Lalu dimana para alumni?

       Airi mulai gelisah, sembari sesekali melirik jam yang ada di tangannya. Sekarang waktu sudah berkurang, tinggal sepuluh menit sebelum pertandingan dimulai. Kenapa mereka belum juga tiba? Apakah Airi salah melihat jadwal pertandingan?

"Aaaaaaaaaaa..." Suara riuh memasuki gendang telinga Airi, disela-sela rasa cemasnya.

       Mata Airi bergerak mencari sumber kericuhan yang terjadi. Lalu ia terpaku ketika melihat beberapa orang masuk dari pintu utama aula. Benar, mereka para alumni yang telah Airi nanti-nanti kedatangannya. 

"Uwaaah." Airi tanpa sadar membuka mulutnya, tanda terkejut.

       Ekspektasi yang telah Airi bangun, harus hancur seketika. Yuji Nishida, dia bukan seperti yang ada di bayangan Airi selama ini. Dia terlalu tampan dengan rambut yang telah berubah mengikuti tren kekinian, badan tegap, dan mata uniknya sangat menarik.

"Airi! Tolong, muka lo dikondisikan. Kenapa gitu amat sih ngeliat nya?"

"Dia Ko, dia yang gue tunggu-tunggu." Airi menunjuk Yuji yang baru saja melakukan pemanasan dipinggir lapangan.

"Yuji Nishida? Oh pantes. Semua orang disini juga mau nonton dia."

"Dia ganteng kan Ko?"

"Ganteng."

"Matanya lucu ya?"

"Iya, khas Jepang banget."

"Badannya juga atletis."

"Sudah jelas."

"Gue jadi pingin jadi pacarnya deh Ko."

"Kalo dipikir-pikir, dia juga tipe pacar idaman gue." Miko menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Airi dengan santai, sembari menganggukkan kepala. Berbanding terbalik dengan raut wajah Airi yang tengah menatap Miko tajam.

"Miko, gue nggak mau ada persaingan diantara kita. Mangkannya, gue akan bilang ini dengan setegas-tegasnya. Gue suka Yuji."

"Gue juga suka Yuji."

"Bukan sebagai atlet, tapi, sebagai, ah gimana ya jelasinnya?"

"Maksudnya as a lover?"

"Nah, pinter banget sahabat gue."

"Hah? Bangun Ri! Mimpi terus kerjaan lo."

"Lo pikir gue becanda. Gue serius!"

"Yaampun Ri, lo harus berpikir realistis! Mana mungkin dia suka sama lo."

"Mungkin-mungkin aja."

"Emangnya lo yakin akan jadi pemenang dari ribuan kontestan yang mencalonkan diri jadi pacar masa depan Yuji?"

"Yakin!"

"Seberapa besar kepercayaan diri lo untuk deketin Yuji?"

"Mungkin 45%"

"Udah punya rencana nyata untuk deketin dia?"

"Sebenernya, belum sih. Hehe!"

"Jangan terlalu berharap ke dia deh."